Tak mengenali bukan berarti tak mengingat. Hanya saja mungkin ada perubahan yang membuat perbedaan itu muncul dan menjadikan oranglain tak mengenalnya.
***
Seperti biasanya, gadis yang menempati rumah megah dengan kesendirian itu terbangun di sepertiga malamnya untuk mengadukan segala keluh kesahnya pada sang kuasa alam semesta ini.
Usai mengerjakan shalat malam dan bermunajat kepada illahi, dia bergegas untuk mengambil Al-Qur'an kemudian membaca sedikit demi sedikit dan dia juga mulai menghafalkannya. Selain cantik dan pintar Arsyilla mempunyai tekad yang kuat dalam menghafalkan Al-Qur'an dan sekarang dia telah mendapatkan 10juz Al-Qur'an yang selama ini dihafalkannya.
1 jam telah berlalu dan gadis itu sedang menyisir rambutnya kemudian memakai Khimar dan menuju ke lantai bawah untuk mengisi perutnya.
"Sobahul Khair bi," sapanya kepada pembantu rumah tangga yang telah bekerja selama kurang lebih 30 tahun dirumah ini namanya bi Darmi dan dia juga mulai belajar mengenai bahasa Arab dari iza sendiri.
"Sobahannur,Non iza ," balasnya sambil memberikan senyuman kepada majikannya itu. Seorang Arsyilla memang dirumahnya selalu dipanggil dengan sebutan iza karena sewaktu kecil sampai SD itulah sebutannya hingga suatu kejadian yang menimpanya nama itu hanya boleh dipanggil seseorang yang aku sayang saja. Egois kah? Ya Arsyilla memang sedikit egois jika menyangkut pada masa lalunya.
"Wiihh makanan kesukaan adek semua bi," matanya berbinar cerah ketika melihat makanan yang disajikan didepannya.
"Iya,silahkan dimakan!" Ucap bibi
"Syukron katsiira bi, adek sayang bibi," ucapku sambil memeluk erat bibi karena semenjak aku jarang dirawat oleh kedua orangtuaku, bibi lah yang menjadi ibu kedua.
"Ye si non bisa aja ni, ada maunya engga nih? " Ucap bibi sambil menggoda ku.
"In Syaa Allah tulus kok bisa, setulus cinta ku pada dia"
"Mulai suka sama manusia ya non?"
"Engga kok bi, iza cuma lagi engga ada humor"
"Kalo lagi suka sama orang inget ya non jangan anu "
"Anu apaan bi?"
"Itulah yang nama lain pacaran apa yah itu yang jadi budak gitu, eh itu bulat eh apa yang non " ucap bibi sambil mengingat
"Budak cinta maksud bibi? Bucin gitu?iya?" Ucap Arsyilla sambil tertawa.
"Iyap betul sekali non iza nih, bibi selalu kalah "
"Ashiapp bi iza gk bakal pacaran kok,cuma TTM"
"Ye si non semprul" jawabnya sambil kabur membawa sepotong roti.
Setelah selesai berbicara dengan bibi dan sarapan pun juga selesai aku bergegas menuju sekolah menggunakan mobil bersama supir pribadi yang selalu siap mengantar.
"Pagi bapak Ogah," sapaku pada supir itu.
"Pagi juga neng, mau kemana nih?sekolah bertemu pacar atau sekolah bertemu ujian?" Jawabnya.
Dia yang sudah menjadi supir andalan keluarga siap mengantar kemana saja. Gaya bicaranya terkadang membuat ku harus mengelus dada dan menahan perut karena geli, karena kadang supir ku ini yang namanya bapak Ahmad atau biasa disebut pa ogah seperti pelawak dadakan dan terkadang juga membuat pagiku kesal namun aku sangat menyayanginya seperti ayahku sendiri.
"Ke sekolah bertemu dengan teman sebagai sang penghibur karena kehilangan doi aja pa ogah"
"Okeh siap neng, berangkattt"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJALANAN KEBAHAGIAAN
Teen FictionCerita ini hanya untuk mengisi waktu luang kalian. Semoga bermanfaat :) Sebuah kehidupan yang pada covernya seperti Cinderella namun didalamnya berbagai pedang seperti menusuk pada anggota tubuhnya karena ketidaksanggupan dalam bersyukur