Setelah mataku melihat mereka berdua hatiku pecah tapi juga marah. Aku marah pada diriku sendiri.
kenapa aku mencintai dirinya?
kenapa aku suka sama dia?
yeri itu sebenernya siapanya dia?
kenapa aku melihat chanyeol waktu itu?
Banyak sekali pertanyaan dikepalaku
Dari pada dipikirin mulu, mending cerita ke Jeno aja. mudah-mudahan dia bisa ngertiin aku...
Rumah
Sesampainya aku dirumah, aku langsung cerita ke Jeno.
"kak, aku boleh cerita dulu gak?"
"hm? kenapa? ada apa?"
Mataku berair.
"siapa yang nangisin kamu?! kurang ajar!"
"jangan kak! aku mau cerita aja"
"huuhhh... yaudah, ada apa si adeku?"
"Yeri itu siapanya chanyeol?"
Jeno melotot saat mendengar pertanyaan dari ku.
"jangan deketin dia! kalo dia minta nomor hp jangan dikasih!!"
"k-kenapa?"
Aku mulai panik.
"pokoknya jangan dia bahaya, kalo kamu deketin dia, kamu pasti sakit hati."
"terlanjur."
"terlanjur? terlanjur kasih nomor hp?"
"iya, dan terlanjur suka sama dia"
"jangan pliss blok hpnya, kakak gak mau kamu kayak cewek-cewek sebelumnya!"
Cewek-cewek sebelumnya? Chanyeol apain cewek-ceweknya? ihh serem.
"Kakak gak mau kamu nangis karena dia doang. Banyak ceweknya, dek. Maruk"
Ohh... itu penyebab Jeno gak bolehin aku deket sama Chanyeol. Rada sakit sih mikirin Yeri dan Chanyeol. Eh iya, pake 'kak'. Tidak Sopan.
Bel pintu berbunyi.
"Jeno! Bukain!! pada dateng nih!!"
Aku langsung segera membuka pintu.
"eh maaf Jen, Jeno nya ada?"
"ehh Kak Johnny, ada-ada masuk aja dulu"
"gak usah pake 'kak', beda satu tahun doang. ngajak yang lain kagak papakan?"
"iya, masuk aja"
Yang masuk pertama Johnny, Haechan, Renjun, dan Jaemin. Dan yang tadi ngomong sama aku itu Johnny. Aku bingung, kenapa Johnny ngomong pake acara senyam-senyum begitu? Adakah sesuatu?.
