****
“brukk... terdegar suara sebeda motor jatuh tergelintir yaitu aku dan teman aku, dan aku yang kurang mengontrol kecepatan pada saat itu, Jatuh terbaring diaspal dengan tangan yang terlipat. Dengan tergesah-gesah bangun dan melihat teman aku tanpa mempedulikan keadaan aku lagi karena ada yang lebih penting yaitu teman cewe aku.
“ kamu nggak apa-apakan mba?..
“ iya aku nggak apa-apa ko, trus tangan kamu gimana nggak sakitkan?
“ iya nggak apa juga mba... yang walaupun cukup nyeri sedikit...
Bang Deni dan reafa datang membantu kami untuk membangunka motor yang ikut terbaring, dan mendorong didepan indomaret.
“ mas jek kamu nggak apa-apakan? Terdengar suara cewe ternya mba reafa
“ iya nggak apa-apa ko, dengan suara yang tenang...
“ bang Deni, kalau masih sakit ayo kita kerumah sakit aja dulu kasian tangan kamu...
“ nggak apa-apa bang nanti pasti sembu ko hehe...Aku menanyakan lagi teman aku yang juga terjatuh “ benar nggak ada yang luka ya mba?...
“ iya mas nggak apa-apa...
Dan tidak lamah ada seorang bapak datang menghampiri kami, dan ternyata itu adalah pelatih juga nggak tau pelati dimana, karena dia juga mauh berangkat ketempat pertandingan juga untuk menyaksikan atletnya bertanding. Dan untungnya lagi dia bisah urut tangan, dia langsung periksa tangan aku.
“ sini aku lihat, loh kok ini bengkak ya?
“ iya tadi tangan aku terlipat sedikit, mungkin pengaru itu juga...
“ kalian mau kemana sih?
“ bang deni mau ke singsosari mengikuti pertandingan karate,..
“ aku juga mau kesana soalnya ada juga atlet aku yang ikut pertandingan.. sambil mengurut tangan aku.
“ oiya simpai (pelati dalam bahasa jepang)...
“ kamu belum bertanding atau sudah habis bertanding?
“ oss belum simpai,
“ loh kamu nggak usah paksain udah ikut pertandingan soalnya ini sanga para, langsung aja kerumah sakit,
“ nggak apa-apa ko simpai palingan sebentar sudah sembuh, sembentar sampai di tempat pertandingan aku bawa ke tim medis aja simpai..
“ oiya tapi kalau kamu bermain hati-hati ya supaya tangan kamu nggak di kena tendang atau pukul.
“ oss simpai makasih banyak ,
“ iya sama-sama,
Kalau begiku aku deluan ya kalian istirahat aja dulu, biar baikan dulu sedikit tanganmu baru berangkat, “ oss iya simpai,...
Sambil istirahat teman-teman aku membelih makanan yang bisah di makan, tapi aku pada saat itu tidak ada lagi nafsu makan soalnya tangkanku nyerinya minta ampun sampai ketulang-tulang, sambil menunggu mereka makan aku mengurut sendiri tanganku dan penuh dengan kegelisahan dalam pikiran aku yang campur aduk. Apakah aku masih bisah meneruskan mimpi ini atau akan berakhir dengan penuh penyesalan dan mimpi-mimpi yang aku hayalkan akan menjadi sebuah cerita opini, entahlah intinya aku harus terus berjuang karena aku percaya Tuhan tidak akan meberikan cobaan kepada hambanya yang melebihi kemampuannya. “ jika aku mengiginkan sesuatu aku harus berjuang tanpa henti. Aku harus mencari cara untuk menjadi orang yang berguna, kekuatan untuk bertahan menghadapi apapun yang terjadi. Keingintahuan, kemampuan untuk menghadapi kegagalan lagi dan lagi tanpa kenal menyerah, hingga kita menemukannya. Dan saat kita meyakinkan diri sendiri, kita akan melihat disetiap hal yang kita lakukan. Inilah hariku, dan tidak dapat menghentikannya.
****
“ bang deni, ayo berangkat biar sampai di tempat pertandingan kita juga istirahat sedikit, untuk sambil menunggu jam pertadingannya kita.
“ Reafa, ayo... mas jec biar digonceng aja ya?...
“ oke siap..
“ bang deni, hati-hati ya dalam berkedara..
“ oke bang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hobi Konyol
Non-FictionJangan lupa membacanya ya... Saran dan masukan dari teman2 sangat aku butuhkan😊 selamat membacanya ya... Sangat memotivasi, dan sedikit konyol dalam mengambil tindakan sampai-sampai berakhir tragis. Oiya maaf ya kalau cerita ini belum selesai semua...