manis

1.8K 334 81
                                    

Lentera jalanan ini mencoba menawar bulan.
Manis, mari berkenalan.


"KIM TAEHYUNG!"

Taehyung yang baru saja mendarat setelah memanjat pagar terperanjat kaget. Kemudian tersenyum konyol melihat gurunya berkacak pinggang.

"SARDIMAN?"

Wah, sopan sekali ya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Disini lah Taehyung sekarang.

"Hujan! Bakti pada kamu merah putihku. Hormat dari jam delapan"

Taehyung terus mengoceh tidak jelas. Melihat ke lorong-lorong kelas yang masih sepi. Belum istirahat. Oh tapi salah satu kelas tampak ribut. Wooo jamkos rupanya.

Tapi kemudian posisi nya berubah tegap dengan senyum merekah, tak lupa tangan yang hormat pada bendera. Tau kenapa?

Karena pemilik pena merah melintas. Menuju kearahnya dengan payung hijau. Senyumnya semakin merekah.
Tapi kemudian rahangnya hampir jatuh saat melihat si pena merah malah melewatinya. Si manis itu kemudian berjongkok. Mengambil sesuatu untuk digendong.

Kucing?

Dia repot-repot keluar kelas, membawa payung. Hanya untuk seekor kucing?


KUCING?!

.
.
.
.
.
.
.
.

"Kemana tadi? Telat?"

Asap rokok memenuhi ruangan itu. Tau kan? Disetiap sekolah pasti ada satu warung yang isinya anak nakal semua. Nah warung ini terkenal dengan nama Wabir. Isinya anak nakal yang hobinya langgar aturan.

"Tau lah jim, tadi malam ambil race akhir"

"Berapa?"

"Lumayan"

Jimin mendengus. Melempar kotak rokok kearah Taehyung. Dan tentu saja diterima dengan senang hati.

"Sisa banyak, diet bos?"

Jimin menggeleng.

"Diancam gula"

Yang ada disana memutar mata malas, tapi kemudian terkekeh.

"Bucin"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Taehyung bersiul disepanjang lorong. Sudah sepi, anak-anak yang lain sudah pulang dua jam yang lalu. Ho jangan fikir Taehyung itu anak OSIS yang pulangnya sore. Dia ketiduran, bangun karena penjaga sekolah akan mengunci kelas.

Malas pulang tapi sekolah mulai seram kalau sore. Taehyung sedikit mempercepat langkah saat melihat siluet dua orang disana. Sekitar sepuluh langkah, salah satunya pergi. Tinggal sisa satu orang.

"Hai kamu!"

Jungkook tersentak kaget. Kemudian berjalan secepat yang ia bisa. Hal itu membuat Taehyung dengan sigap langsung berlari menyusul.

"Jangan lari lagi!"

Sekarang Taehyung berjalan mundur didepan si manis. Kemudian membungkukan badan dan sedikit menelengkan kepala, sambil tetap berjalan.

"Kenapa nunduk terus? Sakit?"

Jungkook menggeleng ribut. Kemudian berhenti berjalan ketika si tampan dihadapannya berhenti sambil menjulurkan sesuatu.

"Ini, pena kamu kan?"

Jungkook masih diam. Semakin menunduk. Tapi tangannya terjulur untuk mengambil benda itu. Jungkook sedikit menghadap belakang untuk memasukan pena itu kedalam tas nya. Lalu ketika kembali menghadap kedepan, kali ini tangan si tampan yang terulur.

"Kim Taehyung, nama?"

Si manis tetap diam, kali ini mendongak kearah kakak kelasnya. Belum menerima uluran tangan itu.

"Karena udah baik mau balikin pena itu, nanti malam temani ke pasar malam mau?"

Taehyung mengernyit bingung ketika si manis malah melepas nametag nya, menjulurkannya pada Taehyung. Tapi kemudian ucapan si manis itu membuat Taehyung lagi-lagi tersenyum seperti orang gila.
















"Balikin nanti malam, kak"






TBC

Ehehe

Jadi aku putuskan utk tidak unpub. Setelah dipiker piker, ini tulisanku, ya suka ku la mau diapai juga.gg

Jadi ini isinya bakalan pendek-pendek ga macem book yg bikin kalian nanges nanges itu :v

ini juga beberapa kejadian aku ambil dari keseharian aku dulu, sama si mantan yang sekarang udah pulang duluan.

Oh iya!

Minal aidin walfaidzin semuaaaa. Mohon maaf lahir batin yaaa.

Pai paiii



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sweet storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang