Pertemuan

217 30 9
                                    

Shingeki No Kyoujin
MikeNana

Enjoy Reading

Mike pov,s

"Hiks..hiks..Ayah...dimana kalian...Ayah aku takut hiks...hiks" tangisku pecah karena tersesat di hutan yang gelap dan banyak pepohonan menjulang tinggi menambah kesan mistis.

Tiba tiba ada suara krasak krusuk seperti ada orang yang memantau ku, tapi siapa?entahlah hanya Author dan tuhan yang tempe.

Aku semakin ketakutan mendengar suara itu, tubuh ku bergetar, keringat mulai membanjiri pelipis dan dahi ku "Si-siapa disana.." ucap ku dengan bibir bergetar.

Lalu muncul lah sosok manis bin imoed dari semak itu, dia tersenyum manis kepadaku hati ku tiba tiba menghangat.

"Hai onii-chan, apa kau tersesat?" tanya nya dengan suara manis sangad manis.

"Huh?i-iya.." jawab ku sembari menyeka air mata eak :v

Gadis itu berperawakan pendek, berambut pirang sepinggang, mata saphire sebiru langit dan kulit putih yang mulus meski ada bekas luka dan sayatan gadis itu tetap tersenyum kepadaku.

Note = Ceritanya waktu masih kecil rambut Nanaba panjang dan Mike blom punya kumis eak :v

Sepertinya dia baru saja mencari kayu karena aku melihat dia membawa kayu di punggung nya.

Aku masih memandang muka nya tanpa berkedip dan dikejoed kan "Onii mau mampir ke rumah Nana tidak?mungkin onii capek terus menangis, kerumah Nana yukk..." ajaknya sambil tersenyum vrohh :v

Aku pun tersadar dan.."Oh?apa boleh?" tanyaku.

"Tentu saja boleh, ayo ikut Nana"

Aku pun mengangguk "Baiklah"

Skip...

Sesampainya di rumah gadis itu "Onii tunggu disini dulu ya, Nana akan menyimpan kayu ini"

"Huh?baiklah" ucapku mengiyakan

setelah gadis itu masuk terdengar suara wanita srpertinya ibu nya sedang mrmarahi nya habis habisan, aku mendengar dia menangis, rasanya hati ku nyeri.

"Okaa-san..gomenasai..gomenasai..aku hanya membantu nya...Okaa-san...gomenasai..jangan..sakiti..Nana..OKAA-SAN!!..OKAA-SAN!!..SAKIT!!..HUWAAA..SAKIT..HIKS..HIKS.." aku mendengar dia menangis sambil berteriak kesakitan, aku berniat lari tapi dia sudah membuka kan pintu.

Aku melihat ada bekas sayatan di pipi, tangan, kaki dan ada bekas lebam di pelipis serta dahi nya tetapi dia tetap tersenyum manis.

"Ne ne onii-chan ayo masuk" ucap nya

Aku pun hanya menurut saja, setelah masuk ternyata rumahnya sangat bersih meskipun dia tinggal di hutan.

Tiba tiba aku di kejoed kan (lagi) oleh ibu gadis itu seraya berkata "Dia memang anak nakal maafkan kelakuan anakku itu ya" ucapnya.

Aku bingung memang gadis itu melakukan apa padaku? dia malah membantu ku.

"Ah tapi..dia-" "Silahkan diminum onii-chan" belum sempat bicara aku sudah dipotong oleh gadis itu sambil menyodorkan teh hijau.

Gadis itu duduk dekat ibunya, memang paras ibunya cantik dengan surai pirang, dan mata onyx nya yang tajam berbeda dengan mata saphire anaknya melambangkan kelembutan tersendiri.

Ketika aku ingin menanyakan jalan dia sudah bicara terlebih dahulu "Okaa-san Nana mau mengantar onii-chan pulang dulu ya"

"Baiklah jangan pulang terlalu malam" ucap wanita itu.

Gadis itu tersenyum "Baik!!"

"Umm terima kasih bibi" ucapku seraya menunduk.

Wanita itu terkekeh pelan "Tidak apa apa kami memang sering kedatangan orang yang tersesat" ucapnya sembari tersenyum.

Lalu aku melihat wanita itu memberi pisau dapu kepada gadis itu, aku sangat takut dan ingin melarikan diri tetapi kaki ku seperti tidak bisa digerakan.

"Bawa ini karena mungkin ada hewan buas atau makhluk lain yang akan mencoba menyakiti kalian" ucapnya sambil memberikan pisau itu kepada gadis tadi.

Dia tersenyum "Baiklah okaa-san"

Kami pun berangkat.

SKIP

Di depan hutan "Ne onii-chan lain kali kita bertemu lagi ya" ucapnya sambil memberikan bambu kecil dengan ukiran nama 'Nanaba' ternyata itu namanya.

Dia pun berlali menuju hutan sambil melambaikan tangan kepadaku.

"Heh, tetnyata namanya Nanaba. Nama yang menarik" ucapku sambil mengulum senyum dan berjalan ke perkemahan keluarga karena peekemahan keluarga memang di depan hutan.

Aku terus tersenyum hingga..pletak! "Adu du duh sakit!"

"Hei tiang listrik kau darimana saja hah?!kami mengkhawatirkan mu tau!" ucap orang tersebut.

"Eh?Levi ternyata. Aku tersesat dan di selamatkan oleh gadis kecil" ucapku sambil tersenyum melihat bambu pemberian nya tadi.

Orang yang di sebut Levi tadi hanya mendecih "dasar tiang listrik"





Halow haa

Note = Perbedaan usia Mike dan Nanaba hanya beda 5 tahun jadi ketika mereka bertemu saat itu usia Mike 10 tahun sedangkan Nanaba 5 tahun eak :v

Huaaa akhirnya minna tolong vote dan komen yaaa biar Yuu semangat ngetiknya arigatou minna san ^_^





My Love ImoutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang