Eps. 3 - Kesal

26 6 0
                                    

Dengan santainya, Felix menganggukan kepalanya dan kembali meminum pepsi miliknya.

Dara menyipitkan matanya dengan maksud ia memberi tatapan kesal, namun orang yang tengah meminum pepsinya itu, tak menyadari tatapan kesal Dara.

Sebenarnya ada dua alasan Dara kesal, pertama karna Felix berbohong pada teman kelasnya bahwa ia masih single, dan yang kedua entah kenapa perasaan kecewa datang menghampirinya dan bercampur dengan rasa kesal, sehingga keseluruhan perasaannya sekarang adalah kesal.

Seperti angin lalu yang menyadarkan Dara, Dara membuang nafas kasar dan mencoba menutupi raut kesalnya dan menggelembungkan pipinya.

"Oh!" jawab Dara dengan penekanan.

Tak lama, ia melangkah untuk memesan makanan.

Butuh waktu 45 menit untuk mengantri, hingga akhirnya Dara kembali dengan membawa makanan yang biasa ia pesan.

Dari kejauhan, Dara melihat Felix sedang berbincang dengan perempuan didepannya dan sesekali menyuap nasi ke dalam mulut.

Dara memutar bola matanya jengah, 'Normal Dar, Normal! Please'

Gadis itu telah sampai di depan mejanya dan seperti biasa dengan raut wajahnya yang dingin.

Perempuan yang duduk didepan Felix itupun tersadar dan mendongakkan kepalanya untuk menatap Dara, "Oh! Iya iya, maaf, sini duduk."
Tangan gadis itu seperti sedang membersihkan kotoran kotoran di meja dan mempersilahkan Dara duduk.

Dara tersenyum tipis, "Makasih." Dara duduk di samping Felix, bukan maksud apa apa, namun kursi disamping perempuan itu yang tak lain adalah kekasih Felix sudah ditempati tas miliknya sendiri.

"Kenalin yank, ini temen aku. Namanya Dara."

Usai mendengar kalimat itu, kekasih Felix bangkit dari duduknya, hal itu pun juga membuat Dara bangkit dari duduknya.

Kekasih Felix mengulurkan tangannya dan Dara refleks menerima uluran itu.

"Valen." ucap Valen.

"Dara."

Mereka melepas jabatannya dan kembali duduk.

'Oh Valen namanya, boleh juga sih orangnya. Keliatannya girly banget. Sama ramah juga deh kayaknya', pikir Dara.

Valen menyeruput pepsi nya sebelum berkata, "Dara, sekelas ya sama Felix?"

"Iya, Val." jawab Dara.

"Kalian baru temenan?" tanyanya lagi dan melirik Dara dan Felix bergantian.

Kali ini, Felix yang menjawab, "Iya beb. Kenapa emangnya?"

Valen manggut manggut mengerti dan malah melanjutkan makannya. Tak lama ia membalas, "Gpp si, ya cuma kepo aja. Ya gak, Dar?" ujar Valen sok akrab dan terkekeh bersama Dara.

Dara dan Valen berbincang bincang sedikit. Tampaknya, Dara sudah mulai tertarik dengan obrolannya. Kekasih Felix itu memang gadis yang ramah, murah senyum, dan perhatian. Oh, jangan lupakan parasnya yang sempurna! Felix beruntung mendapapatkan gadis sesempurna Valen.

Disini, Dara yang merasa minder.

Dara melirik Felix ketika obrolannya sudah berakhir. Kemudian Dara menyadari bahwa di luar sekolah Felix sifatnya cuek, acuh tak acuh dan sedikit bicara. 'Aneh', batin Dara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

‹ Dimple ›Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang