"Ayah pulang!" Seru midam ceria, namun tak dihiraukan oleh Seobin yang duduk tenang disofa sedang serius dengan gamenya jangan lupakan bayi 6bulan yang berada dipangkuan Seobin yang terlihat sama seriusnya. Menggemaskan!
"Kalian senang sekali menghiraukanku" kesal Midam yang kini mendudukan diri disebelah Seobin.
Mendengar ucapan Midam, Seobin tersenyum lalu mengecup kilas kening Midam "Mian Chagi, ini sedang seru" ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.
Melihat perlakuan Daddynya itu membuat Lee Endong, bayi dipangkuan Seobin. Bergerak merangkak kearah pangkuan Midam, dengan sigap Midam menyamankan posisi Endong dipangkuannya.
"Merindukan ayah hmm?" Tanya Midam sambil menciumi pipi berisi anaknya itu gemas, sang anak tertawa kegelian juga senang.
"Tha! Tha! Tha!" Lantang Endong mengundang kekehan gemas kedua orang tuanya.
"Daddy juga merindukan ayah" Seobin mengalihkan fokusnya pada Midam juga Endong, ia membawa keduanya dalam pelukan hangatnya.
Endong memukul mukul lengan Seobin tanda protes, ia tak suka Daddynya itu merebut Ayahnya.
"Dad! No!" Endong tampak kesal, pipi tembamnya memerah.
"Berani mengatur ngatur daddy?" Seobin memajukan wajahnya mendekat pada wajah Endong, memasang wajah sok galaknya.
"Tha! Na na na!" Jawab Endong lalu mempoutkan bibirnya.
"Ayah milik Daddy tau!" Seobin masih meladeni anaknya yang cemburu itu, sungguh menggemaskan.
Midam hanya menonton dalam diam, senyumannya enggan pergi dari wajah manisnya.
"Na na na na tha na na, No! Dad" Endong terus mengoceh dengan bahasanya, sesekali memukul mukul wajah tampan Daddynya.
"Kau ini pelit sekali tak mau berbagi ayahmu" Seobin mencubit gemas pipi tembam anaknya itu.
Sebelum mengoceh lagi, Endong sudah dibawa pergi sang Ayah untuk dimandikan. Jika terus dibiarkan Bayi ini akan terus mengoceh bahkan jika Daddynya sudah tidur sekalipun. Midam tak mau kena imbasnya bergadang menemani bayi 6 bulan itu mengoceh tak jelas.
"Dia bahkan belum bisa berbicara benar, tapi cemburunya bukan main main. Ckk dasar anak itu" gumam Seobin sebelum melanjutkan Gamenya yang sempat tertunda.
"Dad! Kau juga mandi! Aku tau kau belum mandi dari kepergianku tadi pagi!" Teriakan Midam terdengar nyaring.
"Aku juga ingin dimandingan seperti endong!" Balas Seobin tak kalah nyaring.
"Kalau kau ingin aku mandingan, kau juga harus memakai popok seperti endong!"
Seobin menghela nafas kasar "Itu tak adil ayah!"
"NYAHH!!" Suara Endong yang terdengar sekarang.
Seobin terkekeh pelan, lalu membereskan alat gamenya. Sebelum menyusul Endong dan Midam dikamar mandi. Fyi kamar mandi di apartemen mereka cuma satu tapi syukurlah lumayan besar.
Page 02 - End
Terimakasih yang masih mau baca^
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY ¦ Seobin X Midam
Historia Cortabeberapa kisah manis keluarga kecil Seobin dan Midam. BXB Yaoi