"Aku terdiam, di temani hembusan angin yang perlahan mebelaiku lembut. Bait demi bait terus mengalun indah menerobos indra pendengaran ku, terbuai akan suasana yang tercipta. Disini ku sendiri tanpa ada canda tawamu, menikmati kekosongan ini seorang diri, tanpa adanya hangat senyummu lagi.
Bagaikan orang asing yang tak pernah bertemu, kita saling menjauh, acuh tak acuh yang menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak ku. Terlalu jauhkah kita melangkah meninggalkan satu sama lain?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Rindu
PoesíaHalaman yang tadinya kosong, kini mulai terisi dalam setiap paragrafnya. Menyampaikan berbagai cerita berjuta makna, menumbuhkan perasaan dan pemikiran baru yang perlahan memunculkan keyakinan. Ruang ruang yang kosong kini meronta ingin di penuhi a...