Wahai tidur, cepatlah terjaga
Agar mimpi buruk ini berlalu segera...Mata amber angel membulat. Kedatangan Gilang mengagetkannya. Seorang pelayan pria berdiri di samping pemuda berambut gelap itu.
"Lama banget sih, yang!" Omel Bona. Gadis itu memanyunkan bibirnya. "Lumutan nunggunya tau nggak? Aku sama Angel aja udah habisin satu gelas cappucino."
Gilang meringis melihat gelas kosong di depannya. "Macet, yang." Gilang duduk di samping Bona.
"Alasan kuno!" Bona mencibir. Gadis itu kembali memesan es cappucino seperti yang tadi dihabiskan Angel.
Sementara Angel memesan ice lemon tea kesukaannya. Gadis berambut pirang itu menoleh ke arah Gilang. Pemuda tampan itu memanggilnya.
"Kapan datengnya? Nggak bilang-bilang mau balik..." Gilang tersenyum, pemuda itu menyebutkan pesanan pada pelayan. Kemudian menatap gadis di depannya lagi, yang menurutnya tak berubah sama sekali sejak terakhir mereka bertemu beberapa bulan yang lalu. "Mau surprise ya?"
Angel menggeleng, gadis cantik itu juga tersenyum. "Angel kan dijemput kak Dinda. Sebulan lagi kan kak Dinda nikah sama bang Jesen..."
Gilang mengangguk, dia fokus mendengarkan. Sementara di kepala bersurai gelapnya, Gilang sudah membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di pernikahan itu. Angel yang bertemu dengan Ken, dan gadis itu yang terkejut setelah mengetahui apa yang sesungguhnya telah terjadi pada sahabatnya itu.
"Angel diminta kak Dinda jadi bridesmaid." Angel cekikikan membayangkan dirinya memakai gaun putih panjang berjalan di belakang pengantin perempuan yang menuju altar.
"Lah gue jadi groomsmen bang Jesen." Gilang juga terkikik. "Bareng Ken sama sepupu-sepupunya."
Tawa ceria Angel menghilang berganti senyum luruh begitu nama sakral yang dihindarinya meluncur dari mulut Gilang.
Bona yang sejak tadi hanya manyun mendengar keseruan pacar dan sahabatnya dengan tugas masing-masing dipernikahan Jesen dan Dinda nanti, langsung mencubit pinggang Gilang. Membuat pemuda itu mengaduh sambil mengusap pinggangnya. Menatap ngeri pada gadisnya yang melotot garang ke arahnya.
Angel yang tadi tampak sedih sekarang kembali tertawa ceria melihat pemandangan di depannya.
"Kalian serasi banget sih. Tetap kocak dari dulu."
Gilang dan Bona menatap heran pada Angel. Begitu cepat emosi gadis berambut pirang itu berubah. Bona dan Gilang juga tertawa akhirnya. Sampai pelayan datang membawakan pesanan mereka. Ketiga orang itu fokus pada hidangan di depan mereka, sampai suara dering ponsel Gilang mengagetkan mereka.
"Ya hallo?" Dengan malas Gilang mengangkat panggilan itu. "Gue di cafe langganan gue lagi makan."
"...."
KAMU SEDANG MEMBACA
(I'm Your) ANGEL - END
RomanceDisarankan untuk membaca ANGEL (Posessive Boyfriend) terlebih dahulu Angel masih manja, masih polos, masih cengeng, masih ngambekkan. Tapi, masihkah Angel milik Ken? ANGEL (Posessive Boyfriend) sequel