1.

43 6 0
                                    

Seorang wanita bertubuh mungil kini tengah berjalan kaki di tengah keramaian kota. Wanita itu sedikit berlari sembari terus menatap jam tangan yang senantiasa melingkar di lengan mungilnya itu.

Ia menghampiri sebuah halte bus yang ada tak jauh dari rumahnya. Sudah hampir sepuluh menit ia menunggu bus di sini, namun tak kunjung ada tanda-tanda bahwa alat transportasi itu akan lewat.

Sedari tadi wanita itu hanya bangkit menengok ke arah kanan dan kiri lalu duduk kembali. Sudah berkali-kali ia terus saja seperti itu. Pada akhirnya wanita itu duduk di tempat duduk yang telah di sediakan di sana. Ia menggembungkan pipinya, bibirnya mengerucut sebal. Kakinya di hentak-hentakan ke tanah.

Wanita itu terus menatap jam tangannya, dan setelah itu menghadap ke kanan dan ke kiri kembali. Ia terlihat frustasi, ia mengacak-acak rambutnya. Telah hampir 20 menit ia berada di sini, akhirnya ia pun memutuskan untuk berlari saja ke kampusnya. Siapa tahu nanti ada bus atau angkutan umum yang melintas pikirnya.

Ia terus saja berlari tanpa menghiraukan keadaan sekelilingnya. Sudah beberapa orang tanpa sengaja ia senggol. Jarak dari rumahnya ke kampusnya memang bisa di bilang jauh. Namun gadis itu tak peduli. Bahkan jalanan yang becek saja tak menjadi penghalang untuknya.

Gadis itu terus berlari dengan tergesa-gesa, namun di belakangnya ada sebuah mobil berwarna hitam yang kini tengah berjalan di dekatnya. Mobil itu terus melaju, hingga pada saat mobil itu berada di dekat wanita itu, tanpa sengaja pengemudi mobil itu melaju di atas air yang menggenang di jalan itu.

Tashh!

Wanita itu terdiam membeku di tempatnya. Wanita itu tak lagi berlari, melainkan kini ia tengah melihat penampilannya yang sudah basah kuyub itu. Celana jeansnya basah. Bahkan kini wajahnya saja juga terkena cipratan air itu. Beruntung saja genangan air itu tak keruh, jadi ia masih bersih dan tak bau.

"Heii! Kau, kembali!! Argh!" Wanita itu menggeram frustasi. Bukannya minta maaf, pengendara mobil itu malah tetap melaju dengan santainya, mengabaikan gadis itu beserta amarahnya.

Beruntung saja gadis itu membawa jacket di dalam tasnya. Di pakainya jacket berwarna baby pink itu sebagai penutup pakaiannya yang basah terkena cipratan air tadi. Kampusnya sudah terlihat dari sini, dengan hatinya yang sangat berantakan akhirnya gadis itu kembali berlari menuju tempat itu.

~ ~ ~ ~ ~

"Selamat pagi, Saem." Ucap seorang gadis yang kini tengah mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal akibat berlari tadi.

"Yakk kau Byun Baekhyun! Mengapa kau datang terlambat hari ini?! Lihat sudah berapa lama kau kesiangan huh? 20 menit."

"Ah. maafkan aku Saem. Tadi aku tak kedapatan bus."

"Maaf, Baekhyun. Ini sudah di luar batas waktu untuk di maafkan Baekhyun. Jadi, maaf kau harus keluar untuk kali ini di pelajaran saya."

"Hmm baiklah."

Gadis itu kembali keluar kelasnya, dan pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang keroncongan minta di beri makan. Yeah, karena sejak tadi pagi ia belum memakan apapun karena takut terlambat, tapi lihatlah kini ia tetap terlambat walaupun tidak memakan apapun.

"Ini semua karena mobil itu! Lihat saja nanti bila aku menemukan mobil itu. Untung saja aku mengingat plat nomor mobil itu!"

Kini ia tengah memakan roti dengan selai stroberi kesukaannya. Tak lupa dengan susu stroberi kesukaannya pula.

Sekumpulan pria yang kini tengah bercanda bersama akhirnya menangkap siluet wanita berambut hitam panjang tengah duduk memunggungi mereka. Akhirnya salah satu dari mereka memutuskan untuk menghampiri wanita itu.

"Biar aku saja yang melihatnya."

"Ah, baiklah. Kau memang yang terbaik dalam hal wanita, Yeol." Sehun berkata kepada Chanyeol yang di akhiri tawa oleh seluruh teman-temannya.

"Benar sekali. Kita lihat apakah Chanyeol dapat menaklukan wanita itu?" balas Jongin atau yang sering di panggil Kai yang hanya di jawab dengan seringaian Chanyeol.

"Kau bisa melakukan hukumanmu padanya, Yeol!" Sehun pun ikut mengeluarkan smirk andalannya.

Chanyeol akhirnya menghampiri gadis itu dan akhirnya ia pun berniat mengajak ngobrol sedikit gadis itu.

"Ehem" Deheman Chanyeol sukses membuat gadis itu menoleh ke arahnya. Namun, akhirnya gadis itu pun memakan kembali rotinya dan meminum susunya.

"Hei, kau sombong sekali rupanya. Bolehkah kita berkenalan?" Chanyeol mengulurkan tangannya pada wanita itu.

"Huft, aku tidak sombong aku hanya sedang malas saja. Baekhyun, Byun Baekhyun." Baekhyun pun membalas jabatan tangan Chanyeol.

"Perkenalkan aku Chanyeol, Park Chanyeol. Senang berkenalan denganmu." Chanyeol mengeluarkan senyuman indahnya, hingga lesung pipitnya pun ikut tercetak di kedua sisi pipinya. Hati Baekhyun semakin bergetar saja, ya karena sedari tadi sejak Chanyeol beredehem sebenarnya jantung Baekhyun telah bekerja lebih keras dari biasanya.

"Ah, a-aku juga!" Baekhyun semakin gugup di buatnya membuat Chanyeol mengeluarkan senyum tipis yang merupakan smirk.

'Kau sudah masuk dalam perangkapku Baekhyun!'

Tanpa di sadari, akhirnya bel jam kedua pun dimulai, membuat Baekhyun harus segera meninggalkan tempat ini untuk kembali ke kelasnya.

"Ah, maafkan aku. aku harus segera ke kelasku." Baekhyun segera mengambil tasnya dan membawa susunya yang masih tersisa.

"Emh, apakah aku boleh meminta nomor telepon dan Id linemu, Baek?"

"Ah tentu saja!" Baekhyun pun memberikan keduanya pada Chanyeol dan sehera berlari menuju kelasnya, membuat Chanyeol tersenyum dengan hanya mengangkat salah satu ujung bibirnya.

~ ~ ~ ~ ~

"Baek, kau tidak apa-apa kan?"

"Kau tidak panas, apa yang terjadi padamu, Baek?"

"Apa ini karena hukuman JooHyuk Saem?"

"Tapi kalau di hukum mengapa kau tersenyum lebar seperti ini?"

"Baek?"

"BAEK?!!" Luhan pun akhirnya emosi menghadapi Baekhyun yang kini seperti orang gila ini, tersenyum-senyum sendiri bagai orang yang habis kesurupan setan ketawa. Baekhyun pun menoleh karena terkejut dengan teriakan Luhan di telinganya.

"Kau mengagetkanku tahu!" Baekhyun mengelus-elus dadanya yang terkejut.

"Lagian kamu sedari tadi senyam-senyum ga jelas! Membuat aku khawatir saja!"

"Ah Jinjja? Hahaha, aku hanya sedang berbunga-bunga saja." Baekhyun kembali tersenyum tidak jelas.

"Berbunga-bunga? Memangnya ada apa?" Luhan di buat bingung oleh Baekhyun. Tak biasanya Baekhyun seperti ini, apakah ini tentang pria? Luhan terus saja berpikir seperti itu.

"Emh, Baek, apakah ini tentang pria?"

"Woah, kau sangat hebat Lu!" Baekhyun tersenyum sangat lebar pada Luhan.

"Apakah kau sedang jatuh cinta, Baek? Dan siapa pria yang berhasil menarik perhatianmu itu?"

"Ah sepertinya kau benar, Lu... Aku menyukainya pada pandangan pertama! Hm, aku tak akan memberi tahumu siapa pria itu sebelum aku mendapat informasi tentangnya dulu."

"Wae? Aku penasaran Baek..." Luhan mengguncang-guncangkan bahu, Baekhyun membuat Baekhyun tertawa gemas.

"Bila waktunya sudah tepat aku akan memberi tahumu Rusaku..." Baekhyun mencubit kedua pipi Luhan, membuat Luhan mempoutkan bibirnya.

"Hmm, tapi kau harus berjanji untuk memberi tahuku yaa?" Baekhyun membalasnya dengan senyuman manisnya.

To Be Continued....

STRONGER (ChanBaek GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang