five

178 17 0
                                    

I~~🐰🐰~~

*
*
*

Soohyun pov
Rasanya aku sangat senang dapat membantu nenek tadi, rasanya sangat lega saat aku dapat membantu nenek tersebut aku bahkan sampai terus tersenyum karnanya saat akan melanjutkan perjalananku ke halte aku dikejutkan dengan seseorang yang tiba tiba saja menarik lenganku yang menyebabkan tubuhku berputar menghadapnya

Awalnya aku terkejut karna aksi tiba tiba tersebut namun saat meneliti dengan jelas siapa yang menarikku aku segera menggantinya dengan senyum tipis karna aku mengenal sosok tersebut

Kim taeyung pria dewasa yang tadi malam datang kerumahku bersama keluarganya dan membuatku sempat berpikir bagaimanakah kehidupanku nanti saat sudah diperistri olehnya

kini hadir di hadapanku dengan penampilan yang sangat gagah bagiku,rambut panjang yang disirir rapi tubuh tingginya yang dibalut kemeja putih dan jas abuabu yang semakin menonjolkan aura dewasanya, pesonanya benar benar tak terelakkan, sangat sangat tampan aku bahkan tak sadar membuka sedikit mulutku saat memandanginya cukup lama hingga tiba tiba dia membuka suara

"awas sampai kau menyebabkan banjir disini gara air liurmu yang hampir menetes itu"ucapnya sambil terkekeh yang mampu membuyarkan lamunanku saat menatapnya

"aku tau aku tampan tapi kamu tidak harus membuka mulutmu seperti itu, bisa bisa lalat masuk kedalamnya"ucapnya sambil terkekeh padaku

Segera aku mengganti tatapanku menjadi sinis lalu mengerucutkan bibirku, aku kesal karna dia mengejekku

"aku hanya melamunkan sesuatu sebentar tadi dan jangan terlalu percaya diri karna manurutku kau tidak terlalu tampan"ucapku berbohong sambil mengalihkan pandangan darinya karna takut dia mengetahui aku sedang berbohong saat ini

"baiklah terserahmu, aku mengalah aku tidak akan mempermasalahkan soal caramu menatapku tadi atau kebohonganmu yang mengatakan aku tidak tampan"ucapnya sambil menghela nafas yang membuatku kembali memandangnya karna ketahuan berbohong apakah kebohonganku tadi sangat jelas kentara? Tanya ku dalam hati

Segera aku menggelengkan kepala saat tau otakku mulai berfantasi dan kembali memandangnya, aku sempat gugup saat dia menaikkan pandangannya dan menatapku dengan mata tajamnya yang kembali membuatku terhanyut sampai ia berkata

"tapi bisakah kau berbicara sopan padaku? Ingat aku lebih tua darimu"ucapnya sambil memandangku serius

Tatapannya sempat membuat nyaliku menciut sampai aku berani mengeluarkan jurus andalanku yaitu tersenyum manis sambil berucap "maafkan aku ahjussi, aku lupa tadi menggunakan banmal padamu, aku refleks mengatakannya karna aku kesal kau mengolok olokku"ucapku lalu tertunduk dan memainkan kakiku aku takut memandang mata tajamnya

Lalu sesaat kemudian aku mendengarnya terkekeh pelan "hey kenapa menunduk apakah kau takut padaku hem?angkatlah kepalamu kau harus menatap mata lawan biacaramu saat diajak bicara"ucapnya sambil mengangkat daguku menggunakan tangan kanannya

Otomatis wajahku terangkat dan mataku kembali menatap mata gelapnya, kulihat dia tersenyum dan berucap lagi "dan juga aku belum setua itu untuk kau panggil ajusshi tapi sebagai permintaan maaf karna tadi sudah mengejekmu aku akan membiarkannya,jadi jangan cemberut lagi nanti kau semakin jelek"ucapnya bercanda sambil tersenyum manis padaku

Seakan tertular senyum manisnya akupun ikut tersenyum sambil mengangukkan kepala tanda mengerti akan ucapannya

Lalu setelahnya aku mendengarnya lagi berkata "apakah kau akan berangkat ke sekolah? Dimana sekolahmu biar ku antar saja"ucapnya yang ku balas dengan gelengan pelan lalu berkata

"aku bersekolah di sma harapan seoul, aku akan menaiki bus saja ke sekolah ajusshi, ajusshi tidak perlu mengantarku"ucapku menolak tawarannya karna takut merepotkan aku takut nanti ia terlambat ke kantor karena mengantarku ke sekolah

"ohh jadi kau bersekolah disana, sekolahmu searah dengan kantorku jadi mari sekalian aku antar lagipula perjalananmu akan lebih lama jika harus menunggu bus lagi,lagupula meetingku baru akan dimulai jam 9 nanti"ucap ajusshi kepadaku

Aku sempat lama berpikir apakah aku harus menerima ajakkannya atau tidak, tapi tiba tiba aku dikejutkan lagi oleh aksinya yang tiba tiba menggemgam tanganku lalu menariknya

"kalau menunggumu selesai berpikir bisa bisa kita berdua akan terlambat jadi sudahlah jangan banyak penolakkan ikut saja denganku"ucapnya seraya menarikku menuju mobilnya yang ia parkirkan di dekat pohon sana

Setelah masuk ke dalam mobilnya aku masih diam tak bergerak karena merasa sudah sangat dekat dengan pria yang baru aku kenal kemarin walaupun notabennya ia adalah calon suamiku

Ditengah lamunanku tentangnya tiba tiba aku kembali dikejutkan oleh tindakannya apakah dia memiliki hobi membuat orang terkejut dengan tindakan tiba tibanya? Pikirku setelah ia tiba tiba mencondongkan badannya padaku

Aku sangat gugup karna indra penciumanku mencium aromanya aroma mint yang bercampur lavender terasa sangat maskulin namun juga menenangkan disaat yang bersamaan, aku menahan nafasku saat tangan kananya bergerak kesampingku dan menarik sabuk pengamanku lalu memasangkannya, setelah selesai memasangkan sabuk pengaman dia kembali pada posisinya semula lalu berkata

"kenapa kamu hobi sekali melamun hem? Setidaknya ingatlah memakai sabuk pengaman saat berkendara keselamatan itu harus tetap dinomor satukan"ucapnya menasehatiku

Aku memalingkan wajahku karna meresakan bahwa wajahku memanas aku benar benar gugup saat wajah kami berdekatan tadi,astaga rasanya jantungku juga berpacu tidak seperti biasanya akibat perilakunya tersebut

"soohyun-na"panggilnya yang membuatku menoleh
"iya? "jawabku padanya

"apakah kamu demam? Wajahmu memerah seperti tomat"ucapnya seraya menempelkan punggung tangannya di dahi dan pipiku yang membuatnya semakin memerah

Sukses tindakannya tadi membuatku refleks memukul tangannya sampai membuatnya mengaduh kesakitan

"astaga maafkan soohyun ajusshi soohyun tidak bermaksud menyakitimu,tadi aku refleks memukulku karna terkejut dengan tindakanmu yang tiba tiba"ucapku sambil memandang takut padanya, aku takut dia marah padaku

Namum sebaliknya bukannya marah dia malah tersenyum manis sambik berkata "tidak apa,pukulannya juga tidak terlalu keras aku hanya terkejut tadi makanya aku mengaduh, juga maafkan aku karna sejak tadi aku telah lancang menyentuhmu padahal kita baru berkenalan kemarin"ucapnya dengan nada sesal

Ucapan ajusshi tadi sukses membuatku menoleh padanya lalu menggelengkan kepala keras "tidak apa apa ajusshi, ajusshi tidak bersalah"ucapku sambil menunjukkan senyum manisku padanya

Dia hanya membalasnya dengan senyuman kotaknya lalu mengacak rambutku pelan "baiklah sebaiknya kita berangkat segera atau nanti kita berdua bisa terlambat"ucapanya yang lantas segera menghidupkan mesin mobilnya dan melajukannya pelan menuju sekolahku

Meninggalkan aku dengan degub jantung yang tidak karuan akibat ulah sederhananya tadi,sadarlah soohyun jangan terlalu cepat jatuh padanya ucapku dalam hati mengingatkan diriku agar jangan terlalu cepat jatuh hati pada pria dewasa disampingku ini




                       -Bersambung-



                       -Bersambung-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ajusshi tampanku 😘😘

#Ps:maafkan author atas segala typo dan kekurangannya,
semoga menikmati

THANK'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang