3

0 0 0
                                    

Desti pov

Apa yang harus gw lakukan sekarang?kenapa papa sama mama benci gw?apa salah gw?bahkan untuk terakhir kali nya gw mau lihat ka del gk boleh.apa salah gw pa ma?.gunamnya dalam hati.
Desti mendengar ada candaan yang diperbuat abangnya sampai papa dan mama bahagia.gw hanya tersenyum kecut.gw melewati mereka semua,tetapi bang refan memanggil gw.
"dek?"ucap refan
gw cuma berdehem"hm"
"Mau kemana dek?"tanya bang didil
"ada kerjaan bang"jawab gw cuek
"kenapa adek berubah?"tanya bang refan
"maksudnya?"
"ya.adek kesayangan bang didil sama bang ref berubah.sekarang jadi cuek,kemana desti yang selalu ngeselin,yang selalu ganggu bang ref sama fadil?"ucap refan.gw lihat mama dan papa hanya memperhatikan kami.
"Mungkin desti yang itu udah mati bang"jawab gw asal.
"KAMU ITU YANG SOPAN KALO BICARA SAMA ABANG KAMU.APA PAPA PERNAH MENDIDIKMU SEPERTI ITU?"bentak papa
"bahkan anda tidak pernah mendidik saya setelah kakak saya meninggal.anda juga gk perduli dengan saya" ucap gw
"KAMU INI"emosi papa.papa mau menampar gw,tangannya sudah melayang dan hampir mengenai pipi gw.ternyata yang menahan tangan papa adalah bang refan.
"papa apa"an kenapa mau nampar adek kesayangan refan?papa jahat"emosi refan
"apa pantas dia disebut adek kesayanganmu refan?"ucap mama
"Sangat pantas ma"
"dia nggak pantas kamu sebut adek kesayangan refan"ucapa papa sambil tersenyum kecut
"kenapa pa?"ucap fadil
"dia penyebab kematian kakakmu"
"nggak pa,itu semua udah takdir"ucap refan dan fadil.gw hanya diem menahan air mata supaya nggak nangis di depan mereka.
"Dia itu pembawa sial fadil,refan"ucap mama
"cukup ma jangan buat kesayangan fadil sedih.dia itu anak mama"fadil emosi
"kata siapa anak mama fadil.bahkan mamma nyesel lahirin dia"ucap mama.air mata gw mualai jatuh.apa sebenci itu mama ke gw.sakit rasanya ma(teriaknya dalam hati).
"oke kalau anda sudah tidak menganggap sya anak.saya akan pergi dari rumah ini,dan saya tidak akan mengganggu anda dan suami anda.terima kasih atas tumpangan nya selama ini"ucap gw sambil menyerka air mata.gw langsung lari ke atas dan memberesi barang" gw,tiba tiba abang gw masuk ke kamar.
"dek jangan pergi"ucap bang didil
"gw harus pergi bang,kalo abang kange sama adek kesayangan abang datang aj ke rumah desti"
"emang lu punya uang buat beli rumah?"tanya bang refan.gw malah ketawa.
"nah gitu dong ketawa.uang dari mana dek?"
"abang gk tau?"tany bang fadil
"nggak tau ap?"
"adek kesayangan kita itu pekerja keras bang.dia itu seorang model dan punya perusahaan"jelas fadil
"bener dek?"
"ya bang"
"yaudah desti pergi.babay abang kesayangan desti"ucap gw sambil tersenyum
"bang didil sm bang refan yang anterin lu"
"siap bang didil,sikap gw sama abng tetep sama gk berubah"
"abang didil mau ikut lu dek"
"nggak boleh bang ntar mama sama papa kesempian"
"yaudah deh"ucap bang didil sambit cemberut
"jangan cemberut dong bang,nambah jelek tau"justru kata itu membuat refam dan fadil mencibit pipi gw.
"ayo kita berangkat"ucap bang refan.
Gw dan abang" gw berjalan menuju mobil.tetapi ada mama&papa.
"Bagus kalo kamu keluar dari rumah ini"ucap mama.gw hanya diem
"Yaudah sana abang abang anterin anak yang pembawa sial ini"ucap papa datar
"PA,MA CUKUP"Bentak fadil
"kamu berani bentak mama&papa?"ucap mama
"maaf ma.kalian udah keterlaluan"
"apa ini semua gara....."ucapa mama terpotong
"CUKUP SAYA NGGAK MAU KLIAN BERTENGKAR"bentak gw,sambil pergi tanpa pamit mama&papa.
"dasar anak gk tau di untung,ngk sopan pula"ucap papa yang melihat gw semakin jauh.


JANGAN LUPA VOTE,KOMEN+FOLLOW AKUN GW YA DAN BACA PART SELANJUTNY:))
maaf typo bertebaran.

DEFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang