15 (Menyesal)

1.9K 111 6
                                    

AUTHOR POV

Terlihat Chanyeol terus memegang tangan Rose sambil menangis. Betapa sedihnya pria itu melihat Rose terbaring lemah di kasur pasien.

~this the love shot na na na na na na

"Yoboseyo eomma?"

"Kau di mana Chan? Kok tidak pulang?"

"Rose eomma.."

"Ada apa dengannya? Kenapa?"

"Dia masuk rumah sakit eomma, tolong kesini.."

"Baiklah, tunggu di sana."

"Ne"

Tut..Tut..Tut

Beberapa lama pun akhirnya orang tua Chanyeol dan orang tua Rose pun datang ke rumah sakit dengan wajah panik.

"Bagaimana dia bisa begini?! Bagaimana kau menjaganya hah?!" Marah ayah Chanyeol dan memaki Chanyeol.

"Maafkan aku, aku salah tidak menjaganya. Maafkan aku." Ucap Chanyeol bersujud di depan keluarga Rose dan orang tuanya.

"Sudah lah, ini sudah terjadi. Sudah Chanyeol tidak masalah, naiklah." Ucap Ibu Chanyeol menyuruh Chanyeol berdiri.

"Maafkan aku Nyonya dan Tuan, aku bersalah." Ucap Chanyeol benar2 bersalah.

"Sudah Chan, ini sudah terjadi, kami memaafkan mu." Ucap Ayah Rose memeluk Chanyeol.

Lima bulan berlalu.

Sudah 5 bulan berlalu, namun Rose masih saja setia di kondisi komanya.

"Rose, apakah kau tidak mau bangun dan melihat dunia lagi?" Ucap Chanyeol yang tidak bosan menunggu Rose.

Perlahan mata Rose terbuka dan menatap sekitarnya. Chanyeol pun lansung tersenyum pada Rose.

"Kau sudah bangun? Syukur lah." Ucap Chanyeol memeluk Rose.

"Hah? Kau siapa? Jangan sentuh aku!?" Ucap Rose memberontak ketakutan.

"Ini aku Chaeng, aku Chanyeol." Ucap Chanyeol pada Rose.

"Aku tak kenal dirimu! Pergi kau lelaki bajingan!" Teriak Rose.

Orang tua Rose dan orang tua Chanyeol yang baru datang langsung berlalu menuju ruangan Rose.

"Rose, ada apa dengan mu?" Ucap Ibu Rose memeluk Rose.

"Pria ini mengganggu ku bu." Ucap Rose pada ibunya.

Mungkin Rose hanya akan mengingat Orang tuanya saja.

"Dia pacar mu nak, percaya pada ibu." Ucap Ibu Rose berusaha meyakinkan anaknya.

"Tidak! Keluar kamu!" Bentak Rose pada Chanyeol. Yang membuat Chanyeol terpaksa keluar.

"Boleh kalian keluar? Aku ingin sendiri." Ucap Rose.

"Baiklah, kami keluar." Ucap orang tua Chanyeol yang di susul orang tua Rose.

CHAEYOUNG POV

Setelah mereka keluar, aku merasa sedikit lega. Entahlah aku tidak tau lelaki itu siapa, aku hanya tau kedua orang tua ku, untung saja tadi aku berteriak.

~kriett

"Permisi." Terdengar suara namja yang memasuki ruangan ku. Aku ketakutan sekarang.

"Siapa kamu?" Ucap ku takut.

"Tenang Rose tenang, percaya aku teman 1 sekolah mu, aku ingin menjenguk mu." Ucapnya sopan dan lembut, tidak seperti lelaki tadi yang tiba2 memelukku.

"Siapa nama mu?" Tanyaku.

"Aku Park Jimin, aku kesini membawa kan mu makanan, aku yakin kau lemas setelah tidak sadar dalam waktu lama." Ucapnya membawa makanan di sebuah kotak makan bermotif bungan.

"Em.. Jimin Oppa, aku tidak merepotkan mu kan?" Tanya ku karena aku merasa sedikit tidak enak.

"Tidak kok, sudah seharusnya teman seperti ini, nah makan dulu gih, biar cepet sembuh." Ucapnya yang membuka kotak itu dan duduk di kursi selang kasur ku. Benar2 cowo yang baik dan idaman.

"Gomawo Oppa argghh!" Aku mengerang karena tangan ku sakit dan tidak bisa di angkat.

"Kau tak apa? Tangan mu kenapa?" Ucapnya khawatir.

"Tangan ku sakit, tidak bisa di angkat." Ucap ku.

"Baiklah, mari aku suapin, gpp kan?" Tanya kepada ku.

"Ya Oppa tidak apa apa, sekali lagi terima kasih." Ucap ku tersipu akan kelakuan nya.

"Kalau begitu say aaaa.." Ucapnya yang menyodorkan makanannya kepada ku.

Aku pun melahap makanannya dan rasanya sangat enak dan pas di mulut ku.

"Wah, enak Oppa! Oppa masak sendiri?" Tanya ku.

"Hehe iya, kalau begitu nih aaa." Ucapnya yang melanjutkan menyuapi ku.

~Skip

"Apakah kau kenyang?" Tanya Jimin Oppa sembari menutup kotak makannya.

"Iya Oppa, terima kasih Oppa." Ucap ku tersenyum padanya.

"Kalau begitu Oppa pulang dulu ya, sudah malam. Lebih baik kau bertemu dengan keluarga mu." Ucap Jimin Oppa hendak berdiri, namun ku tahan tangannya.

"Oppa sering2 kesini ya, bawa aku makanan lagi." Ucap ku pada Jimin Oppa yang membuatnya tertawa ringan.

"Iya Rose, nanti aku kesini lagi dan bawa kamu makanan, cepet sembuh ya, bye bye." Ucap Jimin Oppa melambai kan tangannya.

~kriet

Sebelum Jimin Oppa keluar, aku melihat pintu terbuka dan ada lelaki yang tadi memeluk ku, namun ingatan ku mengingatkan wajah itu pada seseorang yang aku sendiri tidak tahu. Tapi aku yakin aku pernah bertemu dengan nya.

"Apa yang kau lakukan?"

TBC

Yo double up buat hari ini hehe, makasih buat yang udah komen 'next' di chap sebelumnya, pokoknya makasih banyak karena kalian author jadi semangat nulis hehe. Ok jangan lupa voment ya kawan2

See ya ♡

I Always Love You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang