Catch me if you can!

5 3 0
                                    

Punya tangan kan? Tolong
VOTE.

Yang udah vote makasih!
-
-
-

Masih menetap dinegeri yang memiliki banyak pulau tepatnya Indonesia.
Henna, Lee Henna, masih terbaring diranjang single miliknya, sambil melihat pemandangan kecil.

Pemandangan yang sudah lama ia lihat dari tidur lelapnya, namun ini terlihat berbeda. Rumah sakit yang ia kenal bukanlah seperti ini dan ranjangnya sudah sedikit berubah.

Tangan kecilnya berinisiatif mengambil remot yang telah berada disamping ranjangnya, dan saat ia membuka tanpaklah satu chanel dengan bahasa korea hingga ia berganti ganti chanel seluruh bahasanya sudah terganti.

"Eoh, Henna-ya. Aku merindukanmu, sudah terbangun? Tebak berapa lama kau menjelma menjadi putri tidur eoh? Kau sudah melupakanku? Jahat!"

Pria disampingku yang telah berstatus sebagai.. namjachingu-ku tengah mengelus surai lembutku sambil sedikit mengecup punggung tanganku.

"Joonie! Joonie oppa!"
Lirihku pelan, jujur tubuhku rasanya lemas namun aku juga ingin bergerak hanya saja aku sulit menggerakannya.

"Bogoshipda! Kapan kau datang?
Maaf jika aku belum sempat memberitahumu, tapi darimana kau tau? Siapa yang memberitahumu? Bukankah aku telah.."

"Eommamu, ck. Eommamu diam diam memberitahuku lewat chat, kurasa dia sangat panik jadi dia segera memberitahuku tanpa berpikir panjang terlebih dahulu"

Henna memutar bola matanya kesal, gadis itu memang harus pasrah jika ibunya mudah memberitahu berita tanpa berpikir panjang.

"Oppa, bolehkan aku keliling? Rasanya sudah lama aku tak melihat dunia"

Hanya disambut kekehan olehnya. Tanpa ba-bi-bu lagi, dirinya segera menggendongku kekursi roda yang berada disampingku dan segera membawaku keluar rumah sakit.

Angin masih terus menerbangkan rambut coklat miliknya, sinar matahari juga masih tetap berada ditengah menampilkan cahayanya.

"Rasanya aku seperti vampir, oh ya oppa, kapan kita bisa berkencan?"

"Menurutmu?"
Ucapnya dengan kekehan kembali.

"Menurutku? Jangan bertanya padaku pabo! Aku kurang tau lokasi kencan dekat ruma sakit!. Belum lagi jika nati aku tak mendapat izin keluar"

"Kau tau? Aku sedang membawamu kencan, kencan ditaman ini"

"Ini tidak seru! Kencan seperti ini terlalu payah! Aku ingin makan direstoran, pergi ketempat tempat bersejarah, berbelanja berdua bersamamu oppa!"

"Ya, nanti aku aku akan pikirkan, dan satu lagi, jika kau mendapat izin keluar dari rumah sakit mungkin kita bisa berkencan ketempat yang kau mau tadi, nanti saja".

"Kenapa harus nanti? Kenapa tidak sekarang? Aku bisa berjalan layaknya orang normal!"

"Ya! Jangan memukulku Kim Henna! Kau tidak tau betapa sakitnya calon suamimu ini!"

"Margaku Lee bukan Kim! Dan kita masih duduk dibangku kuliah! Aku juga belum berniat memikirkan masalah penikahan!"

"Benarkah? Tapi nanti margamu akan menjadi Kim sayang, setelah kita menikah margamu akan berubah"

Lambat laun, tepat didepan mereka terdapat wanita paruh baya yang tengah menggandeng tas miliknya sambil mencari cari seseorang, lebih tepatnya Henna.

"Henna, eomma sudah mencarimu keliling rumah sakit! Kau ini memang menyebalkan! Kenapa putriku selalu membuatku khawatir? Kau juga nyaris membuat jantung eomma olahraga"

"Eomma, aku hanya keliling. Terlalu membosankan jika aku terus berada dirumah sakit. Aku bukan tahanan eomma, biarkan aku bernafas"

"Namjoonie oppa! Mau bermain? Ini akan sedikit menyenangkan!"

"Main? Main apa?"
Ucap Namjoon sedikit bingung.

Perlahan tubuh kecilnya segera bangkit dan sedikit tersenyum jahil kearah Namjoon hingga ia sadar apa pwrmainan yang gadisnya akan lakukan.

"Namjoon oppa, catch me if you can!"
Ucapnya sambil berlari pergi menjauh dari arah Namjoon.

"Yak! Kau— aku akan menangkapmu Kim Henna!"

"Akankah kebahagian ini akan terus berlanjut selama aku terus berjuang menghadapi penyakit ini?"

Don't Leave meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang