Chapter 6 : Scream

139 12 5
                                    

.
.
.
.
.
Malam pun tiba, semuanya berkumpul di ruang tengah. Tidak ada yang tahu waktu menunjukan pukul berapa. Di cottage ini pun tidak ada jam dinding atau semacamnya, yang pasti ini sudah malam.

"Gua aneh deh, ini cottage kaya terawat tapi gak ada penghuninya." Ujar Dimas

"Nah itu yang gua pertanyakan, apa mungkin penghuninya pergi?" Tanya Fadny

"Pokoknya kita aja gatau ini dimana, pulau nya aja serem banget kalau kita nyusurin pulau ini lebih dalem lagi." Jelas Yenny

Bau amis mulai tercium, padahal jarak antara cottage dengan bibir pantai agak jauh. Benar, bau mayat. Semenjak kejadian tadi siang banyak sekali potongan tubuh manusia, badan mereka tidak utuh. Tetapi sungguh keajaiban bagi mereka bisa selamat. sekitar beberapa detik kemudian terdengar suara seseorang minta tolong di luar.

"Toloonngggg...!!!!"

Suara itu terdengar sangat nyaring, berasal dari luar cottage. Semuanya langsung waspada, takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan. Tidak ada yang mau mengecek keluar melihat ada apa.

"Fad coba cek lu kan biasanya berani..." Desis Pratiwi

"Buat kali ini gua up dulu deh tiwi, cukup deh gua gamau ada apa-apa lagi."

Semuanya terlihat panik ketika suara tersebut terdengar kembali. Malik dengan sigap langsung berjalan keluar cottage di ikuti fadny dan dimas. Betapa terkejutnya ternyata di luar cottage sudah ada pria yang keadaan nya sudah sangat lemas.

"Fad disitu..!" Teriak dimas

"Ayo kita bawa kedalam cottage."

"Apa anda penumpang pesawat yang selamat?" Tanya Malik

Pria tersebut menganggukan kepalanya. Ada luka di bawa dagunya, cukup serius. Dan celana bagian kanan robek beserta ada luka, darah segar membasahi celana pria tersebut. Lalu mereka mengangkat pria tersebut dan membawanya kedalam cottage.

"Astaga dia siapa? Keadaan nya sangat mengkhawatirkan sekali." Napung langsung mendekati pria tersebut.

"Coba carikan obat obatan di cottage ini. Cari saja di seluruh bagian mungkin ada." Seru Napung.

Lalu Fadny dan Dimas mengecek di bagian lemari dan menemukan kotak P3K. dan langsung diberikan kepada napung. Napung langsung mengobati luka pada pria tersebut serta memberikan perban pada kaki bagian kanan pria tersebut.

"Siapa namamu?" Tanya Yenny

"Namaku prayoga, dan dimana sebenarnya aku. Argh kepalaku sangat sakit sekali." Jelas prayoga sembari memegang kepalanya yang sakit gara gara benturan dikepalanya ketika pesawat terjatuh.

"Bagaimana ceritanya kamu bisa selamat, yoga?" Tanya Napung

"Aku bersama pacarku, ingin liburan. Dan ketika pesawat jatuh dan terbelah dua. Sesuatu membentur kepalaku dan aku tidak ingat apa apa lagi." Jelas Prayoga

Malam itu penumpang yang selamat bertambah satu orang, berharap bertambah lagi. Dan malam itupun bau amis semakin menyengat. Seluruh lubang rumah ditutup rapat oleh mereka supaya bau tersebut tidak masuk kedalam.

"Kayaknya pinggang gua udah mendingan deh, gua juga bisa berdiri terus jalan sendiri dikit dikit." Jelas Hakim

"Mana coba gue pengen liat." Seru Pratiwi

"Noh.. gua berdiri nih.. Noh udah bisa kan."

"Wah sekarang Hakim udah bisa kabur sendiri kalau nanti ada setan HAHA." Ketus Dimas

"Dimas ngomong nya ya minta di timpuk." Gerutu tiwi

"wkwk syukur deh kalo lu udah mendingan kim." Ujar Fadny

Pagi telah tiba, semuanya terbangun dan malik terlihat panik. Karena napung tidak ada di cottage, dia sudah mencari ke seluruh ruangan cottage dan tidak menemukan napung.

"Saya sudah terbangun sebelum kalian semua terbangun dan menyadari kalau napung tidak ada di ruang tengah ini. Saya sudah mencari dia ke setiap sudut ruangan tapi dia tidak ada."

Terdengar suara jeritan dari luar cottage. Itu adalah napung, dia langsung masuk ke cottage dengan muka yang sangat pucat.

"Napung kamu kenapa!?" Tanya Yenny

Napung terlihat sangat ketakutan. Dia tidak karuan, dia bulak balik seperti orang yang sangat aneh.

"Napung sebenernya apa yang terjadi? Apa yang kamu lihat?"

"Tadi saya melihat banyak mayat hidup di pantai dan mereka mengejar saya. Saya sangat ketakutan sekarang."
.
.
.
.

Pulau HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang