Nako mengikuti Jeongin di belakang.Saat mereka sampai di kantin Jeongin menyuruh Nako memesankan makanan.
"Pesankan aku yang ini." Suruh Jeongin.
"Kau kan bisa pesan sendiri." Ucap Nako.
"Kau yang lebih tau jadi aku minta tolong."
Akhirnya Nako memesankan Jeongin makanan. Nako membawakan makanan ke meja Jeongin.
"Nih makanan mu." Ucap Nako pergi meninggalkan Jeongin sendirian karena kesal.
"Mau ke mana?." Tanya Jeongin.
"Ke kelas." Jawab Nako dengan nada acuh.
Jeongin melihat tingkah Nako berkata. "Menggemaskan." Ucap Jeongin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nako kembali ke kelas dengan perasaan kesal. Minju yang melihat Nako kesal pergi menghampiri sahabatnya tersebut.
"Nako kenapa?." Tanya Minju.
"Kau tau engga Minju aku tu kesal sama anak baru." Jawab Nako.
"Kenapa lagi?." Tanya Minju lagi.
"Dia sudah maksa, nyuruh aku ikut ke kantin, baru nyuruh mesankan makanan, engga tau terimakasih lagi, kan kamvert." Jawab Nako dengan emosi.
"Udah engga usah di hirau kan dia." Ucap Minju.
Saat mereka berdua asik bicara Jeongin dan Guanlin datang bersamaan. Minju memperhatikan wajah Jeongin kagum akan ketampanannya.
"Kau tau Nako. Jeongin tidak kalah tampan dengan Guanlin." Ucap Minju.
"Tampan dari mananya masih tampanan juga Guanlin." Bisik Nako.
"Jangan gitu nanti suka." Ucap Minju.
"Tau ah bodo."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Minju pulang jalan kaki, Nako sedang menunggu kakaknya.
"Di mana kak Younghoo." Ucap Nako sambil mencari keberadaan kakaknya.
"Sebaiknya aku telepon."
"Halo kak, kakak di mana aku dah nunggu kakak dari tadi." Ucap Nako.
"Nako kayaknya kakak engga bisa pulang bareng kamu kakak ada urusan."
"Yah kok gitu kak, terus Nako pulang sama siapa."
"Kamu pulang sendiri aj ya da."
Nako kesal dengan kakaknya, akhirnya ia pulang jalan kaki.
Saat Nako keluar gerbang dia melihat Guanlin. Nako ingin menghampiri Guanlin tapi ia berhenti setelah melihat Guanlin membonceng Somi.
"Apa hubungan mereka dekat, tapi kenapa aku tidak tau." Batin Nako.
Nako pulang dengan mood yang tidak baik karena hari pertama di semester baru sudah ada masalah. Masalah dengan anak baru, kakaknya dan yang membuat moodnya tambah buruk adalah melihat Guanlin pulang bersama Somi.
Nako terkejut mendengar suara motor semakin mendekatinya.
"Hey anak kecil kau pulang sama siapa?." Tanya Jeongin.
"Siapa yang kau panggil anak kecil dasar menyebalkan." Ucap Nako tambah kesal.
Jeongin turun dari motornya.
"Kau pulang sama siapa?." Tanya Jeongin lagi.
"Kau tidak liat, aku pulang jalan kaki kau bodoh atau apa." Jawab Nako.
"Ayo ikut aku pulang." Ajak Jeongin.
"Tidak usah aku bisa pulang sendiri." Ucap Nako sambil melanjutkan jalannya.
Belum sempat Nako pergi tangannya di tarik oleh Jeongin.
"Oke aku minta atas sikap ku tadi pagi. Ayo ku antar kau pulang sebagai perminta maafan ku."
Mendengar perminta maafan Jeongin, Nako akhirnya menyetujui ikut pulang dengannya.
"Baiklah aku maafkan kau, ayo antar aku pulang." Ucap Nako.
Nako berusaha menaiki motor besar milik Jeongin.
"Astaga motormu sangat besar."
"Makanya jangan pendek." Ejek Jeongin.
"Tapi imutkan."
"Seterah kau saja."
Mereka berdua pulang bersama.
****
T B C
![](https://img.wattpad.com/cover/187238440-288-k595255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart To Heart
FanfictionKisah tentang seorang perempuan yang bingung memilih antara pergi atau bertahan. Ketika rasa sakit melebihi apa yang dia kira. "Kenapa kau mau menyerah terhadap dia?." "Mungkin kerena dia tidak mencintai ku." "Kau tau ada orang yang lebih mencintai...