0.2

10 1 0
                                    

Satu hal yang sangat disenangi Carrent, adalah melihat kalimat 'Winner Winner Chicken Dinner!' terpampang di layar ponselnya.

"Kalau tiap hari gue mabar sama ni cewek, tiap hari makan ayam!" serunya seraya tertawa, senang saat melihat ia membunuh satu musuh.

"Kill 1! Boleh lah."

"Nyalain speaker-nya, Wek!"

Wek?

Team mate-nya yang tadi dia panggil Wek mengetikan balasan pesan chat bersamaan dengan munculnya tulisan bahwa team mate-nya Si Wek dilumpuhkan musuh.

"Yah, dia kenok! Kasian amat!"

Bawel banget! Bantuin kek!

"Iya iya! Elu yang bawel! Dasar satu el ye lima em!" Yang sebenarnya itu 1LY5m.

Langsung saja Carrent mengarahkan player-nya ke tempat temannya itu.

"Hidupin gak, ya?"

Hidupin. Kalo aku mati, kamu gak Chicken Dinner!

"Eh, iya. Hehe. Baru ingat."

Baru saja Carrent ingin menekan tombol revive (+), ia terkena tembakan beruntun dari belakang.

"Gila! Siapa tuh!?"

Carrent berusaha mencari siapa orang yang berani-beraninya menembak seorang Dictraft.

Sayangnya, ia terlambat dan mati dengan 1 kill.

"Hah! Mati egen." Carrent pasrah. Dia teralu pemula untuk bisa bertahan sampai akhir permainan tanpa bantuan rekan tim.

Wek, punya FB atau WA, gak?

Kali ini Carrent juga mengirimkan pesan chat.

Y
balas si cewek.

Maksudnya?

Carrent sepertinya tidak bisa memahami balasan pesan jika hanya satu huruf.

Why?

Oh.
Supaya bisa kontakan biar pun bukan lewat game.

08xxxxxxxxxx

Kok cuma xx?

Sensor.

-_-kasih lah.

Jawab dulu. Wek itu apa?

CeWEK.

Oh. Ok.

Mereka pun bertukar nomor telepon.

Gw chat ya.

Hm.

Maka Carrent beralih ke aplikasi Whatsapp dan memulai obrolan setelah tadi sangat senang mendapat nomor telpon si cewek.

P

Siapa?

Kecebadaiwkwkcs.

Oh, si badak.

Badak your head!
Svb.

Oke.
Emangnya apa kalau bukan badak?

GAJAH!
Ya, orang lah. FYI, gw gans.

TextrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang