Vote !!
Dont be sider!!Ting tong ting tong ting tong
Gue dengan mata masih ngantuk parah jalan ke arah pintu. Siapa coba malam-malam bertamu ke apartemen gue.
Ceklek
Gue buka pintu dan langsung ada orang yang masuk. Berhubung gue tinggal sendiri disini, jelas gue langsung melek se melek meleknya.
Gue ngelihatin sekeliling isi apartemen gue. Tanda-tandanya dia masuk ke kamar gue.
Gue langsung jalan ke kamar begitu nutup pintu dan bener ada suara dari kamar mandi gue.
Siapa coba?
Wooseok gak mungkin banget dia ke rumag gue malam malam begini.
Iya kecuali dia lagi mabuk.
Bisa tiba-tiba nyasar kesini.
Ceklek
Gue langsung ngelihatin sosok yang keluar dari kamae gue.
"SIAPA LO??" Teriaknya ketakutan.
Bego banget. Kan harusnya gue yang ketakutan.
"Harusnya saya yang tanya anda siapa. Ini rumah saya." Kata gue dengan setiap penekanan.
Gue emang galak. Jadi jangan heran.
"Ini kamar 703 kan?"
Gue senyum, "Ini 702".
Jadi kayaknya penghuni kamar 703 itu baru pindahan kemarin. Dan ini cowok kayaknya tetangga baru gue.
"Kalau sudah selesai bisa tolong keluar!" Usir gue.
Dia ngelihatin gue sambil garukin tengkuknya.
"Pintunya ada disebelah sana!" Kata gue lagi dan selanjutnya dia beneran pergi dari rumah gue.
***
Gue bangun pagi seperti biasanya. Gue harus berangkat kerja. Dan kayaknya gue harus memanfaatkan Kim Wooseok.
"Jemput gue." Kata gue dengan ponsel yang di loudspeaker.
"Gue gak bisa. Mau jemput Chungha."
"Oke cukup sekian pertemanan kita. Bye."
Gue langsung matiin panggilan ke Wooseok gak biarin dia buat alasan lagi.
Bodo amat banget gue.
Gue ngelirik jam dinding dan masih cukup lah kalau gue mau naik bus ke kantor.
Lihat aja Wooseok di kantor.
Gue bakalan pura-pura gak kenal.
Gue keluar dari apartemen pas banget sama cowok yang tiba-tiba muncul di apartemen gue semalam keluar dari apartemennya.
Dia ngelihatin gue.
Dan gue ngelihatin dia.
Oke juga tampangnya.
Tapi gue pura-pura gak peduli.
Gue jalan ke lift dan ngebiarin itu cowok juga ngikut masuk. Karena lift ini kan milik bersama bukan milik gue.
Kalau gue sih boleh jadi miliki kamu?
Haha apa sih.
Gue turun di lobby dan itu cowok lanjut ke basement.
Tampang oke.
Ada kendaran, ceklis dua kali.
Gue jalan ke halte dari lobby dan belum sampai halte gue keganggu banget sama suara klakson mobil.
Gue noleh dan sama sekali gak kenal mobil siapa ini.
Gue minggir dan biarin itu pemilik mobil lewat. Siapa tau gue halangin jalannya.
Eh ternyata, itu mobil sebelahin gue dan buka kaca mobilnya.
"Aku anterin yuk kak." Tawarnya.
"Gue?" Tunjuk gue pada diri gue sendiri.
Dia ngangguk, "Buat semalam, maaf banget. Aku anterin deh kakak sekarang. Mumpung aku belum telat juga."
Merasa rejeki gak perlu ditolak, gue akhirnya masuk mobil ini cowok.
Gue gak kenal sama dia.
Sama sekali.
"Aku Jungmo kak. Koo Jungmo."
"Lee Jian."
Dan setelah itu gue cuman dengerin dia cerita mulai dari kenapa dia bisa salah masuk apartemen semalam.
Dia tinggal sama kakaknya. Cewek juga. Jadi waktu masuk ke apartemen gue, dianya gak ada curiga salah masuk.
"Thanks." Kata gue waktu turun. Dan langsung ninggalin Jungmoo tanpa ngomong apa apa lagi.
Padahal anak itu asik banget. Guenya aja emang begini. Susah ekspresiin diri gue.
"Dianter sapa lo tadi?" Tanya Wooseok yang ketemu gue di lobby.
"Maaf anda siapa?"
"Jangan marah dong sayang."
"Jauh jauh lo!"
To be continued
1 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
[8] NEIGHBORS - JUNGMO | END
Fiksi Penggemar"Gue Jungmo. Koo Jungmo. Apartemen 703." "Lee Jian. 702." Original story by me : Ranggaini