Sore hari adalah waktu yang pas untuk bersantai, kebetulan aku sedang duduk dan meminum jus di sebuah taman, sendirian, menghadap ke danau buatan, melihat bebek yang berbaris.
"Hei kenapa kau melihatku terus !!" ucap seekor bebek.
"Ahh maaf."
"Sebaiknya kau jangan menatapnya terus bung."
Itulah yang dicapkan oleh gagak yang sering bersamaku sejak aku berumur 10 tahun.Hal ini sudah biasa bagiku, berbicara dengan hewan.
Belum sempat menghabiskan jus, mataku seolah menjadi besi dan wanita yang kebetulan lewat adalah magnetnya.
Wanita tersebut mengenakan pakaian olahraga, dengan gaya rambut pony tail, sedang berlari.
"Bukan kah dia terlalu cantik ?" tanyaku .
"Ya benar dia cantik sekali, bulu hitamnya yang sangat bersih itu."
Seperti dugaanku, gagak yang aku ajak bicara sedang menatap seekor gagak yang bertengger di kabel.
"Jadi apa benar dia ?"
"Ya, seperti foto yang kau perlihatkan."
"Bagus, kau ikuti dia, aku akan pulang."
"Cepatlah."
Berdiri dan langsung pergi meninggalkan, dan tujuanku adalah rumah.
Lima menit berjalan aku telah sampai di dalam kamar, kulepas sepatu, kugantungkan jaket yang ku pakai, lalu aku berbaring di kasur.
"Qrow, aku siap!"
Qrow adalah nama panggilan untuk gagak yang telah ku sepakati dengan gagak yang selalu bersamaku."Baiklah, lakukan!"
Kupejamkan mata lalu saat aku membuka mereka yang ada di depan pandanganku adalah punggung wanita yang tadi.
Misiku kali ini adalah mengintai wanita yang diduga menjadi dokter abal abal, misi yang mudah.