.
.
.
.
.
Lalu Fadny langsung bergegas pergi ke pantai di susul oleh Malik. Disana Fadny tidak melihat yang seperti di katakan Napung. Semuanya sama saja, hanya ada bangkai pesawat dan mayat mayat dengan bau amis yang sangat menyengat."Sepertinya kita gak bisa terus berada di sekitaran bangkai pesawat ini, berhubung bau amis semakin menyengat bahkan sampai ke cottage baunya." Ujar Fadny
"Kita harus menyusuri pulau ini begitu?" Tanya Malik
"Ya bagaimana lagi, menghindari hal hal yang tidak di ingin kan seperti wabah penyakit." Jelas Fadny
"Aduh bau banget, gua gak kuat nyium baunya." Desis Pratiwi menyusul ke pantai dan sontak menutup hidung nya rapat rapat.
Disusul oleh yang lain nya dan melakukan hal yang sama seperti Pratiwi, bahkan Napung sampai lemas gara gara bau amis tersebut.
"Baik, semuanya. Yang harus kita lakukan adalah masuk menyusuri pulau dan berusaha untuk menjauh dari bangkai pesawat ini." Jelas Malik
"Ya setidaknya sampai tidak tercium bau amis begitu kan." Yenny angkat bicara sambil masih menuput hidung nya.
"Ide yang bagus, gua juga udah gakuat nih nyium baunya." Jelas Dimas
"Iya gua juga." Jelas Hakim
Lalu sebelum mereka memasuki wilayah pulau lebih dalam lagi, mereka pergi ke cottage kembali terlebih dahulu. Dan semuanya sontak kaget. Yang mereka lihat bukan seperti cottage yang mereka tempati semalam. Melainkan rumah tua yang seperti habis terbakar. Semua partikel bangunan nya 70 persen rusak.
"Astaga, apa benar ini cottage yang kita isi semalam!?" Tanya Fadny
"Tapi.. tidak mungkin, kemarin cottage ini kan seperti terawat." Desis Napung panik.
"Benar dugaan saya, di pulau ini seperti ada yang tidak beres." Jelas Malik
"Lalu apa yang harus kita lakukan??" Tanya Dimas
"Aku takut, aku ingin pulang ke rumah. Aku rindu semuanya." Yenny si gadis malang sontak ketakutan dengan semua yang terjadi.
"Semuanya tetap tenang ya, kita harus tetap bersama-sama. Okay" Ujar Hakim
"Guys, tapi kaya ada yang kurang deh? Apa perasaan gua aja ya?" Ujar Pratiwi
"Prayoga! Dia kemana?" Jelas Napung
"Oh iya, kita ada berr..." Fadny sembari menghitung semuanya "Ada tujuh orang, harus nya ada delapan dengan Prayoga. Kemana dia!?"
Dari kejauhan Pratiwi melihat seorang lelaki berlari kedalam hutan.
"Itu dia, berlari dan masuk ke dalam hutan!" Jelas Pratiwi seraya menunjuk ke arah Prayoga berlari.
Fadny dan Pratiwi berlari mengejar Prayoga di ikuti semuanya. Mereka semua memasuki pulau tersebut. Di dalam nya hanya hutan yang sangat amat lebat. Pohon yang menjulang tinggi seakan akan hutan ini beumur ribuan tahun. Didalam nya sangat gelap. Hanya beberapa berkas sinar matahari yang masuk ke dalam hutan tersebut dan membuat hutan sedikit terang.
"Kemana dia!?" Ujar Hakim
"Gua gak tahu, tadi dia kemana sih Tiwi?" Jelas Fadny
"Tadi dia masuk kesini, tapi gua gak tahu dia kemana lagi."
Tiba tiba dari dalam hutan terdengar suara teriakan. Semuanya waspada, takut sesuatu yang tidak di inginkan terjadi.
"Saya haus dan lapar, bisakah kita menghiraukan semuanya dulu dan mencari sesuatu yang bisa dimakan." Ujar Napung
"Saya tahu kamu lapar, dan semuanya pun lapar. Tapi kurang memungkinkan untuk sekarang kita mencari makan dulu. Suasana nya masih panik." Jelas Fadny
"uhm, bagaimana kalau kita pergi ke sumber suara barusan, mungkin saja kita bisa menemukan Prayoga." Ujar Malik
"Tapi gua takut ah." Jelas Pratiwi
"Aku juga." Jelas Yenny
"Ah lu Tiwi, bisa lihat gituan tapi lemah lu." Desis Dimas
"Ya emang sejak kapan gua bilang kalo gua berani, huh!?"
"Sudah sudah, ada baiknya perkataan Malik. Kita juga gak bisa biarin anak orang gitu aja kan?" Jelas Fadny
"Lagian sih anak orang repotin aja pake segala masuk ke hutan segala." Desis Hakim
"Udah kim, kita bersyukur masih ada orang yang selamat selain kita." Jelas Fadny
"Kalau Prayoga itu sebenernya bukan manusia gimana?" Ujar Yenny
"Hush, gak boleh ngomong gitu. Gak baik." Jelas Malik
"Udah ya semuanya jangan buat suasana semakin keruh. Ayo kita ke sumber suara tadi. Prayoga harus ditemukan." Ujar Fadny
Lalu semuanya kembali melakukan perjalanan memasuki hutan tersebut lebih dalam.
"Kayaknya tadi sumbernya dari sini deh." Jelas Dimas
"Iya sepertinya, tetapi mana Prayoga?" Ujar Malik
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulau Hantu
TerrorLiburan Fadny dan kawan kawan yang sangat fatal mengakibatkan pesawat yang mereka tumpangi terjatuh dan mereka terdampar di suatu pulau. Hanya mereka berdelapan yang selamat atas kejadian naas tersebut. Dan mereka harus berhadapan dengan kejadian ke...