Ruang Hati

8 1 0
                                    

Tahun pun sudah berganti, namun masih ada ruang di hati Risa untuk Doni. Walau dia tak tau saat ini Doni berada di mana. Ruang yang ada sendirinya dan susah untuk dilenyapkan. Ruang di hatinya hanya untuk Doni, dan hatinya tetap terkunci untuk yang lainnya, kecuali Doni. Waktu pun terus berjalan dan kini dia sudah kuliah di salah satu universitas negeri jurusan Sastra Inggris. Terkadang dia pun mengajar les privat. Dia sangat dekat dengan salah satu muridnya yaitu adik tingkatnya di kampus, sampai dia menganggapnya sebagai adiknya sendiri. Namanya Dira, dan ia sangat manis dengan rambut lurus yang selalu dikuncir kuda, selalu tersenyum dan sangat ramah. Dira bilang dia tak punya kakak perempuan, makanya Dira sangat senang jika di dekat Risa. Tak jarang mereka pergi bersama jika akhir pekan. Dira seperti penghilang beban bagi Risa. Risa sangat nyaman berada di dekat Dira. Risa sangat bersyukur bisa mengenal Dira.

Kini dia pun sedang mengerjakan skripsi. Dalam hitungan bulan dia akan lulus. Tentunya dia tidak akan memutuskan komunikasinya dengan Dira. Tak akan ada yang berubah, termasuk perasaannya kepada Doni. Dia sangat merindukan Doni. Pertanyaannya adalah di mana dia bisa menemukan Doni?

Doni menghela nafas saat melihat kalender. Dia tau hari ini hari ulang tahun Risa. Padahal dia pun tak tau Risa sekarang berada di mana. Dia pun kuliah di Singapura dan akan lulus sebulan lagi. Dia akan pulang. Dia akan mencari Risa di manapun. Dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri, dia belum bisa melupakan Risa. Walau tahun berlalu tetapi ruang di hatinya hanya untuk Risa. Perasaannya kepada Risa bahkan semakin dalam. Bayang-bayang Risa terlihat jelas di benaknya. Dia tak peduli jika Risa menolaknya, dia akan mengejar Risa. Dia akan membuat Risa jatuh cinta kepadanya. pertanyaannya adalah, di mana Risa sekarang?

Sebenarnya bukan tanpa alasan Dira mendekati Risa. Karena Dira tau bahwa Risa adalah wanita yang paling dicintai kakaknya, Doni. Ya, Dira adalah adik Doni, dan Dira akan berusaha mendekatkan Risa dengan kakaknya, jika sudah waktunya.
Sebelumya Dira hanya iseng membuka buku milik kakaknya yang tergeletak di kamar. Walau hanya sebuah buku kosong ternyata di buku itu terselip sebuah foto seorang gadis. Di foto itu tertulis nama "Farisa Ariani". Kakaknya sangat jarang menyimpan barang-barang kecil seperti foto. Kalau kakaknya menyimpannya berarti seseorang di foto itu sangat berarti bagi kakaknya, dan kebetulan dia bertemu Risa di kampus ini, dia pun mendekati Risa dan sampai hari ini dia sangat dekat dengan Risa. Dia bersyukur kakaknya itu menyukai orang seperti Risa, dan dia sangat mendukungnya, dan disaat yang tepat dia harus mempertemukan mereka, itulah tekadnya.
"kak Risa tunggu kak Doni dateng sebulan lagi ya.." gumam Dira dalam hati.

***

Saat ini Risa berada di cafe milik pamannya Doni. Ia menunggu Dira. Tanpa diduga Dira pun meberikan kejutan pada Risa karena hari ini hari ulang tahunnya. Dira pun menghampiri Risa sambil membawa kue dengan nyala lilin di atasnya.
"selamat ulang tahun ya kak" ucap Dira
"makasih ya Ra" ucap Risa tulus.
"make a wish dong kak"
"mudah-mudahan suatu saat nanti bisa ketemu Doni lagi, secepatnya" ucap Risa dalam hati.
Lalu Risa pun meniup lilin-lilin yang berada di atas kue itu.
"permintaan kakak apa?"
"kakak pengen banget ketemu seseorang Ra. Orang itu orang yang kakak suka dari SMA, tapi kakak ga tau dia sekarang ada dimana" ucap Risa dengan nada sedih.
"namanya Doni Alamsyah bukan kak?" kata Dira penasaran
"i.. iya.. kok kamu tau Ra?"
"Kan Dira adenya kak Doni"
Deg
Dira pun menceritakan semuanya. Saat Dira menemukan foto Risa di buku Doni, dan alasan Dira mendekati Risa.
"kak Doni bentar lagi pulang kok kak. Pokoknya nanti kalian harus ketemu. Dira yakin kak Doni belum bisa ngelupain kak Risa. Pokoknya Dira dukung 100 % kalo kak Doni jadinya ama kak Risa. Tunggu kak Doni pulang ya kak" ucap Dira semangat.
"iya.. kakak tunggu. Pasti."

***

Risa pun menyesap kopinya, kata Dira hari ini Doni pulang. Paling tidak besok Dira akan membuat rencana agar mereka bisa bertemu. Dia pun menyalakan televisi. Kebetulan yang ditayangkan di TV itu berita kecelakaan pesawat dari Singapura menuju Jakarta. Tunggu, salah satu nama korban yang tertera di situ ada nama Doni Alamsyah. Tiba-tiba dunia terasa gelap.

"kak, bangun kak. Kakak harus bangun, Kak Doni ada di sini kak" ucap Dira dalam isaknya
"Risa please bangun. Risa, lo ga kangen ama gue ya? Gue udah di sini Ris" kata Doni
Hening..
Risa pingsan seharian ini. Kata dokter Risa mengalami shock berat, tetapi katanya Risa bisa sadar hanya beberapa jam saja, tetapi ini sudah lebih dari 24 jam.

Ternyata hanya namanya yang sama, Doni yang ditunggu Risa itu pulang dengan selamat kemarin. Sesegera mungkin Dira ingin memberi tahu kabar ini pada Risa. Saat Dira menghubungi Risa, teleponnya pun tak diangkat-angkat. Dira pun khawatir. Akhirnya Dira bercerita dengan kakaknya semuanya, dari dia menemukan foto di buku kakaknya, dia dekat dengan Risa, sampai kejadian barusan yang dia menghubungi Risa tetapi tak diangkat. Lalu Dira meminta kakaknya untuk menemaninya ke rumah Risa. Sudah pasti Doni menyetujui permintaan adiknya itu.

Saat mereka sampai, pintunya tidak terkunci. Risa sendirian di rumah karena orangtua Risa bekerja di luar kota, tentunya Risa tidak bisa mengikuti orangtuanya karena Risa harus kuliah, dan Faris, kakak kembar Risa sedang kuliah di luar negeri. Inilah yang membuat Dira khawatir. Tanpa diduga Risa ditemukan tak sadarkan diri. Mereka langsung membawa Risa ke rumah sakit, dan disinilah mereka, menunggu Risa yang seharian ini belum sadar juga.

Doni menatap Risa lekat. Risa tak banyak berubah menurutnya, sama seperti dulu. Tentunya dia terkejut sekaligus senang oleh penuturan adiknya kalau Risa begitu menyukainya dan menunggunya sampai sekarang, dan sekarang malah Doni yang menunggu Risa, menunggu Risa sadar tepatnya.
Saat Risa membuka mata, ia melihat Dira yang duduk di sisinya. Tunggu, yang menggenggam tangannya adalah... Doni?!
"akhirnya sadar juga" ucap Doni dan Dira serempak
"Do.. Doni.. kok bisa di sini? Kan yang di berita itu.. lo kecelakaan pesawat.." kata Risa heran
"iya yang kecelakaan pesawat itu bukan gue Ris, namanya doang yang sama. Makanya jangan keburu pingsan dulu"
"iya kak, kakak udah seharian ini tau pingsannya"
"iya ya?"
"lah iya.. Ris, satu lagi. Kita harus ngelurusin kesalahpahaman kita yang udah bertahun-tahun itu. kok bisa Ris lo nunggu gue? bukannya waktu itu lo nolak gue?"
Pasti Dira yang cerita, gumam Risa dalam hati. Dia pun menjelaskan semuanya.
"waktu itu gue pikir lo bercanda. Terus lo kan ngejauhin gue, dan gue baru nyadar perasaan gue yang sebenernya. Lo juga berubah jadi dingin banget, gue pikir waktu itu lo benci sama gue. Gue pengen ngelupain lo, tapi.. nyatanya gue ga bisa"
"gue juga ga bisa lupain lo Ris.."
"cie.. yang akhirnya ketemu lagi.. Dira pergi dulu ya.. ada janji sama temen. Kak Doni.. pokoknya harus jagain kak Risa. Kak Risa tuh udah kayak kakak Dira pas kak Doni ga ada.. pokonya jangan nyakitin kak Risa.."
"iya Dira.. kakak bakal jagain kak Risa. Dira tenang aja ya" ujar Doni lembut
"ya udah ya kak pergi dulu.."
Hening.. Dira sudah pergi. Disamping itu mereka lega akhirnya bertemu lagi, dan mereka saling bertatapan lalu tersenyum.

"lo mau ga Ris.. kali ini bukan cuma jadi pacar gue.. tapi jadi calon istri gue."
Risa pun mengangguk pelan, dia masih lemah dan butuh istirahat beberapa lama. Akhirnya penantian mereka terjawab sudah, mereka memiliki akhir bahagia walau sebelumnya tenggelam dalam kesalahpahaman.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 02, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RASA RISA [3/3]Where stories live. Discover now