Chapter 8 : Time go so fast

88 6 1
                                    

.
.
.
.
Tidak ada satupun yang mengetahui waktu sudah menunjukan pukul berapa. Yang pasti sepertinya hari ini sudah menunjukan tengah hari. Cahaya matahari yang menyorot masuk ke dalam hutan yang lebat. Yang mereka inginkan hanya mencari pertolongan dan bisa segera pulang. Tetapi sepertinya mereka masuk lebih dalam kepada kata tersesat di pulau yang tidak dikenal ini.

"Sebenernya Prayoga ini manusia apa setan sih." Desis Pratiwi

"Menurutku dia sepertinya bukan manusia, aku takut. Dia berlari sangat cepat dan menghilang di tengah hutan yang lebat ini." Jelas Yenny

"Apa yang kita lakukan sekarang??" Tanya Hakim

"Gatau, udah buntu gue kim. Sedih gak sih kalo kita berakhir di pulau yang gak jelas gini?" Fadny berbicara seolah olah tidak ada harapan yang pasti tentang nasib nya dan teman teman yang lain.

"Kita gaboleh nyerah. Pokoknya kita harus selamat. apapun itu caranya." Jelas Dimas

"Tapi gimana caranya Dim?" Tanya Pratiwi

"Sudah sudah, apakah kalian tidak lapar? Saya bersama Malik mau mencari sesuatu untuk dimakan dan diminum." Ajak Napung

"Boleh, saya ikut ya." Jelas Fadny

"Gua udah capek, lemes banget." Keluh Pratiwi

"Yasudah biar saya, Malik dan Fadny yang mencari nya ya. Kalian tunggu disini sambil beristirahat sebentar. Dimas dan Hakim jagain Pratiwi dan Yenny ya." Jelas Napung seraya pergi menyusuri hutan diikuti oleh Malik dan Fadny.

Ketika Napung, Malik dan Fadny pergi tiba tiba Pratiwi mendengar sesuatu yang memanggil namanya. Tetapi dia tidak mengetahui sumbernya dari mana.

"Eh siapa yang manggil manggil gue diantara kalian?" Tanya Pratiwi heran

"Siapa? Orang daritadi kita diem dieman kok." Jawab Dimas

"daritadi gak ada yang manggil manggil elu tiwi. Perasaan lu doang kali." Jelas Hakim

"Aku tadi mendengarnya, Tiwi." Jelas Yenny

"Serius? Iyakan. Tadi ada yang manggil nama aku. Tapi kaya samar samar gitu."

"Aku diemin aja, aku kira yang manggil kamu itu Dimas Atau Hakim."

Suasana menjadi semakin mencekam. Matahari sudah mulai condong kearah barat. Berarti waktu sudah semakin sore. Napung dan yang lain nya belum juga kembali.

"Fadny kemana lagi kok belum balik lagi ya." Cemas Pratiwi

"Iya nih padahal nyari nya yang deket deket sini aja sih. Gausah jauh jauh." Ujar Dimas cemas

"Gua takut sesuatu yang lain terjadi sama mereka." Cemas Hakim

"Semoga mereka baik baik saja, dan cepat kembali." Ujar Yenny

Tiba tiba Fadny datang dengan keadaan yang sangat membuat semuanya khawatir. Fadny datang dengan keadaan sangat panik, mukanya dipenuhi rasa takut, seluruh badan nya bergetar dan seketika dia pingsan.

"Fadny lu kenapa faddd!??" Pratiwi panik. Lalu Dimas dan Hakim langsung mengangkat Fadny dan langsung melakukan pertolongan pertama.

"Sebenernya apa yang terjadi? Kemana Napung dan Malik?" Tanya Yenny

"Ada yang nggak beres sama pulau ini." Ujar Dimas

"Kita harus nunggu Fadny siuman dulu baru kita tahu apa yang sebenernya terjadi." Jelas Hakim

Beberapa menit kemudian Fadny pun siuman. Dan dia pun langsung berteriak dan panik seraya memeluk teman teman nya Pratiwi, Dimas dan Hakim.

"Guys pulau ini gak aman! Kita harus pergi dari pulau ini secepatnya. Gua takut." Jelas Fadny

Fadny yang dibandingkan dengan teman teman nya adalah yang paling pemberanipun seketika menjadi seseorang yang penakut.

"Sebenernya ada apa fad? Apa yang terjadi? Terus mana Napung dan Malik." Tanya Hakim

"Tadi waktu gua sama mereka tiba tiba ada sesuatu yang menarik mereka dan sepersekian detik mereka hilang dan gua langsung lari. Gua takut."

"Bentuknya seperti apa?" Tanya Dimas

"Kurang jelas, seperti akar menjalar mungkin. Atau seseorang yang menariknya. Entahlah, intinya kita harus keluar dari sini."

"Teman teman sebaiknya kita harus bergegas mencari jalan keluar. Aku takut sesuatu yang buruk akan terjadi." Ajak Yenny

"Tapi kita harus pulihkan keadaan Fadny dulu sebentar, ya. Karena kondisi dia kurang memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan." Jelas Pratiwi.

"Gapapa tiwi, kita bisa lanjutin perjalanan cari jalan keluar dulu dari hutan ini ya. Gua gamau lama lama juga ada disini." Jelas Fadny

Lalu Fadny dibantu jalan oleh Hakim karena kaki sebelah kanan Fadny sakit akibat kejadian tadi. Lalu mereka pun pergi mencari jalan keluar dari hutan tersebut
.
.
.
.
.

Pulau HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang