Sakura berjalan cepat, akhir-akhir ini ia sering merasa resah entah apa yang dia pikirkan dia terus berjalan mondar-mandir. Setelah beberapa hari pertemuannya dengan keluarga uchiha ia merasa tidak tenang bukan karena keluarga uchiha tidak menyambutnya dengan baik. Bahkan nyonya mikoto sampai mengadakan pesta kecil-kecilan untuk sakura.
Yang membuat sakura resah karena sasuke akhir-akhir ini tidak bisa dihubungi, lelaki itu bahkan tidak menghubunginya sampai beberapa hari.Sakura memutuskan akan mengunjungi sasuke ke perusahaan. Ia tidak tenang seperti ini.
Ia menyiapkan beberapa makanan,sup exstra tomat dan jus tomat. Ia tergesa-gesa hingga menyenggol gelas kaca diujung meja. Sontak ia terjatuh dan menekan beberapa beling kaca di telapan tangannya.
Sakura meringis. Ia merasa kulitnya tertusuk hingga ke tulang. Tanpa pikir panjang ia membasuh tangannya yang masih mengeluarkan darah. Rasa sakit masih menjalar di sekitar tangannya. Dengan susah paya ia membalut robekan itu dengan obat merah dan menutupnya dengan kain. Sakura memaksakan tangannya untuk membersihkan belingan kaca.
Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 ia sudah tidak memiliki banyak waktu. Sakura pun melesat ke perusahaan.
***
Sesampainya disana sakura menyembunyikan tangan nya di balik blazer hitam. Senyum manis masih terhias di wajahnya. Ia melewati karyawan-karyawan yang saling melemparkan humor receh."sasu--"
Betapa terkejutnya sakura melihat pemandangan di depannya. Sepasang pria dan wanita sedang berciuman panas di meja kerja. Kondisi wanita itu hampir telanjang. Wanita itu duduk dipangkuan sasuke sambil menjelajahi dada pria itu.
Mata sasuke melotot bagaimana bisa sakura disini. Wanita disini.
Mata teduh sehijau hutan melihatnya kosong. Kosong. Wanitanya mematung. Ia menyingkirkan wanita murahan hingga tersungkur di lantai."hei. Apa-apaan kau sasuke!" teriak wanita itu.
"s-sakura"
Sakura berlari. Dia tidak kuasa menahan airmatanya. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa pria itu kembali menghianatinya.
"sakura. Sayang dengarkan a-aku." pria itu mengejarnya. Menghiraukan wanita jalang yang menjerit memanggil sasuke.
Sasuke hanya menginginkan sakura. Sakura berlari. Ia memberhentikan taksi secara tiba-tiba. Menghiraukan suara putus asa sasuke yang mengejarnya. Ia tidak peduli. Dan sakura kembali menangis.
Ia kembali pada masa itu. Dan itu menyakitinya.
"tolong sembunyikan aku." ucap sakura pada seseorang.
Dengan sisa tenaga yang sasuke punya ia berbelok mengejar sakura. Ia tertinggal jauh. Taksi itu melaju sangat jauh ketika di perempatan jalan. Dan sialnya lampu itu berubah merah disaat-saat genting seperti ini. Ia mengumpat frustasi.
Apa yang akan dilakukan sakura. Ia mungkin sudah gila bagaimana bisa ia terlena dengan jalang shion yang kembali ke kehidupannya.
"sialan." onyx nya menggelap. Jika sampai sakura kembali menghilang ia akan menghancurkan shion hingga membuatnya mati dengan sendirinya.
"cari sakura! Aku tidak mau tau. Tutup akses penerbangan jangan sampai ada satupun orang yang membawa wanitaku. Atau mereka akan mati."
***
Sakura menghentikan langkahnya ia berada di atas gedung pencakar langit. Tepatnya di atap. Ia berjalan pelan hingga ujung sepatunya berada di ujung pembatas."apa aku tidak bisa bahagia?"
"apa Tuhan tidak mengizinkanku untuk bahagia?"
Gadis itu menatap kosong kedepan. Seolah semuanya memang ditakdirkan membuatnya menderita.
Entah iblis mana yang merasukinya hingga ia nekat berdiri di atap gedung berlantai lima belas.
Gadis itu hancur. Ia menderita. Ia kosong.
Tiba-tiba pintu atap terbuka lebar menampakkan pria yang baru menghancurkan dunianya. Pria itu berantakan.
Nafasnya memburu.
Sakura tidak boleh melakukan ini.
"sakura jangan lakukan itu." ucap sasuke.
Lama pria itu menetralisir jantungnya. Bagaimana bisa wanitanya ingin pergi dengan cara seperti ini. Ia tidak bisa.
Sasuke mendekat."selangkah kau maju kau tidak akan melihatku lagi-"
"selamanya."
Bagai tersambar petir sasuke berhenti. Pacuan jantungnya semakin menggila. Ucapan sakura membuatnya menegang.
"sakura jangan lakukan ini. JANGAN LAKUKAN INI SAKURA." ucap sasuke frustasi. Ia hampir gila. Ini kesalahannya. Sakura. Sakura. Tolong jangan lakukan.
"selamat tinggal sasuke."
Wanita itu melangkah.
Sakura tidak memiliki tujuan apapun lagi. Ia ingin tenang. Menemui kedua orangtuanya,mungkin. Sakura memejamkan mata hingga ia tidak bisa merasakan apapun lagi.
"SAKURA!"
Semua gelap.
***
3 bulan kemudian"sayang apa kau lapar? Aku bawakan bubur untukmu."sasuke mendekati ranjang. Ia mengelus surai merah muda kesukaannya.
Ia tidak pernah lupa pada sakura. Setiap harinya ia akan ke rumah sakit menjenguk wanitanya.
Setelah insiden sakura melompat dari gedung. Ia hampir gila. Melihat sakura berlumuran darah dan nafas terputus-putus. Sasuke bahkan hampir hilang kendali. Pria itu selalu menyalahkan dirinya. Ia bahkan mengancam semua dokter jika wanitanya tidak kembali hidup ia akan menghancurkan rumah sakit dan semua isinya.
Dan ketika sakura sadar ia bisa bernafas lega sedikit. Mengapa? Ketika wanita itu sadar. Bukan senyuman yang ia terima tetapi diamnya sakura menamparnya telak. Sakura bareng sedetikpun tidak pernah berbicara. Ia selalu menatap kosong ke luar jendela.
"sayang ayo kita makan." sasuke mulai terisak. Wanitanya bahkaan seperti tidak benyawa.
"apa kau ingin di suap?. Ayo akan kulakukan." ucap sasuke terkekeh miris.
"aku susah payah mencari ini untukmu."
"sakura."
"kau pernah memintanya. Kau dan anak kita menginginkannya."
Ya. Saat sakura melakukan percobaan bunuh diri. Wanita itu tengah mengandung bayinya. Bayi yang seharusnya lahir kedunia dan menghidup udara segar. Kita sudah tenang disana. Ia kembali pada Tuhan.
Rasa bersalah menghantui sasuke.
"maafkan aku. Maafkan aku." gumam parau sasuke. Ia mendekap sakura. Selalu seperti ini dan wanita itu tidak pernah meresponnya.
Wanita itu tidak pernah menatapnya, sakura tidak pernah membalas pelukannya.
Wanitanya mengalami gangguan mental. Trauma yang terlalu fatal membuatnya mematikan beberapa saraf yang tidak ia inginkan berfungsi kembali.
Sasuke mengerahkan dokter ahli terbaik untuk menyembuhkan sakura. Terapi hingga operasi pada bagian tubuh sakura.
Wanitanya...
Sakura...
"aku mencintaimu sakura." bisikan yang hampir setiap hari diucapkan sasuke. Memberi semangat pada wanitanya.
Ia selalu yakin bahwa sakura akan sembuh.
***
Maaf ya kalo sad nya kurang bergairah upss hehe canda gaisHappy reading🙏