Part 18

14 0 0
                                    

( Malam pukul 3 pagi )

* Tzuyu terbangun, ia membangunkan suaminya itu sembari menggoyangkan badan Wendy *

" Byy "

* Wendy pun bangun *

" Iya sayang "

" Kan kemarin kamu bawa Mangga, aku ngidam itu by, bisa di kupas ngga mangganya sayang "

" Oh yaudah sayang bentar ya "

" Jangan lama-lama ya sayang"

" Ok sayang "

* Wendy beranjak dari tempat tidur menuju dapur *

( Dapur )

" Hadohh masih ngantuk banget gua, demi istri dan anak aja ini "
* kesal Wendy *

* Wendy yg kesusahan mengupas kulit mangga, ia bingung minta tolong dengan siapa, tak lama Tzuyu datang*

" Lama banget deh by ngupas mangga doang "

* Wendy shock *

" Astaga, bunda ngagetin by aja "

" Habisnya kamu lama banget sih sayang"

" Kyknya aku kesusahan ngupas mangganya nih sayang "

" Iya yalah kamu kan jarang di dapur by, ngga liat aku gimana cara ngupas kulit "

" Ya itu kan tugas kamu sayang di dapur, tugas aku cuma kerja cari uang buat kamu apalagi aku kepala keluarga"

" Iya sayang, bunda tau, tapi ada juga kok suami yg bisa masak "

" Nanti deh klo ada waktu bunda ajarin by ya "

" Iya by sayang, gtu dong "

* Akhirnya mau tidak mau Tzuyu yg mengupas kulit mangga tersebut*

" Nih udah by, bunda bawa ke kamar aja, air putihnya jangan lupa dibawa ya sayang "

" Iya sayang "

* Wendy membawa air putih *

( Kamar )

* Tzuyu menikmati beberapa mangga yg ia makan *

* Wendy hanya diam menonton tv acara kesukaannya *

" Kamu mau ngga by ? "

" Mau apa sayang? "

" Mangganya by, manis banget loh kamu nyari dimana sih "

" Ada deh sayang, ya syukur deh klo kamu suka bunda "

" Ya mudah-mudahan sih by metik mangganya ngga ngambil dari pohon milik orang "

* Wendy tak menjawab ia hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal *

" Ihhh by, bunda ngomong kok malah diem aja "

" I-iiya sayang, aku ngga ngambil dari pohon orang kok "

" Bener tuh sayang "

" Iya sayang bener "

" Awas ya klo boong "

" Ngga lah sayang "

* Wendy yg dari tadi sudah susah menelan ludahnya sendiri, kini ia harus menerima kenyataan yang pahit bahwa sebenarnya ia berbohong kepada sang istri *

" By, kandungan aku udah masuk Minggu 4 nih "

" Iya sayang, mau pergi ke dokter "

" Ngga sayang, bukan itu, aku mau belanja kebutuhan buat anak kita by"

I LOVE, HIM Where stories live. Discover now