dua

1K 164 3
                                    

"Siren? Hahahaha kau bercanda hyung?" Tawa yang lebih muda, menertawakan ke konyolan dari kakaknya itu, "di jaman sekarang. Mana ada yang percaya pada makhluk mitologi seperti siren itu hyung!."

Taehyung mendengus melihat adiknya menertawakan dirinya, "cih. Memangnya apa salahnya mempercayai hal seperti itu? Bahkan tertua dari desa ini saja mempercayainya."

"Tertua di desa ini? Maksud mu kakek tua yang umurnya sudah lebih dari 80 tahuan itu hyung?" Tanya Jungkook dan dibalas dengan anggukan serius oleh Taehyung.

Jungkook sekali lagi tertawa lucu, "kakek tua itu mana bisa di percaya hyung.. Dia sudah pikun! Mana bisa lagi di percaya!"

Taehyung terdiam, ada benarnya juga ucapan Jungkook. Dia merasa tersindir dan sedikit malu karena mempercayai kata-kata kakek tua itu. Tapi apa salahnya mendengarkan kata-kata dari orang tua?

Hari sudah semakin larut dan udara mulai mendingin dikarenakan sinar matahari sudah pergi. Kedua kembali melamun, Taehyung yang masih mempercayai mitos itu tersadar.

"Hey. Ini sudah malam! Ayok kita masuk rumah, sebelum terdengar nyanyian itu." Ucap Taehyung.

Jungkook mendengus, "diumur mu yang sudah duapuluh empat tahun itu, kau masih mempercayai mitos seperti itu hyung?."

"Ish. Jika kau tidak mau maka aku saja yang masuk rumah sendirian! Awas saja kau ketakutan saat melihat siren itu.!"

Ancaman itu justru terdengar sangat lucu di telinga Jungkook. Menggelitik perutnya dan membuat pemuda itu tertawa.

"Hahahaha. Bukan aku yang ketakutan tapi siren itu yang akan ketakutan karena ketampananku hyung!." Ujar Jungkook, melihat Taehyung yang mulai menjauh menuju satu-satunya rumah di dekat laut Busan itu.

Rumah mereka sedikit terpencil dari rumah-rumah warga. Jungkook juga heran kenapa Taehyung membeli rumah yang jauh dari rumah-rumah warga disini.

Lalu ia menatap lautan luas itu yang gelap tanpa sinar. Hanya sinar putih dari sang bulan menyinarinya, memantulkan cahaya bulan itu. Sedikit lama melamun hingga tak sadar waktu mulai menunjukan angka 20:30, Jungkook memutuskan untuk masuk kedalam rumah. Merasakan perutnya sedikit sakit karena tertepa angin malam.

Byurr

Jungkook dengan segera berdiri, mendengar sesuatu telah jatuh kedalam air. Ia menajamkan pengelihatannya yang terhalang karena minimnya pencahayaan. Lalu matanya membola melihat ekor ikan yang cukup gede, masuk kedalam air.

Indah. Itu pikirnya saat melihat ekor itu. Walau hanya sekilas, ia dapat melihat dengan jelas, ekor berwarna biru sedikit kehijauan itu. Sangat indah. Namun, ikan apa yang memiliki ekor besar dan seindah itu.

Jungkook menunggu, agar ia dapat melihat ikan itu lagi. Namun tidak ada apa-apa. Hanya ada desiran laut, dan angin malam. Sangat tenang.

Jungkook memutuskan untuk berhenti menunggu dan kembali masuk kedalam rumah. Matanya masih tak bisa lepas dari laut indah itu. Mari kita bertemu lagi. Ucap Jungkook dalam hati.

Siren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang