Langkah kecilnya dengan sedikit tertatih telah mencapai pinggir danau. Saat tangan mungilnya seolah ingin menggapai angsa2 itu.
"Eh? Bebek chan? "
Tiba2 semua menghilang tak berbekas. Semua didepanya mnjadi padang rumput hijau. Dengan masih ditemani langit biru yang sama. Walau pemandangan indah namun kesunyian ini begitu menyesakan.
Dengan rasa takut. Tubuh mungilnya berbalik untuk melihat kembali ayah dan ibunya. Namun...
"Papa? Mama? "
Tidak ada. Smua hilang. Pohon berbunga kuning tempat mereka berteduh tdi, Kucing gembul yg lucu tadi, bahkan... Ayah dan ibunya. Smua menghilang, hanya padang rumput dimana2.
"Kenapa? Hiks... Papaaaa!! Mamaaaa!!! "
Dengan memaksakan kaki kecilnya berlarian kesana kemari mencari kedua orang tuanya. Mencari keberadaan pohon besar tadi. Tetapi... Tak ada... Smua hilang. Rumput ilalang menjadi temanya skarang. Bahkan belalang pun tak nampak. Kesunyian yg menyesakan ini menyiksa jiwanya yg masihlah sangat belia.
"Papa... Mama... Dimana? Mafu mau ikut hiks... PAPAAAA!!! MAMAAAAA!!! "
berteriak diantara kesunyian itu. Memanggil kedua orang berharganya dengan sendu. Badan kecilnya masih kesana kemari mencari. Namun tenaganya yg memang masihlah tak mampu menghadapi luasnya padang rumput itu, akhirnya terduduk lesu.
"Mama... Hiks... Papa dimana... Hiks... Mafu takut sndri hiks"
Meremas rumput didepanya kuat, tubuhnya bergetar. Melihat skitar dengan ketakutan. Menekuk lutut dan menyembunyikan wajahnya disana, Menangis.
Saat tengah menangis ketakutan, Tiba2 merasakan elusan dikepalanya. Langsung mengangkat wajah dan melihat sekitar.
"Mama? Papa? "
Masih kosong.
"Mafu~"
Terdengar suara kedua orang tuanya memanggil.
"Papa? Mama ? Dimana? "
Bangun dan mulai berlari mencari sumber suara. Suara dari kedua org tuanya.
"MAMAAA PAPAAA"
terus memanggil dan mencarinya. Hingga kaki kecilnya menyandung batu didepanya. Kpala terbentur tanah dgn keras hingga mengeluarkan darah.
"Uugh... Ittai... Hiks... Ittai yo... Mama... Papa.. Hiks"
Namun mafu belum menyerah. Ia kembali bangun dan terus berlari dengan pandangan yang sudah mengabur karna air mata maupun darah dari kepalanya. Hingga ia menubruk sesuatu yang keras.
"Eh? Pohon? "
Menatap kedepan. Mafu berhasil menemukan pohon itu. Pohon dimana mereka berteduh tadi.
"Yokatta... Mama. ? Papa? Kalian disini kan? "
Mengelilingi pohon yg lumayan besar itu dengan sisa tenaganya. Namun... Masih tak ada. Bersandar lelah pada pohon itu. Kembali menangis... Jiwanya belum mampu menanggung semua ini. Merasakan pergerakan dipunggungnya.
"Eh? Nani? "
Melihat kebelakang dan nampak pohon itu memiliki mata, mulut dan tangan. Tersenyum menyeramkan padanya.
"Gyaaaaaaa"
Ketakutan. Bangun dan mncoba berlari menjauhi si pohon. Namun slah satu kakinya berhasil ditangkap tangan panjang pohon itu. Mendekatkan badan kecilnya kemulut lebar dan tajam dari kayu.
"Tidaaakkkk lepas hiks papaaaa mamaaa tolong mafuuuu!! "
Tak memperdulikan tangisan dan triakan pilu dr sang bocah. Pohon itu dengan bengis menelan dan mengunyah badan kecil hingga tertusuklah tubuh belia itu oleh kayu2 tajam. Sayang tuhan tidak berbaik hati. Anak itu masih hidup dan merasakan siksaan itu.
Diantara perihnya siksaan itu. Tangan halus menarik tangan dan mengelus pelan wajahnya yg masih utuh diantara bagian tubuhnya yang lain. Mafu hanya mampu menikmati elusan lembut itu di sela siksaan yang tengah ia rasakan. Menutup mata. Nafasnya mulai tak terasa. Semua.... Gelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Mama papaaa!!! Hh... Hhh...""Mafu? Sayang? Kamu kenapa? "
Sang ibu mengelus surai albino sang anak. Menyatukan keningnya pada kening sang anak.
"Mama? Mama dr mana saja? Papa?"
"Papa disini sayang"
Sang ayah menggenggam tangan anaknya lembut, mencium tangan mungil dari tubuh yang masih tampak gmetar dan berkeringat ketakutan.
"Badan mafu? Dimakan pohon...sakit...mama papa...hiks"
"Kamu cuma mimpi sayang. Kmu demam tinggi. Itu hanya mimpi... Mama papa disini sayang"-ibu
"Iya tenanglah tofu. Smua baik2 saja nee? "
Masih menenangkan anaknya yg ternyata bermimpi buruk. Namun... Apa benar itu hanya mimpi buruk biasa?
Disamping itu. Pohon besar yg mampu dilihat dr luar jendela kamar itu nampak mengeluarkan cahaya kebiruan. Ntah karna pantulan cahaya bulan yang bersinar cerah malam itu... Atau ada sesuatu dengan pohon ini?
===========TAMAT===========
Gantung ya hwhw... Lanjut gak yaw :>
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family [TAMAT]
Aléatoirebagaimana jika kau tengah bersama orang-orang tersayangmu. namun tiba-tiba mereka menghilang begitu saja. "mama? papa? dimana? " "..........." "ma-mama... MAMAAA!!! PAPAAAAA!!! DIMANAAAAAAA" menangis tersedu mencari kedua orang tersayangnya. WA...