Chapter 1: Harp

188 10 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Rainbow Symphony

.

By Dimdim

.

Cerita berserta segala informasi di dalamnya hanya fiktif belaka, tidak bertujuan untuk memberikan keuntungan pada pihak mana pun, apabila ada kesamaan tempat, dan alur itu bukanlah disengaja.

Gambar dan video yang tertera bukanlah milik saya.

Banyak kekurangan dalam cerita ini, sepert; EBI yang belum benar, atau tidak konsistenan kata yang dipilih.

.

..

Seorang pemuda berambut pirang berlari secepat mungkin mengejar salah satu pemain lawan yang tengah mendribel bola. Kostum basket putih dengan aksen biru bertuliskan Tohoku bernomor punggung 8 miliknya tampak bergerak liar seirama kecepatan lelaki itu berlari. Hanya berjarak dua meter dari ring, ia lihat lelaki berambut merah yang tengah mendribel bola segera melompat melakukan layup demi menambah keunggulan.

Plak!

Namun, bola layup itu berhasil diblok oleh pemuda berambut pirang ke luar lapangan.

"Nice block¸Naruto!" Seorang lelaki berambut coklat panjang berteriak dari tengah lapangan. Pemuda tersebut mengalihakan perhatiannya pada papan skor.

Tohoku 66 : Takata 70

Teet!!

Bel tanda berakhirnya kuarter ketiga menggema. Semua pemain segera berjalan menuju bench masing-masing. Berganti dengan cheerleaders dan marching band tuan rumah memasuki lapangan guna mengisi kekosongan saat istirahat kuarter ketiga.

Di bangku pemain Tohoku tampak seorang pria dengan kemeja biru santai memberikan instruksi mengenai langkah-langkah untuk membalikkan keadaan. Semua pemain mendengarkan instruksi pelatih mereka dengan seksama terlebih para pemain kelas tiga lantaran ini adalah kompetisi lokal terakhir mereka di Turnamen Sendai dan pertama kali menjadi tuan rumah  pada turnamen ini.

"Jangan lengah terhadap counter attack mereka yang cepat. Naruto terus awasi pergerakan Sasori seperti kata pelatih." Pemuda berambut coklat panjang berujar kepada semua pemain. Ia berdiri kemudian mengulurkan tangannya diikuti teman-teman satu timnya yang membentuk sebuah lingkaran.

"Tohoku!"

"Fight!"

Sebuah pembuka yang diucap dengan lantang oleh pemuda bernama Hyuga Neji yang merupakan kapten tim disambut teriakan teman-teman setimnya. Mereka pun beranjak segera kembali mengisi lapangan.

Rainbow SymphonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang