Fans 16

1.9K 135 28
                                    

Hembusan angin sepoi sepoi membelai lembut wajah Almira. Anak rambutnya berterbangan membentuk gelombang indah. Gadis itu tengah duduk taman belakang sekolah menunggu seseorang. Tak lama orang yang ia tunggu datang.

"Al,"

"Eh, Damar! Sini duduk! Lo mau ngomong apaan?" Almira menepuk bangku disebelahnya. Damar pun duduk dan menghadap Almira. Dengan senyum ramahnya, Almira menatap Damar. Ia menantikan apa yang akan dibicarakan.

"Al,"

"Hmm."

"Gue suka sama lo."

Hening.

Almira hanya diam. Tapi senyumnya sudah hilang. Apakah Damar bercanda?

"Gue serius, Al." Ucap Damar seakan mengerti tatapan bingung Almira.

"Sejak pertama kali kita masuk kelas, gue udah tertarik sama lo. Gue gak tau kenapa gue bisa suka sama lo. Setiap gue lihat tingkah lo, jantung gue berdebar. Dan gue sadar, ternyata gue gak cuma sekedar suka sama lo. Gue sayang lo, gue cinta lo, Al."

Ungkapan Damar yang panjang lebar membuat Almira terpaku. Ia hanya bisa diam. Lidahnya terlalu kelu untuk mengatakan sepatah kata pun.

"Lo mau kan jadi pacar gue?" Damar menatap mata Almira dalam.

"Emm, gue..." Almira bingung. Bagaimana cara menolak halus Damar.

"Lo mau kan? Gue gak bakal nyakitin lo! Gue bakal jaga lo! Lo mau kan!?" Damar berucap seakan Almira harus menerimanya. Tidak ada kata penolakan.

"Gue gak bisa..." Jawab Almira lirih. Gadis itu menundukkan kepalanya.

"Kenapa!? Apa gara gara Arkan!? Jawab Al! Apa baiknya dia!? Dia itu selalu ketus sama lo! Dia juga cuek sama lo! Bahkan lo disakitin sama dia!" Ucap Damar emosi. Damar benar benar dilingkupi rasa obsesinya untuk memiliki Almira.

"Lo lupa kalo lo pernah koma gara gara cewek yang suka dia cemburu! Lo lupa?!" Lagi dan lagi Damar berucap dengan nada tinggi. Taman belakang sekolah selalu sepi, jadi tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

Almira yang takut hanya menunduk. Air matanya sudah menetes membasahi pipinya.

Dengan kuat Damar mencengkeram bahu Almira. Gadis itu hanya bisa meringis kesakitan. Demi apapun, ini bukan Damar yang ia lihat! Damarnya adalah orang yang ramah dan lembut. Bukan keras seperti ini.

"Damar, sakit, lepas..." Almira berucap pelan.

"Gue gak bakal terima penolakan dari lo! Mulai sekarang lo milik gue!" Ucap Damar tegas dengan mata yang menatap tajam Almira.

"Kenapa lo maksa?! Gue gak suka sama lo! Gue cuma anggep lo temen! Inget! Cuma temen!" Almira beteriak didepan wajah Damar. Damar yang semakin kesal menampar pipi Almira.

Plak!

Almira terkejut. Pipinya terasa sangat perih juga panas. Damar benar benar gila!

"Lo nggak tau! Waktu SMP gue sering mata matain lo! Gue selalu cari tau tentang lo! Waktu itu gue  kagum sama lo! Dan rasa kagum itu menjadi cinta saat kita sekelas!"

Almira tidak peduli dengan itu. Persetan! Yang terpenting dia bisa lepas dari Damar. Ia berjanji dengan dirinya sendiri. Setelah ini ia tidak akan pernah mau berurusan dengan Damar lagi.

"Gue gak peduli! Cinta itu gak bisa dipaksain! Lo itu cuma obsesi buat milikin gue!" Almira bicara dengan nada tinggi. Damar semakin tersulut emosi.

Dengan gerak cepatnya, Damar menghempaskan punggung Almira pada pohon didekatnya. Damar mengunci ruang gerak Almira. Almira terus meronta tapi tenaganya tidak cukup kuat.Damar tersenyum miring. Wajahnya menjadi sangat mengerikan.

FANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang