Jisung yang masih dalam mode kucing berjalan menyusuri rumah Perempuan yang kemarin menolongnya. Sesekali mata kucingnya memindai ruangan.
Ia berjalan kesana kemari untuk mencari jalan keluar. Tidak sengaja mata kucingnya menemukan jendela balkon yang tidak terkunci. Dengan semangat Jisung menuju ke area balkon. Dan untungnya pintu balkon tidak di tertutup rapat memudahkan jisung keluar.
Huff...lega jisung saat sudah berhasil keluar dari kontrakan Minji, Di satu sisi ia mengomentari Minji yang ceroboh karena tidak menutup rapat balkon kamarnya, bagaimana kalau ada maling? Tapi di satu sisi ia bersyukur karena keteledoran Minji membuat nya bisa keluar dari kontrakan.
Jisung celingukan melihat sekeliling. Ia mencoba mengingat jalan pulang dan Untung saja ia masih mengingatnya. Jisung berjalan setengah berlari dengan tubuh kucingnya. Namun sepertinya nasib sial selalu berada mengikuti nya. Tidak sengaja Jisung bertemu anjing liar di perjalanan.
Sang Anjing liar yang melihat kedatangan seekor kucing yang ia pikir mengganggunya langsung saja menggonggong mengejar kucing itu tanpa aba-aba.
Jisung yang melihat anjing itu berlari kearahnya langsung panik tanpa basa basi ia langsung berlari kabur. Bukannya jisung takut dengan anjing. Tapi karena sekarang tubuhnya sedang menjadi seekor kucing kecil. Mana bisa ia menghadapi anjing liar yang tubuhnya lebih besar darinya. Yang ada ia mati di gigit anjing.
Di tambah kekuatan jisung tidak berfungsi saat berada dalam mode kucing. Ck sekali lagi Jisung mengutuk takdir yang mempermainkan hidupnya.
"Guk grmmm". Anjing itu menggeram marah sambil menggonggong mengejar jisung si kucing.
Mata Jisung melotot horor. "Sialan, kenapa anjing itu masih mengejarnya". Umpat Jisung kesal.
"Abang Renjun awas saja nanti. Gara-gara abang aku sampai di kejar Anjing liar bau itu dan aku harus berada dalam situasi sial seperti ini!!!!". Gerutu jisung dalam hati.
Huff..hah...hah... Nafas jisung memburu saat berhasil kabur dari kejaran anjing. Akhirnya jisung sampai di kediamannya. Untung saja si anjing tidak bisa menerobos celah kecil di pagar.
Jisung memandang si anjing mencemooh. Ia dengan penuh dendam memasuki Bangunan lumayan megah itu. Kaki kecilnya berjalan memasuki salah satu ruangan dalam kediamannya.
Langkah kakinya berhenti di depan pintu yang bertuliskan Prince Hwang Renjun. Meskipun Jisung sudah beberapa kali melihat tulisan di pintu ruangan ini, tapi Jisung masih merasa geli dengan nama yang Abangnya pasang di pintu ruangan laboratoriumnya.
Untung saja pintu Ruangan Renjun tidak tertutup rapat. Jadi Jisung bisa menyelinap masuk ke dalam. Dengan penuh dendam Jisung berjalan masuk.
Di dalam ruangan ia di suguhi berbagai cairan warna-warni yang bercahaya. Jisung celingukan mencari sosok orang yang ingin rasanya ia cekik dan bunuh karena sudah membuatnya berada dalam posisi sialan ini.
Mata Jisung berkilat jahat saat menemukan sosok yang ia cari. Jisung dengan semangat langsung berlari kearah sosok itu dan mencakar kakinya sampai meninggalkan bekas.
Renjun yang merasakan sakit di kakinya langsung berteriak heboh. Renjun memandang horor tubuh kucing yang dengan biadabnya mencakar kaki indahnya itu. Renjun memandang nelangsa kaki mulusnya yang sekarang terdapat bekas cakaran.
"Sialan kaki mulusnya jadi terluka" umpat Renjun dalam hati.
Kening Renjun mengernyit aneh melihat tatapan yang kucing itu layangkan kepadanya. Mata hitam Renjun menelisik tubuh si kucing. Entah kenapa ia merasa tidak asing dengan tatapan si kucing. Ia seperti sering melihat tatapan tajam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bos is My Pet Cat [END]
Science Fiction[ Completed ] #Ganti judul ᴍʀ ᴄᴀᴛ ᴍʏ ᴘᴇᴛ = ᴍʏ ʙᴏꜱꜱ ɪꜱ ᴍʏ ᴘᴇᴛ ᴄᴀᴛ📌 Minji tidak sengaja bertemu dengan kucing hitam yang sedang terluka. Karena merasa kasihan akhirnya Minji memutuskan untuk merawat sang kucing. Setelah merawat kucing tersebut. Minj...