Mine

6.8K 765 44
                                    

Renjun terbangun saat seseorang memeluk perutnya erat. Ketika dirasa nya tangan kekar itu semakin mengeratkan pelukannya, renjun berusaha melepasnya.

"Diamlah"

Suara berat jeno menghentikan pergerakan renjun. Jeno semakin menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher renjun, membuat submissive itu merasa geli.

"E-emhh t-tuan"

Jeno melonggarkan pelukannya menatap mata kosong renjun. Diraihnya telapak tangan renjun dan menangkupkannya ke wajah nya.

Renjun terkejut akan pergerakan jeno yang tiba-tiba, namun dia hanya bisa diam saja membiarkan jeno memainkan tangannya.

"Renjun"

"Y-ya?"

Jeno mengusapkan kedua telapak tangan renjun ke wajahnya

"Ingatlah wajahku mulai sekarang. Kenali aku. Jangan sampai kau tidak mengenali wajahku ini" ucap nya berlanjut mengecup pelan kedua tangan renjun.

Renjun diam sebentar tidak menggerakan tangannya sama sekali. Namun detik selanjutnya renjun mulai menggerakan jarinya meraba wajah jeno.

Mata.

' Mata nya indah'

Hidung.

'Hidungnya mancung sekali'

Rahang


" W-woah" refleks renjun berdecak kagum saat mengusap rahang tegas jeno. Jeno yang melihat tingkah renjun terkekeh kecil tangan renjun dia tahan di kedua rahangnya

"Kau boleh mengusapnya lebih lama" ucap jeno menatap lembut renjun.

Renjun sempat merutuki bibir nya yang refleks memuji wajah jeno. Namun, dia benar² tidak bisa berkata. Seandai nya dia bisa melihat, bagaimana rupa jeno yang asli ? Apakah renjun akan langsung jatuh hati saat melihatnya ?

"Wajahmu sempurna tuan" ucap renjun membuat jeno tersenyum lebar

"Kau boleh lakukan apapun. Aku mau tidur, jangan ganggu." Ucap jeno dengan kedua tangan kekarnya yang melingkar di pinggang ramping renjun.

Renjun masih mengusap wajah jeno lembut. Masih mengagumi pahatan wajah jeno hingga sang empu tertidur.

Terlalu asik mengagumi wajah jeno hingga renjun pun ikut terlelap.



.
.
.


"Kenapa kau bisa disini nak ?"

"Pasti jeno yang melakukan nya kan ? Jawab mama nak! Apa dia yang membuatmu masuk penjara HAH ?! "

Taeyong mendengus kesal saat mendapat anggukan dari anak bungsu nya Eric.

"Kurangajar anak itu" desis taeyong

"Ma, kupikir kita tidak seharusnya mengusik jeno" ucap Eric

Taeyong menatap anaknya murka

Brakk

" Apa kau bilang tadi ? Coba katakan sekali lagi!" Bentak taeyong dia mendekatkan wajahnya pada eric

"Kenapa ? Kau takut oleh hyung mu itu huh ?"

BUGH

Taeyong memukul pipi eric cukup keras. Ditariknya rambut eric

"Ingat nak, kau tidak boleh jadi pengecut! Kau harus bisa mengalahkan dia! Bagaimana pun caranya! Perusahaan keluarga Lee harus jatuh ke tanganmu" ucap taeyong

ATTENTION {NOREN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang