Kenangan Senja

61 5 4
                                    

Satu hal yang paling indah dalam hari adalah senja. Senja yang membatasi antara siang dan malam. Senja juga yang menjadi penanda bahwa obrolan kita harus selesai waktu itu.
Obrolan yang sebenarnya tidak begitu penting tetapi sangat berarti bagiku. Aku sangat menikmati obrolan kita waktu itu. Menatap mata mu saat itu bagai menatap indah mentari saat senja. Aku sangat menyukai paras mu.
Tapi yang ada dipikarinku hanya satu. Apakah kamu juga memiliki perasaan yang sama? Ingin ku mengutarakan perasaan ku. Tapi mulutku selalu diam terkunci. Memang aku tak pandai bicara sepertinya. Aku mencoba memahami semua yang kau bicarakan kala itu. Walau ada beberapa yang asing bagi ku tetap ku tertawa agar kau terlihat bahagia. Seolah angin berbicara untuk mengantarkan ide pembicaraan. Ku biarkan mata merekam semua kejadian disana. Sampai disuatu titik kamu bercerita tentang lelaki yang sedang kamu idolakan. Seketika segala yang manis berubah menjadi pahit. Seakan hati ini dihantam badai besar. Aku mencoba nyaman untuk menutupi rasa kesal ku. Sebenarnya tidak ada yang perlu sesalkan. Aku tetap menerima bahwa kau lebih memilih dia. Tetapi yang tetap harus kau ingat jika butuh tempat bersandar pundak ku masih menerima mu.

Residu HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang