bagian 1

26 2 0
                                    

Apakah hanya aku yang konyol dalam hal mengejar cita-cita kalah dan menang tetap terpancar indah di wajahku namun kesedihan dan kebaggaanku terbungkus rapih dibalik dinding hatiku yang paling tipis, atau lebih tepatnya mencintai hoby bahkan keselamatanpun taruhannya aku keduakan hanya karena hoby, atau diantara pecinta matras sudah ada yang mengalami hal konyol seperti yang saya rasakan pada saat ini atau hanya saya yang gila. ahh mana pernah ada terlintas dipikiranku untuk keselamatan yang nomor satu, yang ada hanya bagaimana aku menyelesaikan pertandingan tanpa ada berhenti atau kata mundur sebelum kekalahan dinyatakan kepada aku. Sakit sekalipun tetap aku hadapi, karena “selagi aku masih sangup untuk berdiri maka ada kata untuk terus melangka”.
Ini mungkin sedikit sama seperti cerita film karate kids kalau ada yang pernah nonton yang pemeran utamanya adalah cakijen dan satunya lagi artis cilik sebagai atletnya, kakinya patah sekalipun dia tetap menyelesaikan pertandingan yang walaupun kata dokter dan wasit tidak mengijinkan tapi dia tetap berdiri gaga dan brani untuk tetap ingin bertanding. Sampai dia memenangkan pertandingan tersebut. Tapi bedahnya dia di film cerita aku di kehidupan nyata dan juga dia menang aku kalah dalam  pertandingan tersebut. Hehehe
#####
Oke jadi baik cerita ini aku buat untuk para pejuang matras atau tepatnya anak karate, tetaplah berjuang tanpa ada kata mundur atau berhenti diawal kita menghadapi pertandingan. Karena  “menang tidak di puji kalah tetap mendapatkan cacian, apalagi mundur  jadi tetaplah majuh untuk bertanding kekalahan sudah menjadi tradisi untuk kita para pecinta matras”. Ada tapinya jangan sekonyol dengan pikiran buntuh aku ya... tepatnya pada tanggal 7 mei 2019, aku mengalami kecelakaan jatuh dari sepeda motor  bersama teman cewe aku yang kuliah di kampus Brawijaya pada saat kami berangkat mengikuti pertandingan karate di singosari kota malang tempatnya para penjuang NKRI, atau TNI.  Pada waktu itu kami berangkat dari kampus Brawijaya kesingosari jam 8:30 pagi. Bersama tiga orang teman aku yaitu Bang Deni, reafa dan satu lagi yang aku gonyeng. Sambil menikmati matahari pagi kami menyusuri jalan kota malang yang pada pagi itu cukup padat pengendara sepeda motor maupun pengguna roda empat. Tidak jauh dari kampus UB aku mengalami kecelakan tepatnya di depan Indomaret.

Hobi KonyolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang