Short Story 5: First&Last?

1K 38 0
                                    

A/N: hi readers:D waaahh, ternyata udah lama bgt gue ga update Unique Love ini yak xD so, karena gue lagi baik *apadeh-_-* dan mumpung lagi ada ideee, jadilah cerpen ini *jeng jeng*

Ini unique love dari Jessy, temennya Alika. Di jamin seru deh, wkwk pede abis gilak. Udahlah, gue cuma pgn ngsih tau yang gue 'italic' itu flashback jadi jangan bingung oke??

Enjoy!

------
Jessy's POV

Dan disinilah gue sekarang. Gue lagi di dufan. Gue tipikal cewek yang males banget ketempat ini, tapi apa boleh buat gue mesti nemenin adek gue--Milka Magenta Bramasta--yang masih berumur 4 tahun untuk jalan-jalan. Eh iya! Kenalin nama Gue Jessyca Scarlet Bramasta, cewek yang cantik--kata mommy sih--, ga pinter banget dalam pelajaran tapi gak goblok banget, jutek tapi kalo udah kenal baik kok, wkwk, suka marah-marah ga jelas, dan ga sabaran, sekian. Adik gue udah ngamuk kek anak gorila.

"Ka Scaleettt.. ayukk naikk ituuu" ucap adik gue, dengan pelafalan nama gue yang sangat salah, harusnya 'Skarlet' dan dia malah manggil gue 'Scalet' oke. ini. bodoh. Fyi, nama rumahan gue emang scarlet.

"magentaaaa, kan kita udah naik itu 4x sayanggg.. kita beli ice cream aja yuk?" Tanyaku memelas.

"Enggak maaauuuu, magenta maunya mainn ituu" teriaknya lebih keras dan mulai terisak. Haduh,ini anaaakkk..

"Cup cup.. magenta jangan nangis dong, entar kakak beli ice creamnya limaaa, LIMA!" Ucapku sambil mengelus-elus rambut pirangnya.

"Gamaaauuu.. magenta mau maiinnn" ucapnya sambil nenarik-narik tangan gue. Tanpa sadar guepun menghempaskan tangan gue dari pegangannya. Ups, sebentar lagi pasti dia akan nenangis! matilah gue.

"Hiks.. kak Scalet ja-hiks-hat hiks.. magenta kan.. hiks.. cuma.. hiks.. pengen main" ucapnya sambil menangis. Haduh, haduh, mati gueee.. sumpah ya gue ga demen banget sama anak kecil! Duh gimana nih? Masa iya gue tinggal?! Dia semakin terisak dan gue semakin bingung, diapun terduduk di tempat tadinya kami berdiri aku pun ikut duduk bersilah, tak peduli dengan orang yang lalu lalang menatapku aneh.

"Sayang.. diem dong.. kak Scarlet kan mau bikin tugas.." ucapku berbohong.

"Kak scalet bo'ong! Hiks hiks! Magenta mau main" rengeknya tambah keras. Haduh anak kecil emang gabisa di bo'ongin yak. Duh, gimana dong? Gue ogahlah anterin dia main lagi, mana udah malem lagi entar gaada taksi lagi gimanaa.. duh.

Aku pun menunduk sambil memijit pelipisku karena pening mendengar tangisan Magenta yang gaada hentinya.

"Scarlet?" Tanya seseorang yang ku yakini adalah cowok, terdengar dari suara bass nya yang menghanyutkan.

Aku pun mendongakkan kepalaku. " KAK VARO?!"

"Hahaha iyah ini gue.. wkwkwk parah lo let, adek lo nangis gini.. lo apain?" Tanyanya menatapku jail. Hah! Kak Varo sahabat gue. Dia yang paling tau aib gue emang!

Gue hanya diam sementara dia mencoba membujuk Magenta dan oh shit! Dia berhasil! Ahhhh! Masa gue kakaknya ga bisa bujuk adeknya sendiri sihhh?!

Setelah itu pun kami membeli ice cream, dan magenta sudah tertidur di gendonganku. Yaampun bisa keropos aku!

"See? Adekmu bahkan mau aku bujuk dan tertidur di gendonganmu" ucap kak Varo pede. Dasar anak gila! Pedenya minta ampun! Ya tapi gue akui dia emang jago kalo bujuk anak kecil.

"Yayaya, terserah lo lah kak.. eh ya kak, kok balik Indo?" Tanya gue sementara memori kejadian itu, mulai terputar. Fyi, Alvaro Aquillo Veldhuizen ini kakak 1 tingkat di atas gue. Saat ini gue baru aja menginjak kelas 3 SMA dan dia baru saja masuk kuliah. Keluarga kak Varo sama keluarga gue emang deket. Deeekeett banget. Tapi sejak lulus SMP kak Varo dan keluarganya pindah ke Aussie.

Unique Love (KumCer 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang