Kisah Kesepuluh: Another Worlds

296 43 4
                                    

Playlist: Cloud Weep - Love Letter

.

Kisah Kesepuluh: Another Worlds

Naruto terbangun saat rasa sakit di bagian kepala menyerangnya hebat. Gadis itu mendudukkan diri di atas sebuah ranjang beralaskan jerami. Ia berharap, rasa sakit di kepalanya segera menghilang.

Aku berada di mana? tanya sosok itu dalam hati saat mendapati dirinya terbangun di dalam sebuah gubuk tua yang reyot. Naruto bangun dan mulai melangkahkan kaki keluar dari gubuk reyot ini dan saat melihat pemandangan di depan matanya, entah kenapa itu semakin membuat sakit kepalanya kian menjadi-jadi.

"Sudah bangun?" sebuah suara terkesan dingin menginterupsinya. Naruto mengernyit heran saat melihat sesosok pria dengan pakaian aneh sedang membelah batang pohon dengan kapaknya yang besar. Pria itu mengenakan pakaian seperti drama-drama kolosal yang sering ditonton adik kelimanya, Yugao.

Ah, omong-omong tentang Yugao, kemana adik-adiknya itu? Dan mengapa ia bisa terbangun di gubuk tua reyot ini?

"Aku ada dimana?" tanya Naruto pada sesosok pria berpakaian aneh itu sambil mengamati sekitarnya yang dikelilingi pohon-pohon bambu. Sosok itu mendekati Naruto yang masih terdiam di tempatnya berdiri. "Kau berada di Hutan Kematian."

"Hutan Kematian?" beo Naruto. Gadis itu semakin dibuat bingung. Ia belum pernah mendengar nama tempat seperti itu sebelumnya. Apakah ini mimpi?

"Ya, Hutan Kematian. Wilayah timur Kerajaan Konoha."

Wilayah timur Kerajaan Konoha.

Hutan Kematian.

Wilayah timur.

Kerajaan.

Konoha.

Tunggu.

Kerajaan!

KERAJAAN?!

Naruto berteriak heboh dalam hati. Kerajaan? Konoha? Apakah ia terlempar ke masa lalu karena kecelakaan yang menimpanya malam itu? Lalu bagaimana dengan nasib kedelapan adik-adiknya itu jika dirinya tidak ada?! jeritnya frustrasi dalam hati.

"Apakah aku terlempar ke masa lalu?" beo Naruto sambil memperhatikan sekelilingnya. Tiba-tiba saja sakit kepala kembali meyerangnya dengan hebat, rasanya seperti berton-ton barang menimpa kepalamu. "Terimakasih." Naruto berkata sesaat setelah sosok pria itu membantunya duduk dan menuangkan minum untuknya.

Keheningan meraja. Tidak ada satupun dari keduanya yang berbicara hingga akhirnya Naruto berdeham singkat, guna mengurai keheningan diantara keduanya.

"Omong-omong siapa kau? Dan mengapa aku bisa berada disini?" Naruto memulai pembicaraan. Ia harus tahu mengapa dirinya bisa terlempar ke masa lalu seperti ini, terlebih lagi ia harus mengetahui sedikit tentang dunia barunya ini, kan?

"Aku Sasuke. Seharusnya akulah yang bertanya padamu, mengapa kau bisa berada di tempat ini?" tanya balik sosok yang memperkenalkan diri sebagai Sasuke itu membuat alis Naruto semakin mengerut.

Memangnya apa yang kulakukan di tempat ini? Lagipula aku pun tidak mengetahui mengapa aku berada di dalam kondisi dan di tempat antah-berantah seperti ini, iya, 'kan?

"Aku tidak mengingat apapun. Memangnya ada yang salah dengan tempat ini?" tanya Naruto sekali lagi. Ia tidak bisa menahan rasa penasarannya akan dunia barunya ini. Dan selanjutnya Sasuke menjelaskan secara singkat tempat yang disebut Hutan Kematian ini.

"Jadi maksudmu, Hutan Kematian ini adalah hutan yang terlarang untuk dimasuki?" beo Naruto, lagi. Sasuke mengangguk singkat, membenarkan. "Jika hutan ini terlarang, mengapa kau dan aku bisa memasukinya?"

Antalogi Story About Fem!NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang