Ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki di SMA Bhakti Permana di kelas 11 ini. Dia, gadis bertubuh tinggi dengan rambut gelombangnya yang sebahu tengah celingak-celinguk mencari seseorang.
"Woi Gita, sini ngapain lo disitu itukan barisan kelas 10 lo kan udah naik kelas bego!" Teriak Sisil dari kejauhan.
Gita yang menyadari akan keberadaan Sisil segera menghampirinya.
"Duh bego nya masih aja deh, ini kenapa dasinya masih kelas 10!! Lo kan udah kelas 11! Bikin kesel gue aje deh" Omel Sisil sambil menunjuk dasi milik Gita.
Gita hanya tersenyum cengegesan tanpa dosa. Hari ini adalah hari Senin, sudah pasti seluruh siswa mengikuti upacara dan diwajibi memakai atribut yang lengkap.
"Git, liat tuh David jadi pemimpin upacara, duh makin ganteng banget si tuh anak" Ucap Sisil sambil menunjuk ke depan.
"Ya terus kenapa emang"
"Kan bukannya lo suka sama dia?"
"Ya kali gue suka sama dia, gue sama dia tuh cuman sahabatan"
"Abisnya lo sama dia nempel mulu kayak lem tau gak"
"Sisil! Jangan ngobrol kamu, perhatiin di depan!" Omel Bu Dian dari barisan belakang.
Gita yang melihat Sisil dimarahin lantas cepat-cepat merapikan barisannya kembali.
20 menit kemudian, siswa-siswi sudah mulai kelelahan mengikuti upacara diakibatkan pembukaan dari kepala sekolah benar-benar menyiksa murid disini. Saat ini baru di masuki oleh materi yang akan disampaikan oleh kepala sekolah. Banyak murid yang kelelahan karena terlalu lama berdiri.
"Sut, Git muka lo pucet banget tuh" bisik Sisil disampingnya.
"Iya nih, badan gue gak enak, belom makan tadi-" Gita langsung jatuh pingsan dan tersungkur di lapangan, murid-murid yang lain mendadak menjadi heboh.
Petugas PMR segera membawa Gita ke UKS, Sisil mengikutinya dari belakang setelah ia meminta izin kepada guru penjaga barisan belakang untuk menemani Gita.
"Kak Rion ini gimana?" Tanya salah satu anggota PMR yang kebingungan karena salah satu siswi mengalami pingsan.
"Minggir-minggir, tolong ambilin white wood oil" Perintah sang ketua
"Yang lain bantuin angkatin dia ke tempat tidur dong" lanjutnya.
Dengan cekatan lelaki yang menjabat sebagai ketua PMR itu mencopot atribut Gita yang menurutnya dapat membuat pergerakan badan tidak nyaman
"Nih, kak minyak nya"
"Apply on her hands, neck, and forehead sama kasih wangi oilnya di hidung" perintah Rion sambil mengajari adik kelasnya itu
"O iya dia kenapa bisa pingsan?" Kini Rion beralih bertanya kepada Sisil.
"Kayaknya dia belum makan" Jawab Sisil dengan raut wajah yang cemas.
"Lala, help me buy porridge in front of the school, bilang untuk orang yang pingsan" perintah Rion lagi kepada Lala
"Iya kak"
"Rion, obat pusing kepala dimana, gue cari di laci gak ada!" Teriak salah satu anggota PMR lainnya.
"Di loker baru, beside your green bag noh" tunjuknya.
"GITA LO KENAPA!!!" Teriak Anita yang tiba-tiba memasuki UKS
"Brisik, banyak orang sakit disini!" Omel Rion
Gita dan Anita mereka sahabat sejati Gita ini sekarang sedang cemas dengan keadaan sahabat di depannya. Perlahan Gita membuka matanya.
"Git lo udah sadar??" Tanya kembali Sisil yang memastikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Gita dan Cinta
Teen FictionTernyata mencintai seseorang bukan hanya mencintai dengan tulus dari dalam hati, namun tahta, harta, fisik pun jadi jaminan untuk mencintai seseorang. Gita sang gadis yang memiliki nama panjang Gita Selviana Utari yang tengah merasakan asmara cintan...