ARUNAAAAAAAAAAA!!!!!!
Tepat beberapa detik setelah tangan selyna mendorong dada Aruna, sampai-sampai Aruna terpeleset jatuh ke kolam renang.
BYURRRRRR !
Seketika semua pasang mata menoleh ke arah kolam renang depan aula.
Tidak mungkin semua mata menoleh hanya karena Aruna terjatuh kedalam kolam karna mereka pikir itu adalah hal yang biasa.
Sesering itu kah pembullyan terjadi terhadap Aruna ? Sampai-sampai itu menjadi hal yang biasa ?
Namun, bukan itu yang menjadi pusat perhatian tetapi seorang laki-laki yang telah menolong Aruna dan membawanya ke tepian kolam. Siapa lagi jika bukan Dewa ? Sosok laki-laki penyelamat Aruna.
"Lu nggak apa kan run?" Ujar Alea.
"Nggak papa kok tenang aja !" Jawab Aruna.
"Nggak papa gimana ? Baju lu basah muka lu udah pucat gitu run ! Ini semua gara-gara selyna nih !" Cerca Alea.
"Udahlah lagian gue jatuh karna lantainya licin bukan karna selyna" Sahut Alea.
"Tuh kan ! Dia aja bilang sendiri bukan gue yang jadi penyebabnya tapi karna lantainya licin saking aja dia nggak bisa pake heels !" Sinis Selyna.
"Nih pakai jas gue daripada lu kedinginan" Kata Dewa sambil memberikan jasnya.
"Nggak usah. Makasih gue mau langsung pulang aja" Tolak Aruna.
"Udah pakai aja !"
!@#$/^&*
Hujan dipagi hari menciptakan genangan serta menyisakan kenangan buruk dalam promnight kemarin malam.
"Oh ya ini jasnya makasih ya !" Kata Aruna sambil mengembalikan jas milik dewa.
"Makasih udah belain gue terus dew!" Sambungnya.
"Biasa aja kali, ke semua orang gue juga seperti itu !"Jawab Dewa datar sambil beranjak pergi.
"Oh gitu" Gumam Aruna dalam hati.
"Hey run !" Sapa alea sambil menepuk bahu Aruna.
"Hey"
"Ngobrolin apa kalian ?" Tanya Alea.
"Nggak ada cuma ngasih jas yang tadi malem aja" Jelas Aruna.
"Kayaknya Dewa suka sama lu deh run!" Goda Alea.
"Mana mungkin ! Dia itu cowo paling tampan disekolah ini jadi pasti lebih milih cewe yang cantik juga" Jawab Aruna.
"Nggak ada yang nggak mungkin jika tuhan berkehendak !" Jelas Alea.
"Ih apaan sih udah ayo !"
KRINGGGGGGGGG!!!!!!!
Bel pejaran dimulai telah berbunyi semua siswa telah masuk ke dalam kelas namun tidak dengan Aruna dan Alea.
"Kemana Aruna dan Alea hari ini ?" Tanya Pak Joko selaku guru bidang studi fisika.
Tidak mungkin Aruna dan Alea membolos karna fisika adalah mapel favorit mereka.
Dan lagi membolos bukan tipe Aruna."Permisi pak"
"Kenapa kalian telat ?" Tanya Pak Joko.
"Maaf Pak. Tadi kami dipanggil kepala sekolah pak dan juga harus ke ruang TU terlebih dahulu" Jelas Aruna.
"Ya sudah silakan duduk !"
KRINGGGGGGGGG!!!!!!!
"Run nanti malem ada acara ?" Tanya Dewa.
"Ciee mau kemana nih....?" Sela Alea
"Apaan sih al ? Nggak ada acara kok !" Jawab Aruna.
"Mau makan malem sama gue nggak ?" Tanya Dewa.
"Emmm boleh-boleh" Balas Aruna.
"Ya udah ntar jam 7 gue jemput lu !"
"Ehhh nggak usah repot-repot biar gue bawa mobil sendiri !" Tolak Aruna.
"Ya udah ntar gue shareloc !" Sahut Dewa.
"Oke"
07.00 PM
Tempat romantis yang cocok untuk berkencan.
"Andai saja ini kencan beneran pasti gue jadi cewe paling bahagia didunia ini sayang nya ini cuma makan malam biasa" lirih Aruna dalam hati.
Yaaaa begitulah hanya khayalan belaka.
"Oh ya ada apa tiba-tiba ajak gue kesini ?" Tanya Aruna.
"Nothing. Oh ya gue juga mau kasih undangan ke lu run ! Lusa gue ulang tahun lu dateng ya !" Sahut Dewan.
"Sorry gue nggak bisa dew. Gue nggak pantas ada disana jadi mending lu ajak Selyna aja deh" Tolak Aruna.
"Udahlah ini ultah gue jadi bebas gue mau ngundang siapa pun ! Lagian Selyna juga gue undang kok!" Jelas Dewa.
"Oh gitu. Ya udah kalo gue nggak sibuk gue bakal dateng !" Balas Aruna.
!@#$/^&*
Embun telah menetes didedaunan namun tetap saja perasaan Aruna tadi malam belum juga hilang Apakah dia yang salah telah memberi harapan ataukah Aruna yang berharap pada orang yang salah ?
"Ah udahlah gue terlalu berharap sama dia mana mungkin dia suka sama gue! Mimpi! Mending gue masuk kelas sekarang dari pada bengong nggak jelas gini ! " Ujar Aruna berbicara sendiri.
Selalu saja Selyna memberi sapaan tajam pada Aruna. Hatinya yang rapuh mungkin bisa saja hatinya hancur jika itu buatan manusia.
"Heh ngapain lu semalem jalan sama dewa?" Sirik Selyna.
"Udah ya sel gue nggak mau debat sama lu" Kata Aruna menghindar.
"Dasar lu ya jangan sok cantik deh didepan dewa ! Lu itu buruk rupa !" Ucap Selyna.
"Kalo lu suka ambil aja sel lagian gue sama dewa cuma temenan aja !" Jawab Aruna.
"Halah nggak usah alasan deh ! Lu harus jauhin dewa dari sekarang !" Kata Selyna sambil menarik rambut Aruna.
"Cukup sel cukup meskipun lu nggak suka sama gue jangan selalu memperlakukan gue seperti ini sel ! Gue juga manusia !" Balas Aruna sambil melepaskan tangan Selyna dari rambutnya.
"Nggak udah nasehatin gue ! Dasar buruk rupa ! Lebih baik lu itu pergi dari sekolah ini !" Sahut Selyna.
"IM STILL HUMAN !" Nada Aruna tinggi.
"Sebenarnya gue nggak mau ya berantem sama lu ! Tapi gue udah nggak tahan sama sikap lu yang selalu buat kita emosi !" Sambung Aruna.
"Bilang aja lu itu takut ! Dasar pengecut !" Sahut Selyna lagi.
PLAAKKKKK!!!!
BERSAMBUNG...
Dont forget to vote and share the link :)
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING
Teen FictionDendam yang selama ini selalu mengusik hatinya, hati yang rapuh karena sering tersakiti oleh kata-kata pahit dalam hidupnya. Aruna Maharani nama yang indah namun tidak dengan paras dan fisiknya. Iya, itu yang menjadi masalah terbesar dalam hidup Aru...