KOOKJIN
.
.
Mengandung konten dewasa, dan ilmu ilmu pengetahuan yang aku reka sedemikian rupa. Harap mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum membaca
.
Enjoy this FF
&
Happy Reading
.
.Hoseok tidak habis pikir dengan jalan pikiran Dongsaengnya. Misi mereka hanya membunuh target yang sudah ditetapkan, lalu pergi tanpa jejak meninggalkan korbannya ditempatnya mati. Tapi ini, sungguh sialnya Dongsaengnya ini malah membawa Bom Bunuh Diri bagi mereka sendiri.
Apa dirinya tengah dalam terdesak, atau malah salah langkah hingga otaknya itu tidak berfungsi sama sekali. Dimana JK sang pembunuh berhati dingin dengan segala taktiknya dalam memburu mangsanya.
Dan.., yang membuatnya kesal setengah mati adalah kelakuannya saat ini. Dongsaengnya begitu tenang duduk diatas sofa menonton TV dengan berbagai makanan di meja dan juga pangkuannya. Dengan alasan merasa lapar setelah tadi malam menjalankan misi.
Heol, menjalankan misi apanya!?
Yang Hoseok tahu, Jungkook membawa seorang Namja tidak sadarkan diri digendongannya. Mengatakan dia adalah targetnya malam tadi. Dengan kata lain, Jungkook tidak membunuhnya malahan lebih parah lagi.
Menculiknya!?
Itu yang menyebabkan Hoseok kalang kabut seperti ini.
Oh Ya Tuhan! Dosa apa yang telah dia lakukan selain membantu Jungkook dalam pekerjaannya?
Jika, pihak dari Si Korban menemukan mereka berdua maka tamatlah riwayat keduanya."Jungkook.., apa kau sudah tidak waras?"
Hoseok sudah pasrah sekarang, menatap Jungkook yang masih setia memakan makanannya dengan mata yang masih mengamati TV yang memberitakan hilangnya Putra Sulung Keluarga Bangsawan Kim. Tentu saja Jungkook tahu siapa yang menculikknya, orang yang pelakunya adalah dirinya sendiri.
"Tenang saja Hyung. Semua akan baik baik saja."
Jungkook berucap tenang, Hoseok yang mendengarnya hanya bisa menggeram tertahan melihat Dongsaengnya begitu tenang luar biasa. Ck.., dimana sisi cerewet dia sekarang!? Apa Hoseok harus mempercayainya?
Molla..!?
BLOOD BABY
Sekarang di kediaman Istana Bangsawan Kim sedang ramai ramainya oleh para bodyguard. Berbaris menunggu arahan dan perintah dari yang paling atas pangkatnya. Membuat tempat itu menjadi mencekam dengan berbagai senjata api terhias ditangan dan tubuh mereka. Bersiap dengan segala persiapan yang ada untuk misi mereka kali ini.
Diluar yang ramai penuh manusia begitu kontras dengan didalam Kediaman yang sunyi dan kosong. Hanya perabotan mahal yang memenuhi ruangan luas ini, hanya beberapa pelayan yang jarang melewati. Membuatnya terlihat tidak berpenghuni sekalipun semua orang tahu pemilik sebenarnya Kediaman bak istana ini.
Terlihat disebuah ruangan khusus sang paling atas, Kim Namgil duduk tenang di kursi kebesarannya. Mengetuk ngetukkan jarinya di meja berbahan kayu miliknya. Tengah memikirkan nasib dan cara merebut kembali anaknya yang hilang bagai ditelan bumi tadi malam.
Hingga ketukan pintu terdengar dari luar membuat lamunannya buyar seketika. Seseorang masuk dan menghampiri dirinya. Berdiri didepan meja kebesarannya, dan Namgil tersenyum untuk menyapanya.
"Oh, Namjoon kau sudah kembali..?"
"Iya, Appa. Aku langsung kesini setelah mendengar kabar Jin Hyung tadi malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOODY BABY [KOOKJIN]
Fiksi PenggemarJK si Sang Pembunuh Bayaran harus membunuh si Putra Sulung Keluarga Bangsawan Kim yang Terhormat. KOOKJIN Story 🔞!!WARNING!!🔞 !!YAOI AREA!! Adegan dewasa, dll..