01

2.9K 94 2
                                    

Hari ini seperti biasa hari yang membosankan. Gadis itu mendengus dan beranjak dari tempatnya mengambil cardigan berwarna krem dan syal putih,seperti jadwalnya dia akan kembali ke apartemen setelah melakukan pekerjaan di salah satu perusahaan. Dia berulang kali tersenyum ramah menyapa para karyawan kantor yang berlalu lalang di sepanjang koridor.

Cuaca sedang tidak mendukung, hujan yang begitu derasnya menimpa bumi,ribuan tetes air mengenang di sepanjang jalan. Udara yang semakin dingin dan hembusan angin yang sedikit kencang membuatnya mengigil. Perlahan dia masuk ke dalam mobil dan menghidupkan pemanas,sedikit demi sedikit atmosfir yang ada dalam mobil tidak seburuk cuaca diluar.

Dia membawa dirinya pergi meningkalkan lokasi kantor, menyusuri jalanan yang licin. Beberapa mobil tampak berhati-hati berkendara di tengah hujan.

Dia sepertinya akan menunda kepulangannya,memutar setir dan berakhir di salah satu kafe minimalis,aroma khas kopi memasuki rongga udara gadis itu. Duduk di antara para pelanggan yang sama menunggu pesanannya tiba.

"americano anda nona"

Dia mengangguk sedikit,meminum kopi dalam diam. Hujan mewakili perasaannya saat ini.

Dia...

Sakura. Haruno sakura

Gadis berumur 26 tahun,gadis bermata emerland,berambut pink terurai sepinggang,kulit seputih susu dan pinggang ramping yang semakin menyempurnakan sosoknya.

Deringan ponsel membuyar lamunannya.

"ino? Ada apa?"

"kau ada dimana? Jangan katakan kau dikafe sialan itu dengan segelas kopi dan melamun!"

Sakura terkekeh dengan suara menggelikan sahabatnya itu.

"kau mengenalku dengan baik ino,aku akan segera pulang."

"ya kau harus pulang detik ini,hujan sangat deras kau harus berhati-hati menyetir. Jangan mengingat laki-laki sialan itu atau aku akan marah! Kau mengerti!"

"tenanglah aku akan pulang dengan selamat."

Sakura mematikan telfonnya sesaat dia berpikir tentang lelaki itu ya lelaki yang sama sejak dia kecil.
Dia mendegus kecil dan menatap keluar,hujan tidak seganas sebelumnya,dia beranjak dari kursi dan melangkah meninggalkan tempat itu sebelum ino menghancurkan rumahnya.

***
Seperti yang dia duga rumah atau lebih tepatnya apertemen sakura sudah di sulap menjadi kandang babi oleh sahabatnya sendiri.
Sakura mengambil nafasnya gusar melihat kacaunya tempat ini. Mengeser tumpukan tumpukan plastik yang di yakini tempat ino berkamuflase untuk menyembunyikan diri.

"keluar dari sana ino. Jangan mengintipku dari celah sebesar itu. Aku bisa melihatmu bodoh!"

Dia merutuki kebodohan sahabatnya yang bersembunyi disamping sofa dengan rambut menggembul memperjelas sosok ino bodoh yang sumriang dan melompat ke sofa.

"hehe tadaima sakura-chan.rumah sedikit berantakan.aku hanya mencari remote tapi kau menyembunyikannya seperti harta karun huhh!"

Sakura melangkahkan kaki nya menuju lemari disamping televisi mengambil remote dan menunjukkannya pada ino.

"lalu ini apa ino pig?"

"wahh hebat kau sangat pintar menemukan barang.aku akan merapikannya sebentar lagi."

"sekarang! Atau akan menghancurkan semua koleksi make up mu yang kau sembunyikan di rumahku."

"ck baiklah baiklah. Tapi jangan sentuh barangku."

Ino menggerutu dan membersihkan semua tumpukan plastik dan perabot rumah. Sakura tersenyum dan berlalu dari sana. Memasuki kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan yang lebih kasual. Pakaian khas rumahan.

Dia tidak tega melihat sahabatnya merapikan rumah,sakura pergi menuju dapur menyalakan kompor dan mulai memasak. Seperti yang akan dia duga manusia yang satu itu sangat peka terhadap makanan yang bahkan belum jadi. Sakura melirik sekilas ruang tamu yang sudah lebih baik dari sebelumnya,menggeleng kepala melihat tingkah ino seperti anak kecil yang sedang kelaparan.

Beberapa menit kemudian sepiring udon dan sushi salmon dihidangkan di hadapan ino.

"kau bisa tersedak air liurmu sendiri jika seperti ino."

Ino merenggut mengeluarkan sumpah serapah karena harumnya masakan sakura.

"sakura kau tau aku bahkan tidak bisa memalingkan wajahku dari makanan ini. Mereka seperti memanggilku untuk segera melahapnya. Selamat makan yuhu!!"

Sakura tertawa dia menggelengkan kepalanya dengan tingkah absurd ino. Mereka menikmati makanan malam dengan tenang,sesekali ino mengeluarkan humor yang bahkan tidak lucu sama sekali.

***
"sakura arigato untuk makan malamnya.besok aku akan kembali lagi. Dan heh jangan menyentuh barang keramatku."

"tenang saja aku akan memusnahkannya nanti."

"aku akan membunuhmu."ino memicingkan matanya.

"kali ini aku serius sakura jangan membuatku marah."

"kau tidak akan mendapat makan mal-"

"ais baiklah terserahmu asalkan jangan sentuh makananku!" ino berteriak dan itu membuat sakura tertawa.

"ja nee sakura!"

Sakura kembali ke kamarnya. Melamun memikirkan setiap kejadian yang ada di hidupnya.

Air mata sudah mengenang di pelupuk matanya. Tanpa ia sadari air mata itu sudah lolos,dia menangis.

"aku merindukanmu."ucapnya parau. Dia seperti tenggelam di laut. Bernafas pun sangat sulit. Di saat seperti ini dia hanya bisa menguatkan dirinya untuk lebih kuat.

Setelah merasa lelah dia tertidur di dalam gelapnya malam.

Kosong

Semua kosong

Dan sakura,

Hampa.

*****
Huaa ini cerita pertamaku
Aku bahkan tidak percaya bisa menulis ini.

Semoga kalian menyukainya!!!
Mungkin membosankan tapi kuharap tidak terlalu buruk untuk penulis pemula sepertiku hehe.
Terimakasih semua
Jangan lupa vote ya teman-teman🙏

SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang