Bagian 3

15 1 0
                                    

Kamipun berangkat, menyusuri jalan kecil menik mati akan hembusan angin pagi yang begitu segar. Melewati gedung-gedung yang menjulang tinggi keangkasa, yang tidak sering aku lihat dikampung halamanku yaitu disumba tempat dimana raja padang sabana meringkikan suara khasnya dari padang tandus, kuda lokal asli sumba. Namun ada yang sedikit mirip dengan tempat asalku yaitu hamparan sawa yang cukup luas mebentang secukup mata memandang mewarnai setiap mata yang melihat kearah hamparan sawa yang begitu indah akan jihaunya sedikit mengobati akan nyeri yang merasuk ketulang-tulangku.
Menikmati akan berisikan kenalpot-kenalpot motor ataupun mobil yang sedikit menggangu pendengaranku di saat kami memasuki jalan tol yang seluas langit di angkasa yang mebentang luas di sisi kiri dan kananku, namun tidak pulah menjaukan kami dari kemacetan lalulintas sedikit melelahkan, dengan debuh yang bertebaran kemana-mana. Debuh sedikit mengigatkanku akan kampungku pada saat adanya kejuaraan pacuan kuda tinggkat kabupaten hahaha....
Sedikit demi sedikit mentari semakin ganas membungkus jiwa yang semakin lelah diatas motor yang tadinya begitu dingin dan sejuk menjelma menjadi ganas. Maklum juga mentari semakin ganas karena jam sudah menunjukkan pukul 12, dan mungkin juga pertanda akan turun hujan karena masih musim hujan   bulan ini. Dan tak lamah kemudian kami telah tibah di singosari tempat dimana para ksatria yang menjaga negara tinggal sebut saja TNI.
****
“ bang deni, jek turun simpan tas kita langsung di tim medis ya...
“ oke bang siap!
Setelah kami sampai di parkir motor tidak sempat pamit untuk deluan akuu langsung jalan meninggalkan teman aku, karena pengaruh tanganku juga yang sudah selama diperjalanan yang semakin membengkak, “besar bukan kecil ya” hahaha...
Oiya teman-teman kami yang lain sudah menunggu di tempat pertandingan karena mereka lagi sibuk untuk mengurus bagan pertandingan kami, jadi tempat istirahatpun mereka sudah merapikan. Jadi ketika kami sampai tinggal simpan tas dan langsung ketempat tim medis bersama bang deni.
“kamipun langsung ketempat tim medis tanpa membuang-buang waktu, karena di tempat pertandingan sementara ramai takutnya masih ada lagi atlet yang lain ditanganin makanya kami langsung berangkat agar lebih cepat”. Kami jalan mengikuti jalan yang sudah disiapkan panitia dan yang di jaga ketat oleh TNI, padasaat itu saya juga lupa membawa edicart atlet dan TNI yang sementara menjaga suruh kami pulang ambil edicar baruh bisah masuk untungnya ada teman yang jadi panitia pertandingan makanya aku langsung di suru masuk, oiya kami bukan melanggar aturan ya... tapi aku langsung tunjukin tanggan yang tidak bisah lagi di gerakin (nanti di akhir atau di pertengahan aku tunjukin fotonya ya teman-teman tapi ingat jangan buli karena mmemiliki tangan cidera yang separa ini dan saat ini juga aku ketik masih menggunakan satu tangan karena masih sakit, oiya hari ini taggal 4 juni 2019) hahaha...
“tim medis 1, kenapa ini mas? menanyakan teman aku
“bang deni, dia kecelakaan jatuh dari motor pas berakkat kesini pak!
“loh ko ini parah sekali ya?... tanyakan aku...
“tadi aku jatuh dengan tangan terlipat pak makannya begini. Tapi sebelumnya sudah patah memang selama 4 kali dan tamba dengan ini 5 kali sudah pak..
“tim medis 2, memukul testanya... ini harus di rongseng saja mas karena ini sudah sanggat parah sekali ko kamu konyol sekali dalam mengambil tindakan?
“dengan tenang dan santai aku menjawab, ya pak kalau menyakut hobi saya tidak bisah menjelaskan kenapa aku sekonyol ini dalam mengambil resiko. Dalam pikiran aku pak “ketika jatuh dan aku masih bisah bangkit untuk berdiri berarti aku masih siap untuk melangka” samahalnya dengan ini pak. Dengan sedikit bercandah heheh...
“tim medis 1, ya sudah kami hanya bisah kasihkan obat yang diminum dan ini yang kami oleskan, tapi hanya menghilangkan nyerinya saja ya mas. dan kami akan semprotkan lagi biar lebih mendingan sedikit ya...
“iya pak makasih sebelumnya!
“tim medis 2, ini temanmu sudah habis bertanding atau belum? Menanyakan bang deni...
“belum pak, ini dia baru mauh bertading sebentar entah jam berapa mereka ini pak, mungkin jam 6 sore baru mereka main!
“wasit, kenapa ini?
“oss jatuh dari motor simpai!
“Terus kamu sudah habis bertanding?
"Oss belum juga simpai...

Hobi KonyolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang