Meet

14.3K 1.2K 60
                                    

Seorang pemuda manis melangkahkan kakinya perlahan di trotoar dengan tongkat di tangan kanannya dan sekantung belanjaan di kantung kirinya. Matanya menatap kosong jalanan di depan. Orang-orang yang melewat ada yang menatapnya iba ada juga yang menatapnya jijik. Namun senyum manis yang selalu terpancarkan di bibir peach nya membuat semua orang tertegun akan kemanisan seorang Nakamoto Renjun.

Dirasanya jalanan yang dia lewati semakin sepi. Renjun berhenti melangkah. Dirasanya tadi dia menggunakan jalan yang benar. Dulu bundanya selalu menuntun renjun jalan ke minimarket dan panti asuhan hingga renjun menghapalnya. Namun sepertinya sekarang dia merasa salah mengambil belokan.

BRAKK

Renjun tersentak kaget kala pendengarannya menangkap suara keributan di depannya.

Di ujung gang, sekelompok orang berpakaian hitam sedang menganiaya seorang laki-laki hingga laki-laki tersebut terlihat sangat mengenaskan. Salah satu dari mereka yang terlihat memakai baju formal menghampiri sang laki-laki yang sudah terkulai lemas di hadapannya.

"Inilah akibatnya jika kau berurusan denganku Minho-ssi"

DORRR

Orang yang bernama minho tersebut terkulai di atas aspal dengan peluru yang bersarang di pelipisnya.

PRANG

Refleks semua orang berpakaian serba hitam tersebut mengalihkan pandangannya ke belakang. Dilihatnya seorang laki-laki mungil yang sedang bergetar ketakutan.

Di sisi lain Renjun merutuki dirinya yang ceroboh. Tadi saat dia melangkah berniat meminta bantuan, namun betapa terkejutnya dia saat suara tembakan menggelegar ke sepanjang lorong gang, tongkat yang di pakainya tidak sengaja menyenggol tumpukan botol minum di dekat tembok.

"M-maaf a-aku tidak s-sengaja. M-maaf mengganggu p-permisi" renjun membungkukan badannya dan berbalik berjalan terburu-buru. Namun suara baritone yang terdengar tegas dan dingin membuat langkahnya terhenti

"Tunggu!"

Laki-laki yang tadi menggunakan baju formal menghampiri renjun dengan langkahnya yang lebar.

Tangannya mencengkram lengan renjun kuat sehingga membuat si mungil meringis pelan.

"Siapa kau" desis orang itu dingin.

"A-aku N-nakamoto renjun. A-aku t-tadi tersesat tuan, m-maaf mengganggu kegiatan anda"

Orang itu menatap mata indah renjun yang berkaca-kaca di selimuti ketakutan. Tertegun beberapa detik saat menatap mata indah itu, namun dia segers menyadarkan dirinya, kembali memasang wajah dinginnya.

"Kim yerim" panggil orang itu pada asistennya. Seorang wanita cantik melangkah mendekat kala sang tuan memanggilnya.

"Iya tuan ?"

"Bawa dia.  kurung dia di ruang bawah tanah. Jangan beri dia makan atau minum sebelum identitas aslinya aku dapatkan" ucap sang tuan dengan nada dingin.

"Baik tuan" kim yerim langsung membawa renjun paksa menuju mobil. Renjun semakin bergetar ketakutan saat mendengar perintah dari orang tadi. Inginnya dia memberontak tapi sepertinya sia-sia karena jujur, tenaga wanita yang sedang menyeretnya itu tidak main-main.

Setelah masuk ke dalam mobil renjun berusaha tenang. Tapi tidak bisa. Dia sangat ketakutan sekarang.

'Bunda... Injun takut'




Tbc ?



ATTENTION {NOREN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang