01. "Normal"

163 11 6
                                    

"Ka fatim" panggil seseorang.

"Ya teh? Ada apa?" sahut fatim.

Yap, seseorang itu adalah fateh.

"Ka, kaka mau kan bantuin aku supaya ingatan aku kembali normal?" pinta fateh.

"Ya kaka mau lah, mana ada kaka yang ga mau bantuin ngembaliin ingatan adik nya yang amnesia" jawab fatim.

"Makasih ka" ucap fateh.

"Sama sama :)" balas fatim.

***

"Guys! Makan siang udah siap!" teriak Jidah.

"Ya ka" ucap semua.

***

"Oh iya ka, umi dan abi kapan pulang?" tanya saleha

Yap, umi dan abi memang sedang bekerja untuk perusahaan nya di German.

"Mungkin, minggu depan. Soal nya kita belum dapat kabar" jawab sohwa.

"Oh" saleha ber oh ria.

***

"Fateh, ayo ikut ke kamar kaka" ajak fatim.

"Em, ok!" seru fateh.

***

"Teh, kamu ingat dia?" tes fatim.

Fatim menunjukkan foto muntaz saat berumur 4 tahun.

"Ga ka" jawab fateh dengan sedih.

"Ok, kaka bakal ceritakan tentang dia :)" ucap fatim.

Fateh membalas dengan anggukan.

"Huft, dia Muntaz, Muhammad Muntazar Halilintar, Itu nama lengkap nya" jelas fatim.

"Dia anggota gen halilintar nomor 9, dia lahir saat 20 mei 2008 tepat nya di jakarta"

"Dia anak baik, dia juga suka bantu bantu anggota anggota disini, terutama kamu teh"

"Tapi, dia hilang. Dia hilang sejak kecelakaan pesawat. Saat itu kita ingin menyusul umi dan abi menuju German. Tetapi, kehendak lain, pesawat yang kita tumpangi mengalami kecelakaan"

"Lalu mengapa kalian dan aku selamat begitu saja?" tanya fateh.

"Kita selamat karena kita di temukan oleh tim SAR. Dan, muntaz, belum berhasil di temukan. Sampai sekarang" tegar fatim.

Fatim berusaha tegar, agar fateh tidak ikut bersedih bersama nya.

"Ka, fateh ingin bertemu dengan nya. Boleh?" minta fateh.

"Bukan masalah Tidak boleh atau kita tidak mau mengantar kan mu bertemu dengan nya" jelas fatim.

"Lalu?" tanya fateh penasaran.

"Kita, belum tau dia dimana. Dan kita tidak tau kalau muntaz masih hidup atau tidak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepucuk suratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang