"iya, iya. Aku minta maaf ya. Emosiku memang sangat mudah terpancing." ujarku kepada Ele.
"untung saja, saat kejadian kau diserang Jonathan dan Max, ada Harry yang membantumu. Bayangkan jika Harry tidak ada, kau pasti sudah lebih parah dari pada ini. Mungkin kau harus dirawat lagi di rumah sakit." ujar Ele.
"kok kau malah berkata begitu sih? Babe listen, aku tidak merasa beruntung saat Harry datang membantuku. Karena apa? Karena menurutku ini adalah rencananya." ujarku kepada Ele.
"rencana? Rencana apa maksudmu? Aku tidak mengerti." balasnya.
"ya, ini adalah rencana Harry dengan Jonathan dan Max. Merek menyusun rencana agar Jonathan dan Max menghajarku, lalu Harry datang dan seolah-olah sebagai pahlawan yang membantuku. Pahlawan kesiangan." jelasku.
Tiba-tiba saja Ele memukulku, tepat di bagian tubuh yang masih memar.
"ouch! Sakit babe! Kok kau malah memukul aku, sih?!" ujarku kesakitan.
"babe, kau ini sudah di tolong masih saja memiliki pikiran seperti itu pada orang yang menolongmu. Harusnya kau berterima kasih karena ia telah menolongmu. Jangan berpikiran seperti itu. Lagian kalau menurutku, Harry tidak ada hubungannya di balik pemukulan yang dilakukan oleh Jonathan dan Max kepadamu. Pemukulan itu murni mereka berdua yang merencanakan. Kelihatannya Harry memang tidak tahu apa-apa perihal Jonathan dan Max yang memukulimu, dan Harry terlihat tulus membantumu. Bahkan ia sempat menawarimu untuk dibawa ke rumah sakit kan? Ia khawatir dengan keadaanmu." ujar Ele.
"babe, ia menawarkan seperti itu karena ia tidak mau jika Alice pergi ke Amerika. Apalagi Ben ikut bersama kita, makanya ia menawarkan aku untuk dibawa ke rumah sakit. Kalau aku dirawat di rumah sakit kan, aku dan kedua adikku tidak bisa pergi ke Amerika." ujarku.
"terserah kau mau bilang apa. Tapi satu hal yang perlu kau tahu, aku tetap tidak sepemikiran denganmu. Aku rasa Harry tidak ada hubungannya dengan pemukulan yang dilakukan oleh Jonathan dan Max kepadamu." ujar Ele.
...
*Alicia's POV*
Sesampainya di venue coachella, aku, Liam dan Ben langsung pergi ke hadapan panggung utama. Di panggung utama sudah ada Zedd, yang tampil di atas panggung. Aku sangat menikmati penampilan Zedd di atas panggung. Tak jarang aku menggoyangkan kepala, tangan bahkan badanku menandakan bahwa aku sangat menikmati musik yang Zedd persembahkan. Ben dan Liam pun juga sesekali menggerakan badan mereka menandakan bahwa mereka juga menikmati penampilan Zedd di atas panggung.
...
*Harry's POV*
Hari kedua aku menghabiskan hari liburku di rumah. Ya, sudah dua hari ini aku hanya menghabiskan waktu liburku di rumah lantaran bingung harus pergi ke mana. Ketiga teman laki-lakiku seperti Brad, Niall dan Zayn menghabiskan waktu bersama para pasangannya masing-masing. Sementara aku, hanya bisa menghabiskan waktu liburanku di rumah lantaran aku tidak memiliki kekasih. Tiba-tiba saja handphoneku berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk.
...
"hey, bro! Where you at?" tanya Brad kepadaku di ujung telepon.