PEMILIKMU : Chapter 3

5.7K 666 80
                                    

(Namakamu) turun dari mobil yang dikendarai oleh Alex ini. Gadis itu baru saja sampai di mansion mewah Iqbaal setelah menimba ilmu di kampusnya selama beberapa jam lalu. (Namakamu) tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada Alex karena laki laki itu membuka kannya pintu mobil.

"Nyonya langsung ke kamar saja, Bibi Mia akan memanggil jika makanan siap." seru Alex yang berada dibelakang (Namakamu).

"Hm, baiklah."

(Namakamu) langsung saja berjalan ke kamar milik Iqbaal. Jujur saja, tubuhnya serasa ingin patah akibat terlalu lama duduk dengan posisinya yang salah. Tubuh (Namakamu) pun seraya lengket.

"Iqbaal?!" (Namakamu) membulatkan matanya saat melihat Iqbaal dengan keadaan bertelanjang dada sedang duduk ditepi ranjang.

"Kenapa kau terkejut?" tanya Iqbaal datar.

(Namakamu) menggaruk tengkuknya lalu menyengir, "Nope hehe."

Iqbaal merasa gemas pada gadis itu. Benar benar gadis cantik yang mampu mempesona gadisnya itu. Iqbaal mendekati (Namakamu).

"Mandilah dulu, aku akan menunggu di ruang makan." Iqbaal mengecup sekilas kening (Namakamu) dan segera keluar dari kamar.

(Namakamu) masih terpaku dengan kejadian barusan. Telapak tangannya meraba bekas kecupan Iqbaal tadi. Diam diam (Namakamu) tersenyum.

"Benar benar laki laki modus."

••

Saat ini (Namakamu) sudah berada di kamar bersama Iqbaal. Setelah makan malam bersama mereka memilih untuk langsung ke kamar.

"Kemarilah." Titah Iqbaal.

(Namakamu) menggeleng, "Aku disini saja."

"Apa kau baru saja membantahku?" tanya Iqbaal dengan dahi mengernyit.

(Namakamu) bungkam dan memilih untuk menuruti kemauan laki laki itu. Ia tidak memiliki keberanian lebih untuk menolak semua yang diperintahkan oleh Iqbaal.

"Kenapa begini?!" tanya (Namakamu) terkejut. Tentu saja jika Iqbaal menariknya untuk duduk dipangkuan laki laki itu.

Iqbaal hanya bergumam tak jelas dan memilih untuk menyerukkan wajahnya pada perpotongan leher (Namakamu). Iqbaal menghirup dalam dalam aroma gadis itu.

"Ceritakan tentang dirimu." seru Iqbaal masih pada posisinya.

Untuk beberapa saat (Namakamu) terdiam. Apakah ia harus menceritakan masalah yang ia alami pada Iqbaal? Orang asing yang dengan sesuka hati memerintahnya. (Namakamu) tak yakin akan hal itu.

"Ceritakan (Namakamu)." suara Iqbaal menajam.

(Namakamu) menunduk, "Iqbaal, se-benarnya aku ragu untuk bercerita padamu. A-aku takut kau melukai keluargaku."

"Atas dasar apa aku melukai Mereka?"

Sial. (Namakamu) malu sekali. Gadis itu kira Iqbaal akan bertindak gila setelah mengetahui masalahnya. Ya karenakan (Namakamu) berpikir Iqbaal akan marah jika dirinya dilakukan tak layak seperti itu. Namun (Namakamu) ingat, dirinya bukan siapa siapa Iqbaal.

"(Namakamu)."

"Ish, iya sabar sih!" decak (Namakamu) lalu mengerucutkan bibirnya.

Pemilikmu (IDR)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang