HURT
•
•
•
•
•
•
•
•
Happy Reading
Langkah kaki tergesa terdengar memenuhi lorong sekolah yang kini telah sepi, wajar saja karena kini hari sudah berganti malam. Seorang namja tampan dengan tergesa menuruni tangga sekolah dengan seorang namja manis dalam gendongannya. Namja itu adalah Jaemin yang kini sedang menggendong Minhyung yang terlihat kesakitan. Namja mungil dalam gendongan Jaemin itu seolah habis berlari maraton dengan nafas yang tersengal dan terkesan pendek-pendek, tubuhnya pun basah oleh keringat dan suhu tubuhnya yang sekarang terasa begitu dingin membuat Jaemin makin dibuat panik."Bertahanlah Minhyung..." gumam Jaemin sambil mengeratkan gendongannya pada tubuh Minhyung.
"Aku memang ingin melihatmu menderita, tapi bukan berarti aku akan membiarkanmu mati."
"Jaemin... hah... hah... jebal... hah..." erang Minhyun dengan nafasnya yang pendek-pendek.
"Hah... Jaemin... jebal... maaf... kan... aku... ja.. ngan.. huk.. kum.. ak.. u"
Igau Minhyung dalam kondisi kesadarannya yang menipis."Hmm... diamlah Minhyung jangan banyak bicara, aku tidak akan menghukummu." Ucap Jaemin sambil meletakkan tubuh Minhyung kekursi dekat kemudi mobil mewahnya.
Setelah meletakkan tubuh Minhyung dan memakaikannya sabuk pengaman Jaemin lalu bergegas menutup pintu mobil dan masuk kekursi dibalik kemudi ingin segera membawa tubuh mungil itu kerumah sakit.
°
°
°
°
°
°Di Seoul Hospital
°
°
°
°
°
°Jaemin berdiri dengan raut cemas didepan pintu salah satu ruangan instalasi gawat darurat dirumah sakit ini. Kakinya tidak bisa berhenti bergerak karna rasa cemas yang dirasakannya. Hingga pintu itu perlahan terbuka menampilkan seorang dokter pria yang masih terbilang muda dan tampan. Jaemin pun bergegas menghampiri sang dokter.
"Uisa bagaimana kondisi teman saya?"
"Teman anda kondisinya baik-baik saja sekarang, hanya saja sepertinya ia memiliki riwayat penyakit asma hingga tadi sempat kambuh, bisa jadi karna teman anda juga mengalami kelelahan, sehingga kondisi tubuhnya menurun, saya anjurkan pasien untuk banyak beristirahat selama semalam disini, esok pagi ia sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah. Dan saat ini teman anda sudah bisa dipindahkan keruang rawat biasa, saya juga memberikan resep obat yang harus anda tebus."
"Baiklah Uisa terimakasih"
"Itu sudah menjadi tugasku jadi tak perlu berterima kasih"
Ujar dokter tampan itu sambil tersenyum lalu beranjak pergi meninggalkan Jaemin yang masih berdiri didepan pintu ruang rawat Minhyung.Setelah beberapa saat terdiam Jaemin pun memutuskan untuk segera menebus obat milik Minhyung dan mengurus biaya administrasi rumah sakit untuk Minhyung.
°
°
°
°
°
°Pukul 01.00 dini hari
°
°
°
°
°
°Minhyung tersadar dari pingsannya , perlahan memaksa tubuhnya untuk terbangun , hal pertama yang dapat dilihatnya adalah ruangan serba putih , dengan tirai hijau panjang yang membatasi setiap sisi ranjang.
"Aku dimana?"
Ucapnya lirih hampir tak bersuaraMinhyung bergerak pelan mencoba untuk terduduk namun untuk sesaat tubuhnya terasa limbung ,
pandangan matanya terasa memberat kala rasa pusing itu kembali mencengkram kepalanya.
"Aaakhhh rasanya pusing sekali..."
ringis minhyung

KAMU SEDANG MEMBACA
HURT [MinMark]
Fanfiction"Aku tidak bisa memilih dengan siapa aku jatuh cinta.Karna yang ku tau aku mencintaimu tak perduli walau rasa ini akan menghancurkanku." Lee Minhyung/Mark •B×B •Jaemin Dominan •Lee Minhyung/Mark Submisive •Silahkan vote dan comment •sangat menerima...