ii. gebetan:

4.8K 997 74
                                    

ㅡ•⅌•ㅡ

"ㅡjangan cepat sembuh, ya?"

Kalimat itu sukses buat Jungkook ngelamun malam-malam. Yang harusnya udah tidur sesuai kata suster, Jungkook malah natap langit-langit kamar sambil terus mikirin ucapan Taehyung siang tadi.

"Apa jangan-jangan dia benci aku ya? Kok malah gak mau aku cepat sembuh?"

Jungkook itu tipe orang tertutup yang lebih senang sendirian di kamar bareng Wifi, ketimbang hang out sama temen keluar. Hadirnya Taehyung yang mau jadi temen dia itu yang buat Jungkook justru berharap lebih.

"Tuan Jungkook?"

Jungkook cuma nyahut pelan ucapan suster yang masuk ke kamarnya. Detik berikutnya dokter masuk sambil senyum tipis yang rasanya mau Jungkook tinju aja mukanya.

"Ada keluhan, Tuan Jeon?"

"Cek aja, gak usah banyak bacot, Dok."

Dokter Lee cuma ngangguk paham, udah terbiasa sama sikap pembangkang Jungkook.

"Sebenarnya saya sakit apa, Dok? Kok gak pulang-pulang dari sini?"

Sempat kaget sama pertanyaan Jungkook, tapi Dokter Lee buru-buru ganti ekspresi wajahnya.

"Cuma kurang istirahat kok."

Jungkook nyernyit curiga. Maniknya balik natap suster yang keliatan gugup di samping Dokter Lee.

"Awas, kalau bohong saya cubit ya, Dok?"

Dokter Lee ngasih kekehan kecil, usap gemas kepala Jungkook. Kelewat imut kayak anaknya, kalau kata Dokter Lee.

"Kalau saya bohong saya kasih anda  es krim."

Jungkook noleh sok jutek ngadep jendela, tapi dalam hati teriak 'pengen es krim'.

"Kalau gitu kami keluar dulu, Tuan Jeon. Istirahat baik-baik, ya."

Dokter Lee beresin barang-barangnya dan mulai ngelangkah pergi ninggalin kamar Jungkook. Namun sebelum itu, dia sempat berhenti dan noleh,

"Anda suka eskrim rasa apa, Tuan?"



***

Sore di hari Kamis, waktu Jungkook buat keluar dari kamarnya. Si Cantik milih duduk nyantai di halaman belakang rumah sakit elit tempat dia nginap.

Genap seminggu Jungkook dirawat, masih belum ada kejelasan soal penyakitnya apa. Tiap nanya sama Mama atau Papanya, mereka cuma jawab sama kayak yang Dokter Lee jawab.

"Ba!"

Jungkook noleh sambil pura-pura kaget waktu liat Taehyung duduk di sampingnya.

Genap seminggu juga, Taehyung selalu nemenin dia setiap waktu dia butuh.

"Cemberut aja, Cantik. Mikirin aku, ya?"

"Iya mikirin kamu, makanya cemberut. Jelek, sih."

Cuma di mulut kok Jungkook ngomong begitu, aslinya dalam hati muji-muji paras Taehyung terus yang gantengnya gak manusiawi.

"Beneran jelek?" Jungkook ngangguk.

"Yaudah aku cari gebetan lain aja."

"Jangan!!"

Jungkook diam bentar, kaget sendiri sama ucapan dia. Di depan sana, Taehyung udah ketawa kecil sambil cubit-cubitin pipi Jungkook gemas.

Jungkook pun baru sadar sama ucapan Taehyung, "gebetan?"

"Eh, keceplosan."

Tuhkan, pipi Jungkook jadi merah lagi.

"Maksudnya?"

"Kepo banget, Cantik."

Jungkook dengus kesel sambil alihin tatapannya dari mata Taehyung.

"Oiya, Taehyung," sahut Jungkook pelan. Taehyung gumam singkat buat jawab.

"Kamu kenapa gak pengen aku cepet sembuh? Kamu ini hater aku ya?! Atau kamu ini hantu jadi gak mau aku pergi?!"

Taehyung cuma geleng-geleng aja, gak paham lagi sama sikap hiperbola Jungkook. "Hantu dari sisi mananya, gendats."

"Gendut lagi gendut lagi..." gumam Jungkook kecil.

"Aku gak tau rumah kamu, kontak kamu, cuma kenal disini. Ya aku mana mau kamu cepet-cepet pulang. Maaf ya kalau kalimatku kasar kemarin."

Jungkook natap Taehyung dalam. Jantungnya dag-dig-dug kenceng banget, sampai dia sendiri takut Taehyung denger.


"Ya makanya kamu ke rumah, nanti aku kasih tau..."

Taehyung reflek nyeringai jahil, "mau aku ketemu orang tua kamu? Biar langsung kawin?"

"Kawin sama nikah beda Taehyung!"

"Jadi maunya nikah?"


Jungkook jadi pengen nampar.

ㅡ•⅌•ㅡ


Ada yg suka The Beatles?? Paul McCartney??


Ayo pengirling sama2:((


Putih | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang