Short Story 2: The Hapiest thing or not?

1.5K 64 5
                                    

Kanayla's POV

Hujan deras mengguyur kota hari ini, aku tak bisa pulang karena terjebak di sekolah.

Arena sudah di antar pulang tadi oleh Anthony, aku pun sudah di ajak Rena tapi aku merasa tak enak, mereka 'kan baru jadian 3 hari lalu, setelah mulai dekat tepatnya 2 minggu yang lalu sejak Rena mengetahui dalang rusuh dari kejadian yang sangat memalukan baginya.

"Nay? Kanayla? Belum pulang lo?" terdengar suara bass seorang pria sambil menepuk bahuku, setelah membalikkan tubuhku..

Dag dig dug.

Itu dia..

"uhm, belum.. ujannya ga reda-reda soalnya.. lo kok belum pulang? bukannya lo bawa mobil ya?" sepanjang sejarah baru kali ini aku mengobrol dengannya, EMPAT MATA SAJA!

"Gue sih bawa mobil tapi gue abis ada urusan dulu sama kepala sekolah, makanya gue baru mau pulang, mau bareng ga? rumah kita kan searah" ucapnya sambil mengulum senyum.

Astaga! aku ga salah dengerkan? dia ngajakin aku pulang bareng? Oh God! mimpi apa aku semalem?!

"Uhm, boleh deh.. tapi ga ngerepotin lo kan? kan rumah gue jauh dari rumah lo walaupun searah" ucap aku ragu, pantes kan? ini namanya ngerepotin orang apalagi orang itu gebetan nya sendiri

"Ga ngerepotin kok nay, gue sekalian pengen tau dimana rumah lo" Dia cengiran ga jelas, astaga astaga astaga! dia pengen tau rumahku?! apa itu artinya.. eh, jangan ngarep dulu deh nay

"ok, yuk"

Kami pun berjalan menuju mobilnya, dia membukakan pintu untukku..  Aku perjelas DIA MEMBUKAKAN PINTU UNTUKKU!

Sungguh pencapaian terbesar dalam hubunganku sama dia, mengingat dulu sedangkan menatapku saja dia enggan

**

Selama di mobilnya, aku hanya diam.. sejujrnya aku tak tau harus mengatakan apa, aku terlalu... gugup.

Siapa juga yang tak gugup, di ajak pulang bareng sama gebetan nya, apalagi suasana sedang hujan menambah romantisnya ya aku tau, ini tak romantis ini lebih terasa keadaan yang mencengkam.. aku sperti orang yang di culik dan tak dapat melakukan apa-apa lagi selain pasrah..

"Nay? lo kok diem aja dari tadi?" ucapnya dengan sesekali mengerling kepadaku

"lo sakit? ga enak badan? karna kena ujan tadi ya?" dia bertanya dengan nada khawatir. Astaga! benarkah dia khawatir?

"uhm, gue gapapa kok" ucapku sambil mengulum senyuman

Tiba-tiba ia membanting stir dan berhent tepat di depan sebuh taman bunga tulip kuning, cantik.

Tapi aku masih bingung kenapa dia berhenti disini?! jangan-jangan dia mau apa-apain gue lagi?! eh? jangan nethink nay! aduh!

"Nay..." lirihnya membuatku menengok ke arah setelah dari tadi aku menikmati keindahan bunga tulip kuning yang sementara di guyur hujan yang masih sangat.. sangat keras

"kenapa?" tanyaku

"Lo.. Nay kan?" kini dia balik bertanya. Tapi pertanyaan aneh, hey! ya iyalah aku Nay apa segitu ga kenalnya dia sama aku?

"uhm iya, ini gue" kataku sambil tertawa hambar "kenapa? baru sadar gue cantik?" ucap gue lagi dengan nada jenaka dan meletin dia sebenarnya ini bukan sifatku sama sekali, aku merasa bersalah karena telah membohonginya. Mungkin hanya perasaanku saja buktinya dia tersenyum mendengar perkataanku

"Lo ga berubah ya, selalu ceria" ujarnya sambil mengacak rambutku dan mencubit kedua pipiku gemas, sehingga aku merasakan jantungku berdegup sangat kencang. AKU HARUS SEGERA MEMERIKSAKAN JANTUNGKU RUPANYA!

Unique Love (KumCer 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang