04. Gosip

858 130 36
                                    

Bel jam istirahat berbunyi, kebanyakan orang langsung melipir ke kantin tapi berbeda dengan Hwall. Dia cuma rebahan di bagian belakang kelas sambil mainan handphone, lagipula ada yang bawa tikar jadi seragam yang dipakai tidak akan kotor.

Sebenarnya tidak hanya Hwall disana, tetapi ada juga Jisung dan Renjun yang sedang mencoba untuk menyanyikan lagu diiringi gitar. Tidak tahu juga mereka hendak berduet atau bagaimana.

Kalau mereka berdua masih asyik gitaran, Hwall justru asyik sendiri stalk akun Instagram Felix. Mau sok jadi detektif ceritanya, siapa tahu ada suatu petunjuk gitu. Postingan Felix cukup banyak, sampai Hwall pusing sendiri.

Daripada makin pusing, Hwall close Instagram lalu mendekat ke Jisung dan menyenderkan kepalanya di lengan yang lebih muda beberapa bulan darinya itu.

 
"Minggir, berat lo."

"Berisik, Han Jisung."

 
Hwall memasang muka sebal, lalu beranjak dan niatnya hendak menyender pada Renjun tapi suara berisik dari depan kelasnya begitu menganggu.

 
"Siapa sih?" tanya Renjun.

 
Hwall menggeleng lalu berdiri dan berjalan menuju ke depan kelasnya untuk memastikan ada apa di luar sana. Siapa tahu ada yang berantem, seram.

Dilihatnya kemurunan di depan sana, sangat ramai dan padat sampai tidak terlihat apa yang sebenarnya terjadi. Heran, memangnya ada apa?

Hwall mencolek lengan salah satu anak kelas sebelah yang ada disana untuk bertanya, "Ngapain sih, Min?"

 
Yang dicolekㅡKim Seungmin, hanya menggelengkan kepala, "Gak ngerti."

"Terus ngapain lo disini?"
 

Seungmin cuma nyengir, lalu Hwall memilih untuk pamit kembali masuk ke kelas. Di belakang sana, Renjun dan Jisung langsung saja menanyainya apa yang terjadi di luar.
  

"Gak tau ada apa."

"Tumben banget rame," sungut Renjun yang sebenarnya sebal karena gagal mencoba gitar baru Jisung.

"Sabar."
 

Setelahnya Renjun meletakkan gitar milik Jisung dan merebahkan badannya. Hwall ikut rebahan dan menjadikan paha Renjun sebagai bantalnya. Tak mau sendirian, Jisung juga merebahkan badannya dengan paha Hwall sebagai bantalnya. Bayangkan sendiri coba.

 
Hwall mencibir, "Minggir, berat lo."

"Hwall bangsat."

•••

Jam istirahat telah berakhir, kebanyakan murid sudah masuk ke dalam kelas masing-masing. Hwall duduk di kursinya sembari menunggu guru yang mengajar akan datang.

Merasa pundaknya di colek, Hwall menoleh lalu dilihatnya Bomin memberi isyarat untuk mendekat, "Hm?"
  

"Sini deh, gue bisikkin."

"Apaan?"

"Sunwoo berantem!"

"Tau dari mana lo?"

"Tadi rame di koridor, masa gak ngerti?"
  

Hwall terdiam. Daritadi yang ramai itu ternyata Sunwoo, berantem dengan siapa memang?
 

"Sama siapa berantemnya?"

"Hwang Hyunjin."
    

Hwall mengerutkan dahinya, bingung. Kelas Hyunjin itu jauh dari kelasnya, apalagi kelas Sunwoo. Masa berantem di depan kelas orang sih?

Omong-omong Hyunjin itu famous sekali, pernah mengikuti kontes ajang pencarian bakat. Tak heran kalau dia mempunyai banyak fans, tetapi yang membuat Hwall heran adalah kenapa dia bertengkar dengan Sunwoo?

Maaf saja, tetapi menurut Hwall, Sunwoo hanya pemain cadangan futsal yang bahkan tidak dikenali dan diketahui keberadaannya. Bagaimana bisa bertengkar dengan Hyunjin sang idola? Apa Sunwoo ditindas?
   

"Kok sampe depan kelas kita? Jauh banget dari kelas mereka."

"Nah iya makanya, gue juga mikir."

"Yaudah gausah dipikir lah."

"Bentar, lagi pengen gibah."
   

Baru saja Hwall hendak menjitak kepala Bomin, guru yang mengajar mereka justru masuk ke dalam kelas.
    

"Selamat siang!"

"Siang, Bu!"

"Hari ini kita ke lab kimia. Langsung aja masuk nanti jangan nunggu Ibu, saya mau ke ruang TU sebentar."

"Iya, Bu!"

"Oh iya barang berharga jangan ditinggal di kelas ya!"

"Siap, Bu!"
   

Guru kimia sudah keluar kelas, Hwall mulai mengambil alat tulis, buku kimia, dan lainnya yang dibutuhkan. Bomin melakukan hal yang sama, lalu setelahnya jalan beriringan dengan Hwall keluar kelas.

Melewati koridor-koridor kelas lain yang menghadap ke halaman sekolah, mau tak mau Hwall melihat ke arah halaman sekolah di bawah sana. Ada beberapa kelas yang sedang jam pelajaran olahraga.

Oh, Hyunjin!

Hwall terus memandangi Hyunjin yang sedang memimpin pemanasan, lalu terkejut kala Bomin menepuk lengannya keras, "Ngapain?"
 

Hwall buru-buru menoleh ke arah Bomin yang sedang tersenyum geli, "Hyunjin kok keliatan baik-baik aja, ya?"

"Mungkin Sunwoo yang mati."

"Heh mulutnya!" teriaknya cukup keras sambil berlari mengejar Bomin yang sudah kabur duluan.
  

Dalam perjalanan menuju laboratorium kimia itu pula matanya tak sengaja menangkap sosok pemuda dengan jersey angka 19 dililiti perban di tangan keluar dari UKS. Entah mengapa Hwall yakin seratus persen itu Sunwoo. Siapa lagi pemilik jersey itu selain Sunwoo?
  

Jadi, ternyata asli berantem? Bukan sebatas gosip, ya?

•••
  
(a/n) Maaf aku menelantarkan book ini sampe setahunan. Kaget gak? :(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hugging booth, revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang