3

8.8K 879 32
                                    

Waktu menunjukan sore hari. Banyak karyawan kantor yang sedang bersiap untuk pulang. Minji menutup map dan mematikan komputer saat pekerjaannya selesai. Setelah selesai membereskan barang-barangnya. Minji berjalan untuk pulang.

Langkah Minji terhenti saat tidak sengaja bertemu dengan salah satu sahabatnya.

"annyeonghasimnikka Fuji-ya". Sapa minji ceria

"annyeong Minji-ya". Sapa balik Fuji.

Fuji Cho Hana atau yang kerap di sapa Fuji merupakan sahabat minji dari junior high school, Fuji merupakan turunan jepang-korea, saat umurnya menginjak 12 tahun orang tua Fuji pindah ke negara ini karena tuntutan pekerjaan.

Saat itu Fuji tidak sengaja menabrak Minji. Akhirnya akibat kejadian itu mereka berteman sampai sekarang. Tapi saat mereka lulus. Minji dan Fuji bersekolah di senior high school yang berbeda. Yang mengakibatkan mereka tidak bisa bersama.

Nasib baik masih berpihak pada mereka. Minji dan Fuji di pertemukan di kampus yang sama malahan jurusan yang mereka ambil sama. Makanya Minji, Fuji dan Yeri sekarang bisa bekerja di perusahaan yang sama.

"kau mau langsung pulang Fujia?". Tanya minji sambil berjalan bersama fuji.

"iya Minji-ya soalnya eoma menyuruhku untuk langsung bergegas pulang karena katanya ada urusan yang penting". Ucap Fuji menjelaskan sambil berjalan beriringan dengan minji keluar dari gedung perusahaan.

"Ah baiklah... btw Yeri kemana?". Tanya Minji saat sampai di parkiran.

"Yeri sudah pulang duluan katanya ia memiliki jadwal kencan buta hari ini. Kau tau kan anak itu selalu mengikuti acara kencan buta". Ucap Fuji berjalan ke arah mobilnya yang berada di sebelah mobil minji.

"Ck anak itu tidak pernah berubah. Kapan dia mau menjalin hubungan dengan serius". Ucap Minji malas sambil membuka mobilnya.

"Entahlah. Mungkin dia lebih nyaman seperti sekarang. Kita hanya perlu mendukung setiap langkahnya".

"Ya kau benar"

"Kalau begitu aku duluan yah."

Fuji tersenyum sambil melambai kearah Minji.

"Hati-hati". Teriak Minji melihat mobil Fuji melaju pergi.

Minji lantas menjalankan mobilnya membelah jalan raya. Minji bersyukur mobilnya sudah bisa di gunakan kembali. Karena sering kali mobil Minji harus di service mendadak akibat mogok. Nasib mobil tua ya gini. Dikit-dikit mogok. Kaya cewe aja Dikit-dikit ngambek ehh.

***

Teringat dengan janjinya kepada Icung. Minji memberhentikan laju mobil di salah satu toko hewan. Minji membeli beberapa makanan hewan yang paling baik. Karena Minji tau kucingnya itu sedikit Limited Edition. Kucingnya tidak menyukai makanan murah. Buktinya pagi tadi, kucing itu tidak memakan makanannya.

Setelah selesai membayar. Minji melajukan kembali mobilnya menuju apartemen. Dengan apik minji memarkirkan mobil di garasi, untung saja garasi kossan nya cukup luas.

Minji berjalan memasuki kossannya. Ia membuka pintu perlahan takut si kucing ada di balik pintu.

Minji melangkah memasuki rumah. Minji menyimpan sepatunya di rak sepatu dan menyimpan tas kerjanya di meja dekat ruang tamu.

Minji berjalan memasuki kamar. Karena tubuhnya terasa lengket di tambah kepalanya terasa penat. Mungkin ini efek ia tidak makan siang.

Setelah sampai di kamarnya, Minji dengan cuek langsung membuka seluruh pakaiannya. Karena Minji tidak sabar untuk mandi dan melepas penatnya setelah seharian bekerja. Ia menyalakan sower air hangat. Saat air itu menyentuh kulit tubuh, Minji mendesah rileks sambil sesekali memejamkan mata menikmati acara mandinya.


Minji tidak tahu saja, kalau sedari tadi ada yang memperhatikan setiap perilakunya. Dari awal ia memasuki kamar sampai Minji melepaskan satu demi satu helayan kain yang melekat di tubuhnya sampai memperlihatkan tubuh polos Minji sepenuhnya.

Kalau kita lihat dengan intens ada semburat merah yang menghiasi wajah si kucing, meskipun malu mata si kucing tetap menuju kearah tubuh polos Minji sampai hilang di dalam kamar mandi.

Kita sedikit Flashback sebelum Minji memasuki rumah.

Jisung bergelung dengan malas di atas ranjang Minji. Orang yang melihat tingkah Jisung akan menganggap Jisung kucing yang sangat menggemaskan dengan tingkah lakunya itu. Segala pikiran memenuhi kepalanya. Dari mulai saat ia mendengar penjelasan dari Renjun.

Jisung menolehkan kedua mata saat mendengar pintu kamar di buka. Dengan tenang Jisung menatap Minji yang memasuki kamar. Awalnya Jisung menatap malas kearah Minji. Sampai matanya membulat kaget melihat Minji yang dengan santainya membuka seluruh pakaian yang ia kenakan. Tak tanggung-tanggung Minji juga melepas bra dan celana dalamnya.

Jisung menatap tubuh minji tanpa berkedip. Tanpa sadar Jisung meneguk kasar ludahnya melihat benda bulat di dada Minji bergerak naik turun seiring kaki Minji melangkah. Meskipun tubuhnya masih berbentuk kucing. Tapi Jisung masih lelaki normal man!. Gairahnya akan tersulut melihat sajian yang menggugah selera. Ingin rasanya ia meremas dua benda bulat yang berada di dada Minji.

Tanpa Jisung sadari kedua pipinya memerah. Kalau dalam versi kartun mungkin wajah kucing jisung sudah di beri bulatan pink di kedua belah pipinya.

"aishh.. Dasar yeoja (gadis) pabo. Apa ia tidak melihat kalau di sini masih ada orang!! Dengan pabo (bodoh) malah membuka seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya. Bagaimana jika yang berada dalam kamar ini bukan Jisung. Mungkin yeoja itu sudah habis di terkam. Ck dasar pabo". Monolog Jisung kesal. Ia tak habis pikir kenapa Gadis itu selalu bersikap ceroboh dan bodoh di waktu bersamaan.

"eh tapi... Kenapa tubuhnya terlihat indah dengan kulit putih bersih dan berisi di tempat yang pas. Di tambah aroma darahnya terasa manis dan harum. Belum pernah aku menemukan aroma darah yang seperti ini. Ughhh saking nikmatnya sampai ingin menerkam—". tunggu dulu kenapa ia malah berpikiran kotor. Aishh ingat Park Jisung sadarlah! Standar kriteria Pacar mu itu tinggi mana mungkin kau menyukai gadis bar-bar seperti dia. Ish jangan sampai.

Jisung mengedipkan kedua matanya polos. Dengan cuek ia menutup kedua mata untuk menjernihkan pikirannya. Tetapi entah kenapa aroma darah Minji sangat harum dan terasa nikmat, meskipun hanya dengan mencium aromanya saja.

"ah molla (terserahlah). Lebih baik kau pikirkan bagaimana cara supaya bisa kembali ke bentuk manusiamu Park Jisung!". Sugesti Jisung dalam benaknya.

TBC

*14-12-2020*

Klik'🌟' if you Like this Story
DON'T READ IF YOU DON'T LIKE.

Jangan lupa Follow juga akun wpku yah. Dukung juga semua ceritaku yeorobun ≧ω≦

Salanghae yeorobun ≥3≤

Salanghae yeorobun ≥3≤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bos is My Pet Cat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang