Empat

10 1 0
                                    

Ivan

Aku ketemu lagi dengannya, dia yang dulu mencuri hati, pikiran dan pandanganku. Mungkin dia tidak tahu siapa aku, tapi hanya sekilas saja aku tahu kalau itu dia. Tapi siapa sangka pertemuan ku dengan dia tidak berakhir mulus dan sekarang dia telah menjauh.

Flashback

Semasa SMA aku terkenal dengan sebutan playboy. Ketua basket, wakil ketua osis yang keren tentunya. Banyak gadis-gadis di SMA menggilai ku, tapi tak pernah aku hiraukan. Saat pertandingan basket terakhir saat kelas 3 SMA, aku melihat dia. Dia datang bersama temannya dan duduk di tribun kanan, dua dari bawah. Seingatku dia tidak pernah datang untuk menonton pertandingan basket. Pakaian casual yang dia pakai membuatnya semakin mencuri perhatianku. Aku harus tahu nama dia, kelas dia dan nomor HP dia.

Pucuk di cinta ulam pun tiba. Begitu kata banyak orang. Walau setelah pertandingan terakhirku tiga hari kemarin, aku tidak dapat bertemu dengannya. Sekarang dia ada di hadapanku. Bukan-bukan tapi di hadapan para pengurus inti osis. Setahun aku menjabat wakil ketua osis, kurasa aku tidak pernah melihat dia terlibat rapat osis. Ya walaupun ini rapat osis hanya sekedar membahas pembubaran osis periode ku. Dengan rasa penasaran yang berlebih aku langsung bertanya pada sahabatku, Eka.

"Ka, tuh anak yang pakai jaket biru rambut ponytail siapa? Kok gue gak pernah liat tuh anak ada di rapat sebelumnya" tanyaku pada Eka sambil menunjuk sekilas ke wanita tersebut.

"Mana? Oh Brianna Soesetyo.. Brianna anak kelas 2 IPA 1. Lah emang dia kan wakil, wakil sie kesenian. Jadi jarang ngikut rapat. Kenapa lo? Naksir ya.. Uhuyy" jawab Eka sambil meledekku.

"Ye.. Kagak gitu juga kali bro.. Gue penasaran aja, kok ada muka baru ngikut rapat" jawab ku ngeles.

"Noh banyak adek kelas muka baru yang jarang bahkan kagak pernah ngikut rapat. Lo mah kalo liat yang bening pasti cepet. Eh asal lo tau ya, dia tuh banyak yang naksir tapi Brianna aja yang kagak gubris"

"Ah lo tau aja kalo dia bening hahaha" jawabku sambil ketawa kecil.

Fokus ku tiba-tiba terbagi antara rapat dan Brianna, wanita yang baru saja aku tahu namanya dari Eka. Gimana fokusku gak pecah tiba-tiba ada cowok lain yang duduk di sebelahnya. Di lihat-lihat dari tanda pengenal seragamnya tuh cowok juga kelas 2.

"Ka, tuh manusia siapa?" tanyaku ke Eka.

"Mana? Yang di sebelah Bri?"

Aku hanya mengangguk untuk menjawab.
"Oh itu Leo. Salah satu manusia yang naksir sama Bri. Kabarnya sih udah dari ospek ngincer Bri. Cuman ya gitu Brinya kagak respon"

"Pantes tuh cewek dingin"

Tanpa sengaja kedua matanya bertemu dengan mata ku. Entah dia salah tingkah atau bagaimana dia langsung memutuskan kontak mata kita berdua. Aku yang masih menatapnya menangkap semburat merah di pipi chubbynya. Seketika ulasan senyum terbit di wajahku.

Rapat sialan itu memakan waktu 2 jam. Hampir mati rasanya duduk terus walau ada waktu istirahat 15 menit. Dan sekarang terjadilah hujan deras dimana kami yang baru selesai rapat harus menunggu lagi di dalam ruangan rapat. Rapat osis selalu terlaksana setelah pulang sekolah dan akan selalu berakhir malam hari. Seperti saat ini menunjukkan pukul 7 malam dan kami masih terjebak di dalam ruangan osis.

Setelah 30 menit menunggu, banyak anak yang sudah meninggalkan ruangan osis. Ada yang menerobos dan ada yang memesan taksi online hingga masuk ke halaman sekolah.

"Van, samperin noh si princess. Ajakin balik. Keliatan banget dia gelisah dan risih. Banyak banget nyamuk manusia yang berkeliaran di sampingnya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Talk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang