05.Graduation

8 2 0
                                    

Tak kerasa udah selesai SMA. Saatnya graduation.

Pagi-pagi ada sesorang yang masuk kamar.

"woi, bangun, mau lulus kagak?"

"y..." kataku belum sadar.

"ciah balik tidur"

plakk....

Dia baru saja memukul bahu.

"apasi?"

"bangun!!!"

"emang ini jam berapa?"

"jam 8"

"hah?!"

Aku sebenarnya harus udah kumpul digedung sama yang lain, acara mulai jam 9 pagi. Tidak sempet sarapan, langsung kekamar mandi.

Dandan secepat kilat.

"gw dianter saha?"

"menurut lo? pengen naek bis ato taksi sendiri?"

"kga."

"yodah."

"yodah paan?"

"yodah ayok"

Dijalan kita gak ngobrol samsek.

Nyampe-nyampe langsung lari keluar mobil. mencari temen-temen aku yang entah dimana.Johnny gak nganter aku kesini karna, dia udah disitu duluan. Acara ini hanya perlu satu pendamping yang lebih tua, karena orang tua sibuk, kenapa gak sama kak jeno aja?

lari sampai kehabisan napas akhirnya aku menemukan seorang teman.

Jeon Soyeon.

Temen lama dari hari pertama aku melangkahi sekolah menegah atas.

"buset jen, abis ngapain lo? lomba lari? wh, juara pertama lo. nyantai ae. mekap luntur, sukur dh lu"

"paan dh? eh gw telat kagak? yang lain mana?"

"tu." katanya sambil nunjuk meja bernomor 42.

"kuy"

Disana udah terlihat banyak orang. Duduk sesuai nama. Sebelah ku Soyeon dan sebelah kanan ku Heejin. Meja sesuai Gender.Acara pertama pembukaan, penyambutan, lalu makan. Acara kedua, Dansa. Bukan sembarang dansa biasa, tapi dansa seperti difilm romantis. Ya bilang saja ini acara prom.

Heejin sudah terambil Yuta, Soyeon diambil Doyoung. Aku? Tujuan ku sekarang mencari dimana pasangan ku. Johnny.

Mencari kesana kemari, ternyata dapat. Tapi dia sedang berdansa.. dengan... cewek lain?! Aku membeku ketika tahu siapa perempuan tersebut. Son Seungwan. Perempuan berdarah Kanada itu membuat syok.

Kok dia lagi?

Kok sama dia?

Kok dia mau?

Bukannya udah pernah?

Menatap lebih lama terhadap dua manusia yang sekarang ku benci.

Terus apa maksud dari kita main monopoly terus ciuman, dan bilang 'do you want to be my girl' Tak terasa air mata sudah jatuh. Ternyata, aku mainannya. Hatiku seperti dibanting dengan kencang ke antara duri-duri.

Tiba-tiba Johnny melihatku, dan terlihat kaget. Aku langsung lari secepat mungkin dengan tubuh bertinggi 163cm ini, aku semakin menangis saat aku lari. Melirik kebelakang ternyata Johnny mengejarku, tubuh dengan tinggi 184cm itu mengejarku. Untung langkah ku lebih cepat.

Akhirnya aku keluar dari gedung. Masih berlari dengan sepatu heels ku, Kaki ku mulai terasa sakit. Kenapa aku tidak bawa sepatu tambahan?

"akhhh"

RODS| NCT J Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang